PROLOG

29.5K 1.5K 56
                                    

Satu, dua, tiga, empat, lima. Detik di jam dinding terus bergerak. Entah mengapa, esok hari terasa begitu lama. Apakah waktu sedang melambat?

Aku ingin cepat-cepat esok hari! Aku ingin melihat kelas baruku dan bertemu dengan teman-teman baru di tahun ajaran baru! Entah mengapa, aku sangat senang sehingga sulit untuk memejamkan mata! Aku tidak sabar lagi!

Sesaat, aku teringat betapa tidak sabarnya aku saat menunggu hari itu tiba. Hari di mana aku pergi ke kota untuk melanjutkan pendidikan di SMA Mizuyama. Pamanku yang baik hati bersedia menyekolahkanku di kota besar yang sangat aku impikan.

Ya, aku sangat ingin bersekolah di kota-kota besar yang berada di Jepang. Meskipun aku tidak kaya, aku tidak pandai, dan selalu gagal mendapatkan bea siswa, aku tidak pantang menyerah. Aku selalu belajar dengan giat agar impianku bisa tercapai. Sampai suatu hari, pamanku datang dan memberitahu kabar yang membahagiakan tersebut.

Namun, saat aku tahu dan merasakan sendiri bagaimana kehidupan sekolahku di kota, aku berharap tidak pernah memiliki mimpi seperti itu. Mengapa? Karena aku sangat tertekan.

Tertekan karena tugas? Ah, hal biasa seperti itu tidak akan membuatku tertekan. Lalu, apa? Baiklah akan kuberitahu ....

*Kring ...!!!*

Jam beker lagi-lagi terlambat membangunkanku. Aku cekikikan saat mendengar deringan yang membuat telingaku sakit. Aku bangun lebih awal di Senin yang cerah ini.

Senin yang cerah? Oh, itu hanya perumpamaan saat aku melihat ke luar jendela. Tidak ada yang namanya Senin yang cerah, Selasa yang ceria atau apapun itu. Semua hari sama saja. Suram, itu yang aku rasakan.

Oh, baiklah, aku tidak ingin terlambat di awal hari seperti sekarang ini, dan inilah kisah hidupku. Aku berharap, kau tidak merasakan penderitaan yang sama sepertiku. Cukup aku saja yang merasakannya.

***

MY PSYCHOPATH BOYFRIEND [ON REMAKE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang