PROLOG

154 7 1
                                    

"Memang sulit untuk mencintai sahabat kita sendiri, harus mengerti bagaimana perasaan orang lain yang menyukainya"

----------------------------------------------

Alarm Leiga sudah berisik dari tadi tetapi Leiga tak kunjung bangun dan tiba-tiba terdengar teriakan mama nya dari bawah
"Leigaaaaaa cepat baguun gaaaaa udah telat nih cepat" teriak mama dari bawah
"Iya mah, tunggu dulu ini lagi mau mandiiii" teriak Leiga

Setelah selesai mandi Leiga pun turun kelantai bawah untuk sarapan pagi bersama kedua orang tua nya.

"Mah,papa mana?" Tanya Leiga sambil memakan roti yang telah disiapkan mamanya
"Udah berangkat dari tadi, kamu nya lama banget, cepat habisin roti nya biar dianterin pak ujang" ceroteh mama Leiga kepadanya

Setelah sampai di sekolah Leiga pun mencari ruangan wakil kesiswaan untuk menanyakan ia berada di kelas berapa. Setelah lama berbincang dengan wakasek akhirnya Leiga pun tahu ia kelas berapa, yap Leiga masuk kelas MIPA, sebenarnya itu tak seburuk yang ia fikirkan kelasnya lumayan nyaman, ia langsung mendapatkan teman baru.

"Hai nama lo siapa?" Tanya seseorang dengan menjulurkan tangannya
"Hai nama gue Leiga Diyanti Kusuma, lo bisa panggil gue Leiga, hmm btw nama lo siapa?" Jawab leiga dengan senyuman
"Nama gue Yara, salam kenal ya" balas yara

Akhirnya bel istirahat pun berbunyi, semua murid yang ada di kelas berhamburan keluar, sedangkan Leiga tak tahu harus kemana, ia berencana ingin ke kantin tetapi ia tak tahu dimana letak kantin di sekolah ini.

"Eh , leg ngga kekantin lo?" Tanya yara
"Rencana nya emang mau kekantin, tapi gue ngga tau kantin disekolah ini, maklum gue anak baru" jawab leiga
"Lah ayok kekantin bareng gue" ajak yara

Akhirnya mereka berduapun makan lotek di kantin, ya lotek di kantin ini bisa dibilang enak dan murah.

"Yar, gue boleh nanya sesuatu ngga?" Tanya leiga dengan wajah ragu-ragu
"Yao boaleah ajao, moao noanya apoaan loa" jawab yara dengan lotek yang masih ada di mulut nya
"Yaelah yar, lo habisin dulu deh lotek yang ada di mulut lo, ngomong ngga jelas gitu" gumam leiga

Bel masuk pun berbunyi dan akhirnya leiga tidak jadi menanyakan sesuatu kepada yara, dan leiga mengurungkan niat nya untuk menanyakan itu esok hari kepada yara.

"Hmm takut deh gue nanyain soal cowo yang duduk di depan gue sama yara, ntar dia ngiranya lain" gumam leiga dalam hati.

----------------------------------------------

Hai guyss

Hai maaf ya kalo masih ada kesalahan dalam penulisan katanya, soalnya aku baru pertama kali mempublikasikan cerita yang aku buat, mudah mudahan kalian suka ya, dan maaf kalau misalnya cerita ini menurut kalian gaje 😊

Like and comment yaa 👍👍😘

You've reached the end of published parts.

⏰ Last updated: Dec 28, 2016 ⏰

Add this story to your Library to get notified about new parts!

Menyesal Setelah TiadaWhere stories live. Discover now