Bi duduk gelisah.
Ada banyak alasan yang membuat Bi terus-menerus membenarkan posisi duduknya. Salah satunya karena pakaian gaun panjang yang sekarang dikenakannya, juga seluruh pasang mata yang menatapnya intens.
Ayolah, memang Bi mau berpesta di beri pakaian gaun yang sangat mewah dengan akses glowing.
Bi menatap Biru yang berdiri di belakang Ketua Dewan Taaz.
Diruangan ini terdapat Sembilan orang termasuk dirinya dan tak lupa si Singa Terbang yang selalu meringkuk di kakinya.
Ketiga Putri Negeri tampak anggun. Mereka mematap Bi penuh minat.
"Dahulukan ku maaf Putri, dunia ini terguncang amat hebat, sungguh dahsyat. Terancam mengerikan, bolehkan wanita tua ini tahu bakat alami?"
Bi mengernyit bingung. Maksudnya apa?
"Oh.. Tiu kau membuat Putri Langit merasa bingung, kurangilah." sela Putri Sou.
"Tiu bertanya wahai.. Apa gerangan kekuatan alamimu Bi?" lanjut Sou.
"Aku? Tidak punya."
Terlihat Taaz dan Pimpinan Raav terkejut.
Biru terlihat menyunggingkan senyum tipis.
"Bakat alam memang jarang disadari dan memerlukan beberapa pelatihan, kemungkinan besar bakat itu masih terpendam jauh." jelas Pimpinan Ekk Fang.
Sebagian mengangguk mengerti. Menyetujui.
Di ruangan simetris di dalam salah sati gedung tinggi simetris yang Bi lihat dari luar, kembali memberi Bi pertanyaan dari kedelapan orang yang duduk mengelilingi meja batu berwarna krem pucat, terkecuali Biru yang hanya berdiri tegak di sana.
Kebanyakan pertanyaan terlontar dari Ketua Dewan Kota Taaz, tentang seperti apa itu Negeri Langit, tentang kehidupan pribadi Bi.
Bi hanya menjawab sekenanya. Sebab, menurut Biru. Sebaiknya jangan terlalu mendetail akan asal usul mereka. Karena mereka belum tahu benar apa tujuan mereka terseret hingga kemari, selain membunuh Putri Amartha.
Tidak lama terdengar suara dentuman besar dan keras dari luar, disusul teriakan nyaring orang-orang.
Di luar sangat berisik.
Bi menatap bingung sekaligus cemas ke arah Biru.
Sebelum kembali dari acara terbang bersama Dewa Langit, Biru berkata hal selalu membuatnya cemas di detik setelahnya.
Kamu adalah inti dari semua ini. Kamu bisa menjadi senjata bagi dunia ini, tapi kamu juga bisa menjadi bumerang bagi dunia ini. Karena sedetik setelah kehadiranmu, bahanya akan mendatangimu tanpa ampun.
Pimpinan Raav langsung berlari keluar, diikuti lainnya.
Dewa Langit mengaung panjang di samping Bi membuat Bi terkejut bukan kepalang.
Di ruangan hanya tersisa Bi, Biru, dan Dewa Langit.
Biru mendekat. "Dia meminta mu naik, sekarang!"
Bi yang masih terkejut mengabaikan perkataan Biru. Bi terduduk lemas dan gemetar.
Biru menarik paksa bi berdiri mengendong nya menuju punggung Dewa Langit.
Dewa Langit melaju kencang dengan Bi dan Biru duduk di punggungnya. Berlari keluar.
Bi menatap Biru di belakangnya tak percaya.
Di depan sana, api berwarna hitam menjalari salah satu gedung, dan lingkungan sekitar. Merambat cepat.
Namun hal yang paling mengejutkan adalah di atas langit sana.
Terdapat Tiga Naga besar berwarna hitam, menyemburkan api hitam, memporak-porandakan dengam ekornya, mengeluarkan suara yang mengerikan.
Dan yang tak kalah mengejutkan adalah Putri Sou yang bisa mengeluarkan air dari tangannya, gedung itu berubah menjadi air.
Putri Ekk Ving menghilang dari satu tempat ke tempat lain, mengevakuasi warga dan pasukan yang terluka.
Putri Naad, lihatlah dia. Dia melayang terbang di udara dengan pusaran angin di kedua kakinya. Melawan salah satu Naga hitam.
Bi ternganga tidak percaya.
Suara Bi tercekat sakit. Ini lebih mengerikan dan menakjubkan dari film fantasi yang di tontonnya.
*
Vote dan komen ya 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
The Great Princess
FantasyBeautiful cover by @julsarang_ Apa yang tidak terlihat bukan berarti tidak ada. Apa yang tidak kamu rasakan bukan berarti orang lain tak pernah merasakan. Karena apa-apa selain yang kalian ketahui, aku melihat dan merasakannya dengan nyata. Aku t...