Gem

39 7 0
                                    

By : PlutoMendes

-*-

Oliver sudah berjalan menjauhi gua, kini ia sedang menyusuri hutan yang entah di mana ujungnya. Perutnya mulai mengeluarkan bunyi yang khas. Suara perutnya itu menjadi soundtrack perjalanannya saat ini.

"Aku lapar, tapi tas bekal kami ada di Alona. Bagaimana ini ?" Racaunya di tengah perjalanan.

Grusuk grusuk.

Terdengar suara rusuh dibalik semak-semak.

"Siapa itu?"
"Alona apakah itu kau?"
"Jangan-jangan itu Quale lagi."

Kali ini Oliver dapat mengendalikan rasa paniknya. Ia mengeluarkan pedang yang dimilikinya.
Dengan sangat optimis, Oliver mendekati semak-semak itu dengan mantap.

"Hyattt! Menyerahlah Quale!"

Teriak Oliver dengan semangat yang membara.

Krik krik

Tiba-tiba suasana menjadi hening ketika yang Oliver temui bukanlah Quale, melainkan kelinci yang lucu.

"Ah manisnya! Tapi maaf aku harus membunuhmu! Hyaatt!"

Ucap Oliver, ia mengambil kelinci itu dan memotong lehernya. Bukan gem yang ia incar kali ini, melainkan daging kelinci sehat itu. Oliver benar-benar sangat lapar saat ini.
Oliver pun membawa binatang buruannya itu dan mulai mengumpulkan ranting-ranting pohon untuk dijadikan api unggun. Oliver pun mulai menggosok kedua ranting kering hingga terperciklah api dari sana. Sementara menunggu api siap, Oliver mencuci daging kelinci itu di sungai dan menusuknya dengan ranting-ranting yang ada. Ia juga membawa persediaan air dari sungai. Ia memasukkan air ke dalam tempurung kelapa yang sudah tidak ada isinya.
Oliver mulai memanggang kelinci itu. Tidak , maksudnya dagingnya. Setelah dirasa matang, Oliver menyantap dengan lahap daging yang lezat itu. Sebenarnya rasanya hambar, namun mungkin karena Oliver lapar, ia tak segan-segan untuk menghabiskannya tanpa sisa. Namun sepertinya Oliver berhenti memakannya di tengah jalan.

Tap

Tap

Tap

Suara langkah kaki yang terdengar membuat bulu kuduk Oliver berdiri. Ia mempunyai firasat bahwa itu adalah seekor Quale.

"Stop! Jangan mendekat!" Oliver berdiri dan mengangkat pedangnya begitu melihat seseorang menghampirinya.
"Hey! Santai kawan! Aku bukan Quale !" Ucapnya.
Oliver tak langsung memercayainya. Ia mengeluarkan serpihan cermin yang ia sempat pecahkan di gua. Ia melihat bayangan orang itu di cermin. Ternyata benar! Itu bukan Quale. Oliver pun menurunkan pedangnya.

"Siapa kau? Kenapa kau ada di sini?" Tanya Oliver heran.
"Harusnya aku yang bertanya kenapa kau ada di sini? Bertahun-tahun aku di sini baru kali ini aku tersesat." Ucapnya.
"Sebenarnya siapa kau?"
"Tunggu, apa kau budak juga?" Tanya pemuda itu.
"Iya, aku seorang budak. Sekarang jawab pertanyaanku siapa kau?"
"Aku Ezio Athan, aku budak yg dibuang ke sini beberapa tahun yang lalu."
"Apa? Jadi legenda itu ternyata benar."
"Kau ini benar-benar tidak sopan yah! Siapa namamu?"
"Ah, maafkan aku. Aku Oliver." Oliver pun membungkukkan badannya.
"Apa kau sedang berburu juga? Oh apa ini?" Tanyanya menunjuk daging kelinci yang dipegang Oliver.
"I-ini daging kelinci. Apa kau mau?" Tanya Oliver.
"Ah iya sepertinya aku lapar, itulah alasan mengapa aku tersesat. Kalau lapar aku tidak bisa fokus."

30 Days Before DeadTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang