Absinthium Forest •The Series•
Book I : unBREAKable
Seorang putri dari kerajaan yang telah mati harus merasakan pahitnya mencintai dan dicintai. Seperti memilih membunuh atau dibunuh.
Kisah cinta yang tidak nyata menghancurkan hati kecilnya.
Kebohon...
"A goodbye when you hold back your tears and smile. "Is lonely isn't it"?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Aira dan Rei menyadari jika ada seseorang yang baru saja keluar dari penjara bawah tanah.
"Alex."
Rei berbisik sekilas, walau kata yang baru saja dilontarkannya terdengar oleh Aira.
"Alex?"
Aira mengulangi perkataannya dengan nada bicara yang kebingungan.
"Dia adalah pelayanku sejak usiaku balita. Dia layaknya sahabat dan kakakku." Rei tersenyum mengatakannya.
Rei menghampiri seorang pemuda yang disebut Alex dan menepuk pundaknya sambil tersenyum. Alex mungkin saja terlihat kaget, tapi dia tetap berhasil membuat ekspresi wajah dinginnya seperti biasa.
"Oh, pangeran."
Alex tersenyum dan setelah ia menyadari kehadiran Aira, senyuman miliknya itu hilang.
——Apa Alex tidak menyukai kehadiranku?
"Selamat siang putri Aira."
Layaknya bangsawan ia menunduk kepada sang putri.
"Aku memutuskan untuk membebaskan Aki sekarang." Ucap Aira dengan tegas.
Alex yang melihatnya hanya dapat membulatkan matanya karena tidak percaya dengan gadis ini. Perempuan ini baru saja terluka karena putri Blefuscu itu.
"Apa kau yakin tuan putri?" Tanya Alex.
"Kami berdua sudah sepakat,"
Rei tiba-tiba saja memasuki ujung percakapan.
"Blefuscu akan dibebaskan dengan sebuah syarat."
Alex segera mengantarkan Putri dan Pangerannya menuju ruang bawah tanah bersama 2 penjaga. Melihat akrabnya sang putri dan tuannya membuat sedikit luka dihatinya. Hanya saja Alex tidak dapat memberitahukannya. Sudah lama ia menderita hanya untuk melihat orang lain bahagia.
Tiba didepan jeruji besi milik Aki, mereka semua terdiam ditempat. Aki tidak berteriak ataupun terdengar suara isakan dari balik jerujinya. Aira merasa khawatir tapi Rei membuatnya lebih percaya diri. Dibukakanlah jeruji milik saudari tirinya itu dan dengan sekejap Aira merasa tubuhnya telah didekap oleh gadis berambut pirang. Berbeda dengan dekapan yang kejam, Aki justru memeluknya.
