Bag 5 : Flashback

99 4 0
                                    

Bulan dimana musim panas telah hadir. Membuat cuaca negeri matahari terbit ini menjadi semakin terbakar oleh panasnya sengatan matahari. Biasanya musim panas di jepang bisa mencapai suhu maximum 35 derajat celcius, loh. Jadi tidak perlu olahraga sampai olahraga angkat besi, dengan duduk diam saja, sudah membuat kita mengeluarkan keringat sebesar biji beras. Musim panas biasanya di mulai bulan Juni, di tandai dengan pohon-pohon hijau dan nyanyian ribut serangga.  Nah, ini suatu keasyikan juga untuk anak sekolah. Karena, sekolah di jepang akan memberikan libur musim panas sekitar satu bulan. Menyenangkan pastinya.

"Hm~ hm~" seorang gadis berusia 12 tahun tengah duduk di kursi belakang mobil dengan headset yang terpasang. Ia bersenandung dengan riang. Senyumnya begitu mengembang di kedua sudut bibirnya. Hari ini adalah hari yang sangat menyenangkan untuknya. Dirinya juga beberapa kerabat yang memang sangat akrab dengannya sedari kecil, sudah memutuskan untuk liburan musim panas di sekitar gunung. Memang sudah biasanya, libur musim panas begitu banyak festival yang terselenggara dengan semaraknya. Sehingga itulah kebanyakan aktifitas anak muda saat menikmati masa liburan musim panas mereka.

"Semuanya. Kita sudah sampai, ayo turun!" Tian mengomandokan untuk segera turun dari mobil. Semuanya pun kini mulai turun, termasuk gadis yang tadi sibuk dengan headset yang terpasang di telinganya. Ya. Gadis itu memang, Rena. Rena turun di bagian akhir. Ia sudah melihat semua kerabatnya berdiri di samping mobil dengan pandangan kagum di keadaan sekitar. 

"Sudah siap untuk bersenang-senang?" suara itu tepat berasal dari balik punggung Rena seperti bisikan yang di tujukan untuknya. Gadis itu dengan sigap menengadahkan sedikit wajahnya, melihat seseorang itu. Ia tersenyum dan mengangguk.

"Tentu saja, Fel." Gadis itu nampak terlihat semangat. Kedua sudutnya mengembang semakin lebarnya. Kedua temannya kini sudah ada di samping gadis itu. 

"Ren. Kau tidak takut kita liburan musim panas disini? Aku takut kalau nanti di hutan kita tiba-tiba tersesat." Fanda berbicara seraya takut dan menggidikkan bahunya. Clara sendiri jadi ikutan meringkuk mendekat ke tubuh Rena. Rena menghela nafas kasar. Dia gusar dengan Fanda, selalu saja fikiran negatif gadis ini tak bisa di tepis.

"Pikirkan hal yang menyenangkan. Kenapa kau itu selalu memikirkan hal yang bodoh, hah?" itu suara kesal milik Andre. Ia mendecak kesal dan menatap malas ke arah Fanda dan Clara. 

"Sudah-sudah. Kalian ini ya, jangan bertengkar." Kali ini Tian kembali membuyarkan pikiran mereka masing-masing. Mencoba untuk kembali memfokuskan tujuan mereka. Di tempat ini memang tidak hanya mereka yang berlibur. Banyak sekali masyarakat jepang yang tengah menikmati liburan musim panas di sini dengan mendirikan tenda mereka. Dan memang sudah banyak orang, juga sudah banyak tenda yang terpasang. Tian mulai kembali memandu untuk mengikutinya. Mereka semua mengikuti jejak Tian dengan langkah yang sama. Pandangan mereka tak disia-siakan. Banyak tempat yang sangat menarik di sekitar  camp area ini. Banyak sekali posko-posko dengan berbagai macam hal yang sudah tersedia disini.

"Fan, nanti kita coba yakisoba." Clara berseru saat melihat posko jajanan di deretan paling depan saat sudah memasuki kawasan camp area. Dan sekarang langkah mereka terhenti. Pandangan pun kembali menatap Tian, karena dialah sang ketua. 

"Sepertinya kita terlambat. Tanah datarnya sudah penuh. Kalau begitu kita dirikan di tanah miring saja ya teman-teman. Kita bagi untuk tenda yang kita tempati. Aku akan membagi kelompok pria saja. Karena untuk anggota perempuan, memang hanya ada 4 orang. Clara, Fanda, Rena.. dan Alisa." Tian mulai memandu semua kerabatnya. Ia begitu santai tapi juga serius.

"Kalian dirikan tenda kalian ada di antara tenda pria. Aku akan buat tenda kalian ada di antara tenda kami. Untuk tenda pertama, ada Radit, Andre, Daniel dan Zero. Di tenda kedua ada Ryu, Felix dan Aku." Tian sudah mulai membagi kelompok. Jadi masing-masing tenda mengisikan 4 manusia yang tinggal, kecuali tenda yang Tian singgahi. Dan tenda untuk perempuan hanya ada satu. 

The End of StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang