DAY 01

76 7 0
                                    

                               DAY I

Nicho berjalan menelusuri lorong sekolahnya dengan wajah kusut seperti habis bangun tidur. Ia malas memulai hari dimana harus mendekati cewek kuper macam Natalie, ah rasanya ingin tidur saja seharian.

“Hai Nicho!”

“Hai my sweety Nicho”

“Hi Nicho”

“Bonjour Nicho!”

“Ohayo Nicho-kun”

“Anyeonghaseyo Oppa”

Beberapa siswi berbeda negara dan bahasa menyapanya dengan ekspresi malu-malu. Sekolah Nicho memang sekolah bertaraf internasional dimana macam-macam orang dari negara manapun datang untuk bersekolah.

“Ya Hai” Jawab Nicho hampir disemua sapaan siswi-siswi tadi. Nicho memang sedang tidak bersemangat untuk ‘menggoda’ mereka seperti hari-hari biasanya.

“Bro lo gak batal janji kan? First day lho” Mile tiba-tiba datang  merangkul pundaknya dari belakang.

“Gue gak lupa” Sungut Nicho sebari melepaskan rangkulan lengan Mile yang ada di pundaknya. Nicho lantas tersenyum kecut dan segera berlalu meninggalkan Mile yang masih terbengong.

“Itu muka apa benang kusut sih” Rutuk Mile kesal.
                                    ---
Natalie menatap jam dinding di kelasnya. Lima menit lagi bel masuk berdering, namun entah kenapa suasana hatinya sedang tidak enak sekarang. Ia merasa sesuatu yang buruk akan terjadi hari ini.

“Nerd nyontek PR dong” Jansen selaku ketua kelas datang dan duduk di depan meja Natalie. Cowok dengan gestur Belanda itu tersenyum manis seakan-akan sedang menggoda pacarnya.

“Lo harus kerjain sendiri, nanti gak bisa ngerjain kedepannya” Jawab Natalie tanpa memandang wajah Jansen yang kini berubah menjadi kecut kayak mangga asem buat orang ngidam.

“Yah pelit lo, ayolah sekali aja” Masih belum menyerah, Natalie menggeleng-gelengkan kepalanya menghadapi Jansen yang entah mengapa orang seperti ini kok dipilih menjadi ketua kelas.

“Nanti lo-“

“Minggir ini tempat duduk gue”

Ucapan Natalie terpotong begitu saja ketika melihat Nicho menggeser tempat duduknya dan mengusir Jansen yang duduk di depannya. Ia heran, biasanya Nicho senang sekali duduk di tempat paling belakang, kenapa sekarang pindah di nomor satu?

“Eh lo kan biasanya di belakang. Enggak gue mau disini” Sungut Jansen kekeuh pada pendiriannya.

“Jansen lo pindah gihh”

“Sen biar mata gue seger ngeliatin cogan”

“Sen ngalah pliss”

“Ah sial” Rutuk Jansen begitu mendengar keluhan hampir seluruh siswi di kelas terkecuali Natalie yang justru terlihat tidak perduli.

Nicho tersenyum miring, salah satu alisnya bahkan naik begitu ia beratatapan dengan Jansen. Nicho tahu Jansen kesal dengannya karena harus berpindah ke belakang. Secara ketua kelas gengsinya tinggi!

“Hai Nat”

“..” Natalie hanya diam dan menatap kosong Nicho. Ia bahkan hanya sesaat menatapnya lalu disibukkan dengan buku tebal kesukaannya.

Nicho tersenyum masam kemudian ia berbalik begitu guru masuk hingga tidak berhadapan lagi dengan Natalie. Dalam hati, ia sungguh merutuki sikap Natalie yang menurutnya sok jual mahal.

31 DAYS with YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang