Oliver

224 17 4
                                    

By : PlutoMendes

-*-

"Oaaaa oaaaa." Terdengar suara tangisan bayi dari arah gerbang istana.
"Suara apa itu? mari kita lihat!" Ajak salah seorang prajurit istana kepada prajurit lainnya.

Tap
Tap
Tap

        Mereka berjalan menghampiri gerbang istana. Mereka menemukan sebuah keranjang di sana, mereka tidak tau apa yang ada di dalam keranjang tersebut, mereka juga tidak mengerti mengapa ada orang yang rela hujan-hujanan demi menyimpan keranjang itu di depan istana.

"Mari kita ambil!"
"Tidak!! kk-k-kau saja! Jangan-jangan itu isinya tuyul."
"Kamu ini prajurit atau apa sih? Masa sama tuyul aja takut, heran kenapa kamu bisa jadi prajurit .-."
"Udah pokoknya kamu aja yang cek keranjangnya."
"Dasar botak, sebenernya tuyulnya itu kamu."
"Udahlah ga usah menghina, lagian kamu juga botak! Cepat sana cek keranjangnya."

          Akhirnya salah satu dari mereka mengambil keranjang tersebut. Alangkah terkejutnya mereka saat melihat apa yang ada di dalam keranjang tersebut. Seorang bayi laki - laki yang sepertinya baru berusia 2-3 hari sedang menangis di dalam keranjang tersebut.

"Siapa yang tega buang bayi selucu ini ya?"
"Jangan-jangan itu bayi jadi-jadian, buang buang!" Teriaknya histeris.
"Hussh jangan asal ngomong kamu! Yakali bayi lucu gini jadi-jadian, ayo kita bawa bayi ini ke hadapan paduka Raja."

       Mereka pun segera masuk ke dalam istana dan membawa bayi tersebut ke hadapan Raja.

-*-

"Hormat paduka Raja." Ucap mereka sembari membungkukkan badannya sebagai tanda hormat.
"Ada apa? Tidak biasanya kalian menemuiku tanpa aku perintah." Tanya sang Raja.
"Begini yang mulia, kami menemukan seorang bayi laki-laki di depan istana."
"Mana? Coba aku lihat!"

       Mereka pun menyerahkan keranjang berisi bayi itu kepada orang yang mereka anggap sebagai Raja itu .
Tiba-tiba Raja mengambil sesuatu di dalam keranjang, ternyata ada sebuah surat di sana.

Save my Oliver

-Cassiopeia-

   
         Raja tiba-tiba saja membelalakan matanya .
"Ca-Ca-Cassi Cassiopeia?"
"Ada apa Raja?"
"Buang! Buang bayi ini!"
"Ta-tapi kenapa Raja?"
"Bayi ini akan membawa malapetaka bagi kita! seperti orang tuanya yang telah menghancurkan kerajaan kita beberapa tahun silam."
"Tapi bayi ini kan ta..."
"Kubilang buang!"
"Bayi ini tak berdosa paduka!"
"Baiklah kau boleh merawatnya! Tapi, setelah dia dewasa dia akan menjadi budakku."
"Ba-baik paduka, terima kasih."

-*-

Prakk

       Tanpa sengaja Oliver memecahkan pot bunga istana.

"Bagaimana ini, apa yang harus kulakukan?" Ucap Oliver panik.
Suara jatuhnya pot terdengar sampai dalam istana.
"Prajurit tolong cek ada apa di luar!"
"Baik paduka."

      Prajurit itu kembali dengan Oliver, Oliver pun datang dengan wajah yang sedih, mungkin ia tidak tahu apa yang harus dilakukannya.

"Siapa pemuda ini?" Tanya Raja keheranan, nampaknya Raja tidak ingat bahwa itu adalah bayi yang ditemukan di istana sekitar 17 tahun yang lalu.
"Sa-saya Oliver paduka, maafkan saya telah memecahkan pot istana."
"Mungkin ini sudah waktunya! Oliver apakah kamu tau janji apa yang telah dibuat prajuritku saat akan membesarkanmu dulu?"

30 Days Before DeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang