Ribuan tahun yang lalu. Kota Damaraa bukanlah sebuah Kota besar.
Dahulu kala, ribuan tahun silam. Ketiga Negeri berperang hebat. Perebutan wilayah, ego Raja yang tak ingin mengalah.
Dahulu sekali, dikala manusia belum mengetahui apa itu teknologi.
Terlahir seorang anak perempuan, bermata cokelat tua, Ayu pula parasnya. Namun, hatinya hitam. Penuh kebencian.
Lahirnya dikota kecil tempat dimana perang berlangsung. Kota Darah, kota kematian, kota terkutuk, banyak lagi sebutan.
Dan setelah ribuan tahun berlalu kota itu menjadi besar, namanya sekarang kota Damaraa, kota sinar, kota kedamaian, katanya.
Setelah lahirnya Putri kebencian, Amartha namanya. Lahir pula dekrit dunia nomor 1 yang menyebutkan Kota Darah sebagai kota merdeka. Kota yang haram bagi seluruh Negeri untuk mencacinya.
Itu setelah Tetua dari Langit, Ning namanya. Turun ke kota Damaraa, dan ketiga Negeri baru mengetahui adanya Negeri Misteri.
Ning menjadi Ratu Negeri Langit yang di hormati seluruh Negeri. Di cintai karena baik hatinya.
Ning menjelajahi ketiga Negeri, mengajarkan bahasanya, mengajarkan teknologi, mengajarkan Budi pekerti.
Ning menebarkan kebaikan. Seluruh Negeri berdamai kala itu. Namun, tak berselang lama.
Putri Kebencian yang Ning didik sedemikian rupa, Amartha yang mempunyai bakat alami sungguh luar biasa, membunuh Ning di tengah hutan Negeri Ekk.
Negeri geger, memburu Amartha.
Amartha penuh kebencian itu ingin menghancurkan ketiga Negeri, menuntaskan dendam korban jiwa Kota Darah.
Amartha dengan kekuatan luar biasa untuk pertama kali membuat sekat dunia. Membuat dunianya sendiri.
Memisahkan antar dunia. Ketiga Negeri yang memburu Amartha tak bisa menemukan nya, bahkan Negeri Teluk yang memiliki bakat alami unggul dari Negeri lainnya, menyerah.
Amartha lahir dari darah kebencian, lahir dari teriakan kesakitan, lahir dari dendam yang belum usai.
Ketiga Negeri memberi julukan Putri Hitam.
Ribuan tahun berlalu, Putri Amatha terus meneror, mengirim bencana ke setiap Negeri.
Setelah bencana terus berdatangan Negeri mulai mempelajari dan menerapkan apa yang telah Ning ajarkan. Setelah ribuan tahun, perubahan besar terjadi, Negeri Enneeginne berkembang pesat. Penemuan luar biasa di dapat oleh orangnya.
Negeri Ekk menyusul tak jauh, begitu pula Negeri Teluk.
Bencana dapat di cegah, kiriman monster penghancur dapat di musnahkan.
Putri Amartha mengamuk membawa pasukan Naga, menghancurkan dengan kedua tangannya Negeri Ekk, lalu Teluk, dan Cahaya .
Disaat sisa keputusan asaan tiba, ramalan datang.
Ramalan akan kematian Putri Amartha.
Akan tiba dimana saatnya, terlahir Putri suci dari masing-masing Negeri, bersama pendekar pendamping. Menghancurkan tubuh Putri Amartha menjadi debu.
Keempat Putri dan keempat pendekar.
Hanya itu yang Bi tahu.
Biru belum menceritakan tentang rawa kematian padanya.
Dan Bi kira itu hanya Rawa yang berisi air yang beracun mungkin, namun, apa yang dilihat Bi membuat matanya hampir melompat keluar.
Bentuknya memang Rawa, tapi isinya lahar panas.
Mau tahu apa yang lebih membuat mata Bi ingin keluar adalah ucapan Taaz saat tiba di sana.
"Kristal Negeri Langit, tepat berada di bawah Rawa. Hanya Putri dari Langit lah yang dapat mengambilnya."
Masih melotot, Bi menatap Biru di sampingnya meminta penjelasan.
Biru terlihat menatap Bi sekilas, kemudian menghela napas pelan, lalu kembali menghadap ke depan.
Dewa Langit terlihat mengerung pelan.
Bahkan dari jarak sejauh ini Bi masih bisa merasakan panasnya lahar di depan sana. Apalagi Bi harus masuk ke dalam.
Hanguslah tubuhnya.
Bi berdecak khawatir.
Sou, Naad, dan Ving, terlihat tegang menatap dirinya.
**
Buat ganti yang kemaren2 ga update, hari ini update banyak 😂 doain. (Banyak = lebih dari 1)
Naik lagi, ke rank 711 seneng bgt 😍
Voment boleh? 😊
KAMU SEDANG MEMBACA
The Great Princess
FantasiaBeautiful cover by @julsarang_ Apa yang tidak terlihat bukan berarti tidak ada. Apa yang tidak kamu rasakan bukan berarti orang lain tak pernah merasakan. Karena apa-apa selain yang kalian ketahui, aku melihat dan merasakannya dengan nyata. Aku t...