By: PlutoMendes
-*-
Tiba-tiba saja gua itu bergertar dan menandakan bahwa gua tersebut akan runtuh. Sebuah batu besar jatuh tepat di pintu gua tersebut membuat Oliver kesulitan untuk keluar.
Oliver pun mulai putus asa, ia tak tahu apa yang harus dilakukannya sekarang. Batu besar itu menghalangi jalan keluarnya. Ia pun akhirnya mencoba untuk mendorong batu tersebut walaupun logikanya tidak mungkin orang sekecil Oliver dapat mendorong baru tersebut. Tapi ternyata......
krekk.krekkk...Batu itu dengan mudahnya didorong Oliver. Tapi kemudian batu itu tidak dapat bergerak sama sekali. Saat itu Oliver menyadari gem bening yang baru saja ditemukannya terjatuh. Ia pun mengantongi kembali gem tersebut dan mulai mencoba kembali mendorong batu besar itu.
Ajaib!!! Batunya bergerak kembali!!!!
"Ternyata gem ini fungsinya meringankan ya.." ucap Oliver tersenyum sinis.
Setelah berhasil keluar dari gua kesepuluh tersebut Oliver pun berlari sekencang mungkin untuk mencari gua ke-69. Namun saat Oliver menghitung dan berhenti tepat di gua ke-69 wajahnya menampakkan kebingungan. Gua tersebut sudah runtuh!!! Tak berbentuk lagi.
"Apa ini artinya aku tidak bisa menyelamatkan Alona?" Oliver menunduk sedih.
Ia pun meminum sedikit air dari sungai di dekat gua tersebut untuk mendinginkan pikirannya.
"Akan kucoba masuk ke dalam reruntuhan itu. Ini demi Alona."
Dengan optimis, Oliver berdiri dan mendekati reruntuhan itu.
Ia menyingkirkan semua batu yang menghalanginya, tentu saja berkat bantuan gem bening. Batu demi batu dilemparnya. Sampai akhirnya Oliver menemukan titik akhir dari gua tersebut. Terlihat sesosok burung besar yang dikenal sebagai burung legendaris Phoenix itu. Phoenix tersebut terlihat tak berdaya karena salah satu sayapnya tertimpa bebatuan. Oliver berpikir bahwa inilah kesempatan untuk memotong ekor phoenix tersebut."Maafkan aku, aku harus memotong ekormuuuu!!!!!" Teriak Oliver sambil berlari ke arah belakang.
Entah apa yang terjadi, Phoenix tersebut ternyata lebih garang dari kelihatannya. Walaupun sayapnya tertimpa, tapi ekornya dapat diandalkan. Phoenix tersebut terlihat marah sambil meronta-ronta kesakitan karena sayap yang satunya masih tertimpa batu. Tiba-tiba...."AWAS!!!!! DIBELAKANGMU!!!!" Seorang pria menyelamatkan Oliver dari ekor Phoenix yang perkasa tersebut.
"Kau kan.... pria yang di hutan itu.." Ucap Oliver.
"Tidak bisakah kau berterimakasih setelah ku selamatkan?"
"Terimakasih.... eeeee" Oliver mencoba mengingat nama pria tersebut.
"Ezio Athan, apa kau lupa Oliver?"
"Ah ya! terimakasih Ezio."
Oliver beristirahat sejenak sembari berpikir cara mengalahkan Phoenix tersebut.
"Aku akan memotongnya sekarang!!!!" Teriak Ezio sambil berlari.
Namun, tentu saja usahanya itu gagal. Yang ada kini ia malah terluka. Dahi Oliver mengerut menyaksikan kejadian barusan. Oliver berpikir keras, sampai..
"AKU TAU!!! Cara kita sangatlah tidak ksatria, memotong ekor Phoenix sedangkan dia sedang lemah seperti itu. Aku akan menyingkirkan batu itu dari sayapnya." Oliver bangkit dan menyimpan semua senjatanya.
Ia pun menyingkirkan batu yang menimpa sayap Phoenix tersebut. Lalu sayap tersebut terlihat tidak baik-baik saja, Oliver mengambil air keluar lalu membersihkan sayap Phoenix tersebut dari darah. Kemudian,
KAMU SEDANG MEMBACA
30 Days Before Dead
ActionOliver harus menebus dosa orang tuanya di masa lalu , ia harus menjalankan misi selama 30 hari di dunia antah berantah . Akankah ia mati setelah 30 hari ataukah dia akan berhasil menebus dosa orang tuanya ?