Aku disambut oleh salah satu kakak kelas yang aku tahu juga merupakan salah satu anggota OSIS. Ia menanyaiku apakah aku sudah selesai menyetorkan hafalan dan kujawab bahwa aku sudah menyelesaikannya.
"Bagus, keren banget. Ngomong-ngomong nama kamu siapa?" Kakak kelas berambut panjang yang diikat satu itu mengulurkan tangannya, mengajakku berkenalan.
"Aku Keinarra, kakak sendiri?" Kubalas uluran tangannya.
"Kenalin, aku Natasya. Biasa dipanggil Kak Nat," jawabnya. "Ngomong-ngomong, kamu keren bisa nyelesein setoran hafalan pertama kali. Enggak banyak loh temen-temen kamu yang bisa selesein dalam waktu sesingkat kamu.
"Ini juga karena bantuan dari temen-temenku kok, Kak. Kalau ngehafal sendiri, mungkin sekarang aku juga belum selesai," ucapku karena tak ingin menyombongkan diri.
"Kamu mirip sama Tere dulu," ujar Kak Nat.
"Maksudnya?"
"Iya, Tere juga dulu orang pertama yang bisa nyelesein setoran hafalan di waktu yang singkat. Bahkan tugas-tugas dia yang lain juga dikerjakan dengan baik sampai saat itu banyak alumni yang puji dan kagum sama kegigihan dia. Kelihatan banget kalau dia masuk OSIS memang karena niat baik, bukan sekedar cari tenar," balas Kak Nat.
"Denger-denger, dulu Kak Tere juga sempet ikut lomba matematika dan menang ya, Kak?" tanyaku.
Kak Nat mengangguk. "Iya. Dia emang pinter banget. Kesibukan di OSIS juga enggak buat nilai dia turun. Malah dia masih sempat ikut lomba juga."
"Kak Tere sempurna ya. Pantes aja kalau sejak awal masuk, temen cowok aku pada naksir dia," celetukku.
"Iya, enggak heran kalau banyak yang suka dan kagum sama dia. Yang bikin heran adalah dari dulu Tere enggak pernah pacaran sama siapapun. Dia selalu nolak kalau ada orang yang nyatain cinta ke dia."
"Memangnya kenapa, Kak?"
"Dia udah punya satu orang yang dia suka dari SMP. Mereka satu sekolah dari SMP dan sekarang di SMA mereka juga berada di sekolah yang sama."
"Kalau boleh tahu, orangnya siapa, Kak?" tanyaku penasaran.
Kak Nat tersenyum kecil. "Aku enggak bisa kasih tahu ke kamu, tapi kamu kenal kok sama orangnya."
Aku mengerutkan dahi, bingung. Cukup banyak orang yang aku kenal, tetapi aku tidak tahu mana yang Kak Tere suka. Percakapan kami berlanjut, tapi tidak lagi membahas soal Kak Tere. Kak Nat banyak menceritakan soal kepengurusannya di OSIS.
Kak Nat saat ini menjadi bagian dari Tim Penjamin Kualitas yang terbagi menjadi dua divisi. Divisi pertama adalah penjamin kualitas organisasi dan divisi kedua adalah di penjamin kualitas siswa. Kak Nat menjabat sebagai ketua dari divisi kedua. Aku kebetulan juga menginginkan posisi menjadi anggota dari divisi kedua.
"Jangan lupa kamu siapin untuk kaderisasi fase dua ya. Aku yakin kamu pasti bisa, Kei," ucap Kak Nat memberi semangat.
Aku mengangguk dan berterimakasih kepada Kak Nat. Pembicaraan kami tidak berlanjut karena calon anggota OSIS kini diarahkan ke aula untuk mendapat materi dari pembicara yang isinya tentang manajemen waktu antara belajar dan berorganisasi. Tepat pukul setengah lima sore, acara selesai dan semuanya dipersilakan pulang.
Seperti biasa, aku sedang menunggu angkutan umum di depan sekolah. Sebenarnya, aku sempat ditawari oleh Kak Arion agar pulang bersama. Tentu saja aku menolak karena tak ingin merepotkan Kak Arion. Kak Arion baru akan membujukku ketika tiba-tiba ia dipanggil oleh Kak Nat, katanya, Kak Arion harus segera mengantar seseorang.
Kak Arion beberapa kali mengucapkan maaf karena tak bisa mengantarku padahal ia sudah terlanjur menawarkan. Ia sepertinya merasa tak enak hati. Akan tetapi, aku meyakinkan dia kalau aku bisa pulang sendiri dan sama sekali tidak masalah jika Kak Arion harus mengantar orang lain. Kak Arion lalu kembali masuk ke dalam sekolah entah untuk apa. Aku tak sempat melihat siapa yang Kak Arion antar karena tiba-tiba sebuah mobil yang tak asing melintas di depanku.

KAMU SEDANG MEMBACA
Aspettare
Genç Kurgu[[ SEDANG DI REVISI ]] [[ AKAN SEGERA DITERBITKAN OLEH NOVELINDO PUBLISHING ]] ✨✨✨ "Aku janji, aku akan menemuimu ketika keadaan setengah gelap di bumi, sesudah matahari terbenam ketika piringan matahari secara keseluruhan telah hilang dari cakrawal...