DAY V
Hari ini adalah hari Minggu. Hari dimana menjadi hari kesukaan Natalie karena bisa bersantai di rumah tanpa ada yang menyuruh mengerjakan essay yang luar biasa banyaknya.
“Natalie” Mama Natalie memanggil dari luar. Sementara Natalie tengah membereskan beberapa buku catatan pelajaran di kamar.
“Iya Ma?” Tanya Natalie bergegas menemui Mamanya.
Mama Natalie sepertinya sudah siap dan rapi. Entah untuk apa, Natalie juga tidak tahu mengapa Mama dan Papanya tampak begitu rapi sekarang.
“Kita ke dokter sekarang”
Ucapan Mama Natalie membuat Natalie terhenyak. “Mau apa ke dokter Ma? Natalie gak mau”“Natalie, kamu sering mimisan” Ujar Mama Natalie dengan raut wajah khawatir. Ia tahu beberapa hari ini, Natalie kambuh lagi dan sering mimisan. Padahal terakhir kali mimisan waktu Natalie kelas tiga SMP.
Natalie menunduk. Ia belum memberitahu Mamanya jika ia sering mimisan, tapi Mamanya sudah lebih tahu dulu. “Gak apa kok Ma, Natalie gak mau ke dokter please Ma” Natalie menatap wajah Mamanya dengan mimik memohon.
“Ya sudah, Mama gak maksa kamu” Mama Natalie tersenyum dan memeluk anaknya itu erat. “Jaga kesehatan ya sayang, jangan sampe terjadi apa-apa sama kamu”
“Iya Ma”
Sejujurnya, Natalie tidak yakin bisa menjaga kesehatannya. Beberapa hari ini rasanya semakin memburuk. Padahal, seharusnya ia sudah sembuh dari penyakitnya dulu karena dokter sudah berkata bahwa penyakitnya sudah hilang. Tapi kenapa sekarang gejala-gejalanya muncul lagi?
“Natalie, Mama sama Papa ada urusan sebentar. Kamu di rumah gak papa kan?” Mama Natalie melepaskan pelukannya sesaat dan tersenyum lembut.
“Iya Ma, gak papa”
“Hati-hati ya sayang, kalau butuh
sesuatu telfon Papa. Ok ?” Papa Natalie mengedipkan salah satu matanya dan membuat kedua wanita di sisinya tertawa.“Oke Pa”
---
Natalie duduk termenung di meja belajarnya. Ia sudah mengerjakan tugas untuk besok, lalu membersihkan rumah sedikit karena ia tidak boleh terlalu lelah bisa-bisa ia mimisan lagi.
Tring.
Ponselnya berdering, sebuah Line masuk . Natalie segera membukanya untuk mengetahui siapa pengirimnya.
Jung Seyeon : Natalie, aku main ke rumah kamu hari ini ok?^^
Natalie: Boleh kok, main aja sini
Jung Seyeon : Oke, kita permax kamu sampe jadi cantik.
Natalie : Bisa aja -_- ahahaa oke aku
tunggu.Jung Seyeon : Sip
Natalie terkekeh begitu melihat pesan Seyeon yang begitu antusias melihat kepangan dan kaca matanya hilang. Natalie tidak yakin akan jadi cantik, ia merasa aneh jika penampilannya berubah. Mungkin ini sudah jadi kebiasaan.
Sepuluh menit menunggu, akhirnya bel rumah berdenting. Itu pasti Seyeon, Natalie bergegas membuka pintu untuk menemui tamu yang memencet bel rumahnya.
“Anyeonghaseyo Natalie!” Pekik Seyeon begitu Natalie membuka pintu.
“Ah iya, ngomong-ngomong itu apa?” Tanya Natalie begitu ekor matanya menangkap sebuah tas besar seukuran tas sekolah namun lebih besar sedikit dan bentuknya berbeda.
KAMU SEDANG MEMBACA
31 DAYS with You
Teen Fiction-To nothing for everything ( Dari tidak ada menjadi segalanya) Cerita tentang taruhan cowok playboy bernama Nicho William Ferdian bersama teman-temannya untuk menaklukan cewek nerd bernama Natalie.31hari waktu Nicho untuk mendekati Natalie membua...