Chapter 1

5.6K 78 0
                                    

Pada jam istirahat, Kak Maya menemui Putri di kelas. Namun, Kak Maya tidak bertemu Putri di kelas. Sampai akhirnya, Kak Maya bertemu Putri saat Ia dan para sahabatnya sudah jajan ke kantin.

"Dek Putri, Kakak boleh minta tolong gak?" Kak Maya bertanya kepada Putri.

"Minta tolong apa, Kak?" Putri berbalik bertanya.

"Ini nih, Kakak gak tau gimana caranya rumus nomor 7. Ajarin dong, Dek, bisa kan Adek ngerjainnya?" keluh Kak Maya dan menyodorkan buku ke Putri.

"Ya udah, nanti Insha Allah Putri bisa ngerjainnya" ujar Putri.

"Bener bisa nih?" Kak Maya sedikit tak percaya kepada Putri.

"Insha Allah bisa, Kak" jawab Putri.

"Ya udah, makasih ya, Dek Putri" ujar Kak Maya.

"Iya Kak, sama-sama" kata Putri.

Semenjak itu, apapun yang dianggap Kak Maya soal yang susah, Kak Maya selalu minta bantuan sama Putri dan Kak Maya terus bergantung sama Putri. Dan inilah yang membuat Mardi geram. Sampai akhirnya Mardi pun berbicara pada Putri.

"Putri, Kamu kok gitu sih? Mau aja disuruh Kak Maya. Ngerjain inilah, ngerjain itulah. Kita jangan terlalu nurut sama kakak kelas, Putri. Kamu itu sudah dimanfaatin oleh Kak Maya" kata Mardi.

"Sudahlah Mardi, Kamu jangan berprasangka buruk sama Kak Maya. Lagi pula, Kak Maya gak manfaatin Aku" kata Putri.

"Hahaha, Putri..Putri, Kamu ini polos banget sih. Sadar, Putri, Kamu itu udah dimanfaatin" ujar Mardi seperti mengejek Putri.

"Sudahlah Mardi, Aku percaya kok, kalau Kak Maya gak sejahat itu" Putri tetap teguh dengan pendiriannya.

"Tapi Putri, Kak Maya itu-,"

"Sudahlah Mardi, Aku tau Kamu sangat khawatir padaku sebagai seorang sahabat, tapi jangan terlalu khawatir, Mardi, Aku bisa kok menjaga diriku sendiri. Ya udah, sekarang kita masuk kelas, ayo!" Putri meyakinkan Mardi dan mengajaknya untuk masuk ke kelas.
"Ya udah, ayo"

Akhirnya Mardi dan Putri pun masuk kelas dan belajar seperti biasa.







Pada hari berikutnya, Putri sudah merasa nyaman dengan Kak Maya. Ia pun memanfaatkan kesempatan ini untuk menghancurkan persahabatan antara Putri, Mardi, Edo dan Eva.

Kak Maya yang dulunya adalah Ketua OSIS, kini telah digantikan oleh Edo karena suaranya yang paling banyak yaitu 25 orang yang memilihnya sebagai Ketua OSIS selanjutnya. Tapi Kak Maya tidak setuju, Ia menilai bahwa yang pantas menjadi Ketua OSIS itu adalah Putri. Maka dari itu, Kak Maya berinisiatif untuk menghancurkan nama baik Edo sebagai Ketua OSIS yang baru. dan inilah rencana Kak Maya.





Kak Maya menemui Putri di dalam kelasnya waktu jam istirahat.

"Dek Putri, Kakak boleh pinjem bukunya sebentar gak?" tanya kak Maya.

"Oh, boleh, Kak" jawab Putri kemudian memberikan sebuah buku kepada Kak Maya.

"Thanks ya, Dek?"

"Sama-sama"

Setelah Putri pergi, barulah Kak Maya memulai rencananya dengan mengambil handphone di dalam tas Putri dan memasukannya ke dalam tas Edo. Dan setelah Putri kembali, Kak Maya pun langsung pergi.





Lalu saat jam pelajaran baru dimulai, Putri kehilangan handphonenya dan Ia pun mengadu kepada guru yang sedang mengajar di dalam kelasnya.
"Bu Guru, handphone Aku hilang!" mendengar hal itu, Ibu Guru pun mendekat ke meja Putri.

"Apa? Handphone Kamu hilang? Emangnya Kamu simpan dimana?" tanya Ibu Guru.

"Tadi di dalam tas, tapi sekarang hilang" jawab Putri.

"Siapa yang telah mencuri handphone Putri di kelas ini?" tanya Ibu Guru kepada seluruh siswa, namun semuanya menggelengkan kepala.

"Tidak ada yang mau mengaku? Baik, untuk seluruh siswa, berdiri dan letakkan tasnya di atas meja!"

Retaknya Sebuah PersahabatanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang