Mate

17.9K 740 15
                                    

Nathanael POV

Hari ini sangat melelahkan. Walau pun aku seorang werewolf tapi tetap saja badanku seperti remuk. Dengan mengendarai ferrari ku aku menuju mansion milikku. Tapi, mungkin aku akan ke restoran untuk makan malam sebentar. Aku melajukan mobilku menuju restoran terdekat.
Saat sampai aku mencium aroma bunga mawar dan vanilla yang Sangat harum dan memabukkan.
' Mate!!!!' Teriak Sam wolf ku.
'iya. Aku tahu diamkah Sam.' Midlink ku ke sam.
Aku masuk ke dalam restoran itu dan aroma mate ku semakin dekat. Mataku mencari dan bersitubrukan dengan matanya yang indah. Aku menemukan Mateku.
"Holly shit" umpatku saat melihat seorang pria menyentuh bokongnya. Beraninya pria itu menyentuh milikku.
Aku mengepalkan tanganku dan berjalan dengan langkah yang cepat menuju Mateku.
Menatap dingin kepada pria itu, oh.. Ternyata dia adalah salah satu klien ku.
"Jadi begini sikapnya anda terhadap wanita Pak Thomson?" Ucapku sakartis. Dia kegelapan bingung mau menjawab apa.
"Sepertinya aku harus membatalkan kontrak kita dan mengambil kembali suntikan dana yang telah ku berikan pada perusahaanmu." Gertakku.
"Ti..tidak Pak. Saya akan pergi tapi tolong jangan batalkan kontraknya."
Kemudian dia pergi dengan meninggalkan beberapa lembar uang.
Tatapanku berpaling kepada Mateku, dia mengambil uang itu, dan pergi tanpa mengucapkan apa apa. Apa Mateku yang cantik iu tak tahu cara berterima kasih?
"Kau harus tahu berterima kasih sayang" Ucapku berbisik.
Aku langsung me mindlink beta sekaligus sahabatku.
"Ada apa?" Tanyanya.
"Aku ingin kau membeli kafe yang ada di jalan (sensor)" perintahku.
"Baik Alpha." Jawabnya.
Apa aku belum bilang kalau aku adalah Alpha dalam sebuah pack? Dan juga sebagai seorang pemimpin di Perusahaan 1441? Perusahaan terbesar kedua setelah perusahaan ayahku yang pastinya juga akan jatuh ketanganku.
Aku melangkahkan kaki menuju ruang menanger setelah mendapat pesan dari betaku.
"Ada yang bisa saya bantu?" Tanyanya saat aku memasuki ruangannya.
"Aku Nathanael Jansudin Reegan." Ucapku.
"Oh.. maaf Pak silakan duduk dan ada apa bapak datang ke sini?" Tanyanya
"Aku ingin semua berkas berkas karyawan wanita di sini." Ucapku tegas.
Kemudian dia berjalan ke mejanya dan membawa berkas dan memberikannya padaku.
Aku membuka lembar demi lembar, dan menemukannya.
Jadi namanya Gheeta Valentine Day, namanya cantik seperti orangnya. Sam menggila di kepalaku karena Aku sudah mengetahui siapa nama Mateku.Aku tersenyum smirk,
Dia harus menjadi milikku.
Aku berjalan keluar dari kafe dan menuju packku. Sesampainya aku disana aku di sambut oleh betaku. Oh ya,
Namanya Crish dan nama wolf nya Grof.
"Alpha, apa anda sudah bertemu dengan Luna?"
"Jangan terlalu formal crish, dan ya aku sudah menemukan Mateku."
Crish terkekeh dan memberi ku selamat. Tentu saja,aku sudah mencari Mateku selama 257 tahun. Dan sekarang aku menemukan Mateku. Tak sia sia menunggu dan mencarinya. Aku meninggalkan Crish dan memasuki kamarku, aku tertidur lelap dengan senyuman yang tak hilang di wajahku.

Gheeta POV

"Gheeta, Tolong antarkan pesanan ini ke meja no 19."

"Baik." Jawabku dan membawa makanan itu.
Ternyata meja nomor 19 itu di tempati oleh pria tua yang kuyakini -sangat- pria hidung belang.
Tiba tiba semua berbisik bisik Dan menatap ke arah pintu kafe. Aku melihat dan mataku bersitubrukan dengan pria yang tampan itu. Dan saat yang bersamaan pria sialan di sampingku ini menyentuh bokong. Fuck.

"Jadi begini sikapnya anda terhadap wanita Pak Thomson?" Ucapnya tiba tiba dan sakartis. Aku dapat melihat bandot tua itu gelagapan.
"Sepertinya aku harus membatalkan kontrak kita dan mengambil kembali suntikan dana yang telah ku berikan pada perusahaanmu." Lanjut pria tampan itu. Rasakan itu dasar bandot tua tak tahu umur.
"Ti..tidak Pak. Saya akan pergi tapi tolong jangan batalkan kontraknya." Ucapnya berlalu dan meninggalkan uang di atas meja. Aku mengambil uang itu dan pergi.
Aku tak berterima kasih kepada pria itu karena jujur saja entah kenapa aku gugup. aku tahu sebenarnya ini salah. Seharusnya aku berterima kasih dan menghargainya. Tapi, jangan salah kan aku salahkan wajahnya yang terlalu tampan dan itu membuatku gugup. Jadi, tak sepenuhnya salahku kan?
+++++
Tak terasa ini sudah waktunya pulang. Dan saat di perjalanan aku bertemu dangan yah..sebenarnya aku malas membahas pria ini namanya Jonathan biasa di panggil jo. Oke... sebenarnya bukan mau sombong tapi dia itu tergila gila denganku. Dia sudah menyatakan cintanya berkali kali walaupun di tolak dia tetap menyatakannya.
"Hai" sapanya.
"Hai juga" jawabku malas.
Dan pergi meninggalkannya. Tapi, yah.. Dia pasti mengikutiku sampai aku pulang. Jika aku melarangnya maka dia akan mengatakan bahwa dia hanya ingin menjagaku. Walaupun aku sudah melarangnya tapi dia tetap saja bersikeras jadi aku biarkan saja dia seperti itu.
Sesampainya aku di rumah aku langsung masuk tanpa menoleh pada Jo. Badanku sudah lelah jadi aku ingin langsung beristirahat tanpa mengganti pakaianku.

Pagi menyambut dengan hangatnya matahari. Aku bangun dan langsung pergi mandi. Dan sarapan kali ini aku hanya di temani oleh sepiring omelet dan segelas air putih. Setelah selesai aku pergi berkerja di kafe. Aku tidak mau di pecat karna terlambat.
Begitu aku masuk aku mendapati tatapan aneh seperti..kasihan. Tapi untuk apa aku merasa aku baik baik saja tak ada yang perlu di kasihani. Tanpa memperdulikan tatapan mereka aku masuk ke ruang ganti untuk mengganti pakaian kerjaku. Baru saja aku akan memakainya, salah satu temanku mengatakan aku dipanggil ke ruang manager. Dan itu membuatku bingung. Ini bukan tanggal gajian dan semangatku aku tidak memiliki kesalahan. Jadi untuk apa aku di panggil?
Aku masuk, aku terkejut mendapat pesan yang diberi tahukan bapak ini kepadaku. Aku tak tahu apa maksudnya. Aku tak pernah berbuat kesalahan yang fatal. Tapi kenapa harus aku yang menerima ini?

Nathanael POV

Aku terbangun dengan senyum yang mengembang di wajahku. Tentu saja mengingat aku telah menemukan Mateku. Aku mandi dan bersiap siap. Di meja makan ada Mom, Dad, dan Crish betaku.
"Sepertinya kau sangat senang telah menemukan Mateku NathanNě." Ucap mommy ku
Aku memutar bola mataku malas.
"Stop call me NathanNě mom. Aku tak suka. Bagaimana jika Mateku akan mengejek dengan nama itu?"
"Tentu saja dia kan suka itu NathanNě. Itu nama yang lucu." Jawab momku. Aku hanya bisa menatap jengkel pada mom. Bagaimana pun perkataanku aku tak akan pernah bisa membalasnya.
"Kapan kau akan membawa calon Luna kita ke sini Nathan?"
Tanya dad.
"Aku tidak tahu dad. Dia seorang manusia akan sangat sulit membawanya ke sini butuh waktu."
"Sebaiknya cepat. Karena aku sudah tak ingin memegang jabatan alpha ini lebih lama lagi aku ingin menikmati masa tuaku." Ucap daddy.
Aku hanya mengangguk dan memakan sarapanku. Entah ide dari mana, tiba tiba saja terlintas di benakku.
"Chris, aku ingin kau membuat Mateku di pecat di kantornya."

TBC....

My Naughty MateTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang