Absinthium Forest •The Series•
Book I : unBREAKable
Seorang putri dari kerajaan yang telah mati harus merasakan pahitnya mencintai dan dicintai. Seperti memilih membunuh atau dibunuh.
Kisah cinta yang tidak nyata menghancurkan hati kecilnya.
Kebohon...
"A goodbye when you hold back your tears and smile. "Is lonely isn't it"?
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Perempuan berparas pirang itu memasang wajah murkanya kepada Aira. Gadis beriris violet itu hanya tersenyum dibalik ketakutannya. Dia tau kemana ini akan berakhir.
"Kau akan membayar perbuatanmu, Aira Athania." Ujarnya sambil tersenyum licik.
Ditariklah tangan gadis didepannya dengan kasar, hingga membuat Aira merintih kesakitan.
✿✿✿
Disaat Rei selesai dari kesibukannya, dia menyadari bahwa istrinya telah pergi dari kamar. Dia tau seharusnya Aira izin terlebih dahulu padanya, tidak menghilang tanpa sepatah kata. Rei merasakan jika sesuatu ada yang tidak baik.
"Perasaanku tidak enak. Kemana perginya dia?"
Rei mendesah dibawah nafasnya, berharap jika sesuatu tidak terjadi kepada Aira.
Dipakailah pakaian pangeran ala victoria, karena hari ini dia akan segera dinobatkan menjadi sang raja Atlan. Tapi tanpa ia sadari, tubuhnya bergerak begitu saja dengan cepat, bukan karena dia takut terlambat diacara penobatannya, tapi dia pergi mencari Aira karena hati kecilnya sudah tidak kuat menahan rasa khawatir yang ia pendam sedari tadi.
——Aku harus mencari Aira.
Rei berjalan langkah demi langkah dengan cepat, hatinya berdebar seperti sesuatu yang buruk akan terjadi.
✿✿✿
Gadis itu duduk di tanah, kehilangan sebuah harapan dan sekarang ia merasa hampa. Ingin rasanya sekarang juga untuk menangis, seharusnya dia bisa belajar untuk menjadi kuat karena dia tau apa resiko yang harus ditanggung dirinya.
"Aki.. Kenapa kamu melakukan ini?"
"Dasar bodoh, seharusnya aku yang bertanya hal itu kepadamu Aira. Mengapa kau menikahinya?!" Tanya Aki membentak, membuat Aira menyentak ditempatnya.
"A-aku tidak tau jika kamu benar-benar mencintainya..."
Aira menggapai tanggan milik Aki, tapi dengan cepat Aki menolaknya, memberinya sedikit tamparan padanya.
"Kau merebut kebahagiaan ku Aira- kau merebut semuanya!"
Sambil mengangis ia membentak seorang gadis yang duduk ditanah dengan pakaian basah dan lutut yang memerah. Aki tau perempuan yang berada didepannya itu kesakitan, tapi dia tidak dapat melawan keegoisannya. Dia berfikir jika Aira mendapatkan apa yang seharusnya menjadi miliknya.
