Set

3.8K 395 2
                                    

[Edited 09/12/17]
.
.
.
.
.
.

Hari ini aku datang ke sekolah dengan muka murung. Bagaimana tidak aku tidak jadi pindah dan aku pasti akan kesusahan di sekolah ini.

Akupun masuk kelas. Dan tak lama dari itu bell masuk pun berbunyi.

👣👣👣

Bell istirahat pun berbunyi.

Saat aku baru ingin memasukkan bukuku kedalam tas aku terkaget saat melihat Renjun ada di belakangku.

"R-renjun" kataku refleks.

"Ikuti aku" katanya lalu pergi meninggalkan bangkuku.

Akupun hanya mengikutinya dari belakang.

Sebenarnya daritadi banyak pertanyaan berkeliling di otakku tentang Renjun, tapi entah mengapa aku susah untuk mengucapkannya.

Tiba-tiba Renjun berhenti di sebuah toko tteokbokki, lalu masuk kedalam toko itu.

Lagi-lagi aku hanya mengikutinya.

Sedari tadi tidak ada pembicaraan di antara kami. Renjun hanya diam dan aku hanya, ehm.. memerhatikannya mungkin.

'Ah, Renjun tampan juga ya. Eh Ara apa yang kau pikirkan'.

Saat tiba-tiba ahjumma penjual itupun datang membangunkan lamunanku.

"Eh, Renjun-a apakah kau tidak membawa bekal" tanya ahjumma itu.

"Ne, Ahjumma" kata Renjun ramah.

Akupun hanya diam, dan tersenyum saat ahjumma itu melihatku.

"Apakah dia yeojachingu mu?" tanya ahjumma itu sambil melihatku.

"Ah.. " belum selesai Renjun berbicara ada yang masuk ke dalam toko.

"Eomma ini kue berasnya" teriak seorang gadis yang aku kenal.

Dia itu Sena, dan sepertinya ahjumma ini eommanya.

"Eh. Renjun, Ara kalian ada di sini" tanyanya.

Akupun hanya tersenyum kearah Sena dan Renjun menganggukan kepalanya.

"Ah pantas saja aku tidak melihatmu tadi di kelas" katanya lagi.

👣👣👣

Tteokbokki yang Renjun pesan pun sudah datang. Lalu aku dan Renjun pun mulai memakannya tanpa sepatah kata pun.

Setelah selesai makan Renjun pun membayar lalu mengajakku pergi.

Kali ini aku memberanikan diri mensejajarkan diri agar jalan bersebelahan dengan Renjun.

Tapi bukannya ke sekolah Renjun malah mengajakku ke suatu tempat.

Tempat ini sangat Indah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tempat ini sangat Indah. Dan aku menyukainya.

"Ara-ya aku tau pasti banyak pertanyaan yang ingin kau tanyakan padaku" kata Renjun yang langsung membuatku kaget.

"N-ne?" kataku refleks

"Tanyakan apa yang ikin kautanyakan padaku Ara-ya" kata Renjun.

"S-sebenarnya banyak sekali pertanyaan di otakku untukmu" kataku gugup.

"Yasudah tanyakan saja Ara" kata Renjun dengan senyumnya.

"Kenapa kau menyuruhku untuk menjadi kekasihmu? " kataku

Renjun terdiam kemudian menghadap kearahku sehingga kami saling bertatapan.

"Jika kau ingin tahu aku akan memberitahukannya, tapi jika kau dapat menangkapku" katanya lalu lari menjauhi ku.

"Yak! Huang Renjun!" kataku lalu lalu lari mengejarnya.

Aku dan Renjun pun berlari-larian di tempat yang indah ini.

Dan akupun mulai lelah dan tanpa sengaja terjatuh.

"Aw.. " ringisku.

Lalu Renjun yang sedang berlari pun mendekat padaku lalu menolongku.

Akupun teringat dengan kejar kejaran tadi.

"Kena.. " kataku pada Renjun

Dan tanpa aku sadari aku memeluknya.

Saat aku sadar aku langsung melepaskan pelukannya.

"Yak, Han Ara kau mencuri kesempatan untuk memelukku ya" katanya dengan seringaian di mukannya.

"Ani" jawabku.

Lalu akupun mulai berdiri tapi aku terjatuh lagi.

"Kau ini nakal sekali" katanya lalu berjongkok di depanku.

"Yak! Apa yang kau lakukan" tanyaku.

"Kau itu bodoh atau apasih. Cepat naik ke punggungku aku tau kakimu sakit" katanya.

Lalu akupun mengikuti kata-kata Renjun dan menaiki punggungnya.

Renjun pun mulai berjalan sambil menggendong ku menuju sekolah.

👣👣👣

Setelah sampai di sekolah Renjun pun membawaku ke UKS dan mengobati kakiku.

"Kenapa kau tidak kekelas saja? " tanyaku padanya.

"Tak usah ah, lagian kan aku murid pintar dan teladan. Pasti guru akan mengijinkannya" katanya bangga.

"Hah, terserahmu saja" lalu akupun tanpa sadar tertidur di UKS.


-To be Continued

You [Huang Renjun]✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang