Prologue

3.3K 195 36
                                    

"A goodbye when you hold back your tears and smile. "Is lonely isn't it"?

— —"Lihatlah dirimu gadis kecil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

— —"Lihatlah dirimu gadis kecil. Kau tidak seharusnya melawan kata ibumu yang sudah merawatmu sejak peperangan kerajaan waktu itu."

— —"Tapi ibu.. aku hanya ingin melihat seperti apa dunia luar itu,"
Gadis bertubuh kecil dengan baju yang basah itu menjawab dengan gemetar.

— —"DIAM!! apa kau mau melawan ibumu lagi? Dasar anak tidak tau diuntung!!"

Tamparan yang membuat pipi rambut merah muda itu berhasil membuatnya terpaku ditempat. Dia hanya bisa diam, tidak berani menangis karena dia tau itu hanya akan menambah hukumannya.
Dengan begitu, penyihir paruh baya itu pergi meninggalkan Aira kecil terpaku dan menangis dilututnya yang berlumuran darah.

✿✿✿

Siapa sangka gadis sepertiku ini bisa kabur dari genggaman ibu tiri yang jahat. Aku sudah mencoba berusaha melarikan diri dari kastil tua itu. Tapi ibu tiriku selalu menemukanku, dan karena itu aku selalu mendapatkan hukuman yang menyakitkan.

Pada akhirnya, aku berhasil melarikan diri diumurku yang ke seratus empat belas tahun atau dalam umur seorang manusia, empat belas tahun. Dan sekarang aku tinggal di kerajaan Ourthids bersama dengan ratu Blefuscu dan seorang putri Blefuscu yang sepantaran denganku, Aki. Sudah hampir tiga belas tahun aku tinggal di kerajaan ini dan semua berjalan sesuai dengan yang ku inginkan, walau tidak semuanya.

Hidup disini bersama dengan dua orang yang selalu memperlakukanku seperti Cinderella tidaklah mudah. Sebagai seorang pelayan pribadi ratu Blefuscu, aku harus melakukan semua pekerjaan yang ditugaskannya, sedangkan mereka bersenang-senang. Tapi, aku dibayar dengan ini, sebuah tempat tinggal. Bagiku ini sudah lebih dari cukup.

✿✿✿

Oh ya namaku Aira Luciella.
Hidupku bisa dibilang seperti kutukan dalam dongeng.
Dunia ini dipenuhi oleh para penyihir,Iblis,dan manusia, sebagian dari mereka ada yang berperilaku buruk dan baik. Sebagaimana diriku, satu-satunya makhluk dengan darah yang unik. Dilahirkan dengan ras campuran Malaikat dan juga Manusia. Ibuku adalah pemilik kerajaan malaikat yang menikahi seorang raja manusia.

Pada masa dimana semua ras berdamai ada satu ras yang tidak dapat menerima perdamaian itu, yaitu penyihir. Kenapa? Karena mereka telah berusaha merebut sebuah harta yang dimiliki oleh ras lain. Dengan otak liciknya para penyihir menggunakan kontrak palsu kepada para ras Iblis untuk menghancurkan kerajaan para Malaikat. Ternyata, mereka berhasil melakukannya. Hanya satu malaikat yang tersisa yaitu Ratu Bella, ibu kandungku yang berlari menyelamatkanku sejak bayi.
Raja Robert tentunya tidak menerima perlakuan dari kedua ras tersebut. Tapi raja dari ras Manusia, ayahku berhasil menangkap pemimpin ras Iblis. Dan tanpa memberikan sepatah kata ia memutuskan nyawa sang raja Iblish. Raja Iblish pemimpin dari para ras iblis telah mati, termakan dengan omongannya sendiri, karena ia telah berhasil dibodohi oleh para penyihir.

Waktu yang indah telah kembali, tapi waktu itu hanya datang sesaat, para penyihir tidak berhenti sampai disana. Mereka berhasil mendapatkan tahta kerajaan Iblis dan kali ini mereka menyerang kerajaan manusia tanpa ampun. Disanalah raja Robert mati dalam peperangan. Ibuku yang kehilangan jalan keluar tidak mengerti harus bagaimana lagi, dan dengan hati yang terluka, ia memutuskan mengorbankan dirinya untuk memenjarakan ratu penyihir di pulau mematikan yaitu, Lost Esle. Ternyata, pengorbanan ibuku memang tidak sia-sia, ia berhasil membuat kerajaan, kota, desa, dan rasnya kembali menjadi damai.

Beberapa saat setelah peperangan itu aku pergi entah kemana, tapi aku berakhir tersesat dihutan. Dalam perjalanan aku bertemu dengan seorang anak manusia serigala yang terluka. Anak laki-laki yang usianya hanya beberapa tahun keatas denganku itu memiliki rambut putih yang panjangnya menyentuh pundak. Dia cukup manis walau tatapannya agak sedikit mengerikan. Aku sempat tinggal dengannya disebuah gubuk terdekat dihutan, tentu untuk menyembuhkan dirinya dari luka-luka yang dideritanya. Hampir sebulan aku tinggal bersamanya, kita sudah seperti adik dan kakak. Tapi saat aku sedang mengikuti seekor kucing hitam dihutan, aku tersesat dan ditemukan oleh seorang wanita paruh baya yang menggunakan gaun hijau persis dengan sosok seorang penyihir.

Itu sudah terlambat, aku sudah dibawah pengaruh sihirnya dan dengan tubuhku yang kecil, aku tidak bisa berbuat apa-apa dengan kekuatan yang kumiliki.

Dan begitulah ceritaku, seorang anak perempuan yang hancur dan berakhir bersama penyihir. Lalu tinggal dikastil dengan perlakuan yang kejam selama beberapa tahun.
Aku masih tidak dapat mengingat siapa nama anak laki-laki itu. Tapi aku yakin suatu saat aku akan bertemu lagi dengannya.

"Prologue"
-END-

To be Continued...

unBREAKable(revisi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang