Chapter 4

5K 259 4
                                    

Selamat membaca 😊
Hasil Revisi 🙏
Mohon bantuannya. Jika ada kata yang salah atau lainnya bantu di koreksi.
•••
•Annisa Fadilah•


Sudah dua bulan ini aku tidak mendapatkan kabar apapun dari dia. Dia? Dia siapa? Hahaha. Halu aku tuh. 

Maksudku itu Ka Anwar. Udah lama banget rasanya gak aku gak liat dia. Jadwal kajian pun digantikan sama santri Senior putra.

Ka Anwar Yang kece badai bagai halilintar yang menggoyahkan hati ku!.
Dan sekarang dia menghilang bagai terbawa angin tanpa arah. Kemana dia? Jangan sampai tersangkut di hati seseorang. JANGAN!! Perjuangannku belum dimulai.

Setelah kejadian malam itu ka Anwar tidak pernah terlihat lagi entah lah aku pun tak tau. Dan satu lagi aku belum juga menemukan alamat facebook,pin bbm,line,instagram,apa lagi whatapps.

Aku benganbik buku Deary ku dari lemari. Takk lupa juga pulpen kesayanganku. Aku buka halaman ke dua karna aku baru sekali nulis puisi di pesantren. Ralat bukan puisi tapi apa ya? Kata-kata mungkin?.

Hilang
Hilang entah kemana
Aku tak mungkin mencari
Aku juga tak mungkin menanti terlalu lama
Kau hilang bagai debu yang terhapus angin dan mengapung tanpa jejak

Aku menghembuskan nafas beratku. Lalu Aku tutup buku dearyku. Sedang tidak Mood untuk menulis.

"Wooooyyy"  teriak Indah yang tiba-tiba  datang dan tangannya menepuk pundakku lumayankeras.

"Indaaaahhh bisa gak sih gak ngagetin?". Protesku yang kaget karna ulahnya.

"Maaafff " dengan mata yang dibuat memelas dengan cengiran kudanya.

Aku pun berdiri "mau kemana cha?" tanya Indah kebingungan.

"Ke toilet. Mau ngikut? Hmmm" Indah menggelengkan kepalanya seraya tersenyum kikuk "Silahkan tuan putri. aku gak ikut" heeuhhh dassar Indah Indah.

Setelah kekuar dari kamar mandi aku langsuk menaiki tangga menuju ke Atap
'Dari pada ngeladenin Indah mending cari udara seger'

Aku pun pergi ke atap gedung pesantren ini dan itu adalah lokasi terfavorit aku. Kenapa? Karna aku suka dengan hembusan anginnya yang menurutku lebih berasa. Dan tak lupa juga aku bawa buku Deary ku yang pasti kalian tau. Isi dari buku itu apa.

Aku pun duduk di bangku yang letaknya di pinggiran. Karna disini aku bisa melihat kebawah dimana banyak santri yang berlalu lalang.

Ku buka buku Deary ku dan aku pun mulai menorehkan tinta di atas kertas putih ini.

'Aku menunggu mu tanpa alasan
Aku menunggu mu tanpa kepastian
Dan aku mencintaimu tanpa balasan
Biarlah, biarlah cintaku tanpa balasan karna aku mencintaimu tak beralasan'

Ku tutup buku deary ku aku pun berdiri dari tempat duduk ku saat mata ku melihat ke bawah betapa terkejutnya aku.

Dan banyak pertanyaan-pertanyaan di otakku kalian tau siapa orang yang aku lihat? Oohh bukan bukan, bukan orang tapi orang orang maksudku ada dua orang, dan aku tau dua orang itu.

Yahh mereka adalah ka Anwar daaaaaannn ka Citraa. Mereka? Ada apa dengan mereka? Aku syok aku syok aku syok. Dan aku butuh oksigeeeeennnn. Ah mungkin mereka sedang ngobrol biasa. Bener gaak?

Kenapaa mereka seakrab itu?
Kenapa mereka sedekat itu?
Kenapa mereka? Mereka? Mereka? Au ah gelaaaapp.

Oke oke aku harus pergi dari sini sebelum jantungku meledaak. Aku pun pergi dari tempat tadi menuju kobongku.

'Mungkin dengan main game akan menghilangkan rasa penasaran ku'
Setelah sampai di kobong aku menemukan indah yang sedang memainkan ponselnya.

"Assalamualaikum ndah"

"Waalaikumussalam, eehh cha sini dehh ada gosiiip terbaru lohh, kamu pasti belum tau yakaann?" ucapnya penuh dengan kehebohan.

"Gosip apaan sihh, kamu mah suka nya emang sama gosip, kali kali yang real indah" Indah memutaar bola matanya sambil berdecik.

"Di jaman sekarang ni yah aku kasih tau, susah cari yang real-real chaa"

Aku pun tak menghirau kan perkataannya. "Tuhh kaaan beneerrrr ya ampunn ya ampunnnn". Hebohnya lagi.

'Indah apaan sih teriak sendiri' batinnku "Cha cha sini dehh"
Karna penasaran Aku pun menghampiri Indah.

"Ada apa sih heboh banget"
Tanyaku penasaran.

"nih liat statusnya ka anwar ya ammpunn 'bertunangan' sini liaaat" aku pun tetkejut sekaligus tak mengerti
"Status apa sih ndaah" tanyaku bingung.

"Iihh kamu tuhh yaa, ini loohh status di Facebook nya" jelasnya dengan gemas.

"Palingan itu akun palsu"

"Engga ichaa ini asli aku tau aonkun ini dari ka Citra" aku membulatkan mataku terkejut.

"Apaaa??? Masa sih coba liat nama nya siapa?" tanyaku.
Indah pun menyodorkan ponselnya padaku dan disitu aku melihat semua yang di katakan Indah itu benar adanya.

Aku pun mengambil ponsel ku lalu membuka aplikasi facebookku "Icha kamu mau ngapain? Mau add ka anwar yahh?" tanya Indah. Aku mengangguk tanpa melihat ke arahnya.

"Jangn harap bakal di konfir Aku aja yang udah satu bulan add belum di konfir" lanjutnya lagi. Aku mengangkat satu alisku.

"Itu kan kamu Indah. Siapa tau kalo aku yang add langsung di konfir,atau jangan-jangan kan  Anwar yang duluan add hahaha" jawab ku sambil tertawa renyah.

"Gak mungkin banget dasar tukang hayal" jawab indah ketus.

"Indaaaahhh ya ampun ya ampuuuunnn liaaattt'' teriakku heboh.

"Apaan sih chaaa heboh banget" aku pun menyodorkan ponsel ku.

Dan mata Indah berhasil melotot kaya liat setan depan mata dan yang pasti gak percaya juga karna aku sendiri pun gak percaya dan gak nyangka.

Aku pun beralih ke inbox karna ada satu pesan yang belum aku baca.

'Klik'

Saat aku buka pesannya itu ternyata dariiii ya ammmmpuuuunnnn
"Assalamualaikum annisa, jika berteman dengan saya mohon di konfir, jika tidak juga tidak masalah, terima kasih 😊"

"Cha kamu kamu serius ini?? Tanya Indah tak percaya. Aku mengangguk semangat.

"Ya ampun ndaahh masa aku gk serius, gk tau lah aku kan juga baru buka fb"

"Ya udah tunggu apa lagi konfirmasi, sayang banget kalo engga"

aku pun terdiam sejenak "nanti dehh yaahh aku pikir² dulu dia bakallan nunggu gak yah". Kata ku enteng.

Sebenarnya tangan ku gatel banget pengen konfi. Tapii.. ya sudah lah liat nanti aja.

"Dasar anisssaaaa" sahut indah sambil mencubit kedua pipi ku karna gemass.

•••

Alhamdulillah ini hasil Revisinya...
Yang sudah membaca dan vote terima kasih. Yang belum mangga di vote. Komentarnya ditunggu. 🙏😊

Annisa Dan Anwar *Cinta Dari Pesantren*Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang