EMPAT BELAS

2.4K 214 16
                                    

"Hermione!" Seru Ginny dari kejauhan. Gadis itu berlari sambil terengah-engah. Hermione menghentikan langkahnya.

"Kau—hh—harus—hh—tahu".

"Ya ampun, tenang. Aku tidak akan kemana-mana, oke? Bernapaslah."

Ginny menegakan badannya yang sedari tadi menunduk kelelahan. Wajar saja, ia berlari sepanjang koridor sambil meneriaki Hermione, ia tidak tahu apakah Hermione tuli atau semacamnya. Yang pasti ia benar-benar lelah dan kehabisan napas.

"Jadi, apa yang membuatmu begitu tuli, Hm?"

"Kau memanggilku? Yang benar? Aku tidak dengar apa-apa"

"Tentu saja, Bodoh!"

"Oke, aku minta maaf. Aku hanya terlalu sibuk berpikir." Hermione menampilkan cengiran di wajahnya, dan tentu saja Ginny kesal. "jadi, apa yang membuatmu begitu bersemangat?"

"Seseorang telah sampai di Hogwarts."

"Lalu?"

"Dan dia sangat, sangat, tampan."

"Ya ampun, jadi hanya it—"

"Tingkat 8, langsung menjadi pengganti prefek (ketua kelompok house) slytherin." Ginny menempelkan kedua tangannya di kepala seraya berteriak, "Aku.bisa.gila. OH MY GOD!"

"Gin, kau baru saja terserang virus gila yang—"

"Dan dia sangat keren! Juga imut, kau tahu, kau harus segera melihatnya—dia benar-benar manis!"

Ginny benar-benar megagumi cowok yang ia sebut telah sampai di Hogwarts. Mungkin murid baru? Hermione tidak tahu. Yang ada di pikiran gadis itu ialah, bagaimana bisa seseorang yang baru masuk langsung ditempatkan menjadi prefek. Yah, memang prefek dari house slythetin sedang kosong semenjak Draco dijadikan ketua murid. Tapi.. apa mungkin?

Siapa cowok itu dan mengapa ia begitu spesial? Hermione jadi penasaran.

"Aku ingin ikut denganmu, sayang nya aku tidak bisa. Professor McGonagall bilang ada yang harus ia bicarakan dengan ketua murid."

"Well, kau mengecewakan."

"Maafkan aku Gin, aku janji akan ikut lain kali, oke? Ayo, jangan tekuk wajahmu seperti itu, aku yakin cowok itu ingin melihat senyum cantik wajahmu, bukan?" Ginny memukul lengan Hermione pelan sambil tertawa.

Setelah Ginny pergi, Hermione melanjutkan perjalanan nya menuju ruang proffesor McGonagall. Hanya saja kepala nya dipenuhi pertanyaan-pertanyaan akan murid baru itu. Mungkin ia akan menanyakannya pada proffesor. Mungkin juga tidak. Ia hanya bingung mengapa sepotong informasi yang Ginny berikan terasa sangat janggal di kepalanya.

***

Hermione memasuki ruangan Professor McGonagall. Di Hogwarts, setiap guru memiliki ruang kelasnya sendiri. Jadi murid-murid harus selalu berganti kelas tiap pelajarannya. Professor McGonagall mengajar Transfigurasi, dan Hermione pandai dalam pelajaran itu. Ia melangkah masuk, matanya menangkap Professor sedang duduk di meja guru sambil menulis sesuatu.

"Selamat pagi Professor, aku mendapat pesan dari murid tingkat 7 bahwa kau memanggil ku?"

"Pagi Mrs.Granger. Dan ya, aku memanggilmu kesini. Sebenarnya pesanku adalah memanggil kedua ketua murid. Tapi tak apa." Hermione menganggukan kepalanya.

"Jadi, begini. Aku ingin kau membimbing prefek baru dari house Slytherin." Apa mungkin, murid baru itu?

Professor McGonagall membuka sebuah kertas dan tampak mencari-cari, "Edmund Miller, house slytherin, manor 204. Kau bisa temui dia malam ini dan jelaskan tugas-tugasnya. Ada pertanyaan Mrs.Granger?"

Stay (dramione)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang