[Yang di mulmed itu Sun Woong,visual Mile versi orang]
DAY III
STARTEDHujan mengguyur kota Jakarta saat pagi dini hari sampai dengan saat Natalie akan berangkat sekolah. Beberapa hari ini, hujan tidak pernah berhenti mengguyur,untung saja sudah tidak banjir seperti dulu. Jadi ia tidak perlu mengganti sepatunya dengan sandal jepit untuk sementara.
“Natalie, berangkat sama Papa aja ya?” Mama Natalie memeluk Natalie dari belakang. Pelukan Mama memang yang paling disukai oleh Natalie, karena ia jadi merasa hangat dan dihargai.
“Ada yang jemput Natalie kok Ma” Pekikan Papa Natalie dari luar kamar membuat aktifitas teletubbies Natalie dan Mamanya terhenti sejenak. Mereka berpandangan heran begitu juga Natalie yang tidak mengerti. Sejak kapan ada yang menjemputnya?
“Gak ada kok Pa, Natalie berangkat sendi-“ Ucapan Natalie terhenti begitu ia melihat seseorang dengan jas hujan tersenyum padanya. Mata Natalie membulat melihat orang yang menjemputnya adalah orang yang tidak pernah ia pikirkan.
“Nicho?” Dahi Natalie mengernyit heran, dilihatnya Nicho tidak membawa mobil dan hanya memakai motor besar. Itu alasan kuat kenapa cowok itu pake jas hujan.
“Hai Nat, berangkat bareng aja” Ujar
Nicho dengan senyuman tentu saja. Mustahil Nicho tidak memberikan senyuman maut pada gadis manapun.“Natalie gak boleh pake motor nanti-“ Natalie buru-buru menghentikan kalimat panjang Mamanya dan berisyarat agar ia diperbolehkan berangkat bareng Nicho.
“Sekali aja Ma”
Mama Natalie hanya bisa tersenyum pasrah. Apa boleh buat? Ini hidup Natalie, dia yang akan menjalaninya sendiri. “Ya sudah, hati-hati sayang” Mamanya akhirnya mencium Natalie.
“Makasih Ma”
Nicho hanya tersenyum melihat keluarga Natalie yang begitu hangat.
“Nih helm sama jas hujannya” Kata Nicho sembari memberikan jas hujan dan helm.
“Iya makasih”
“Om, tante, saya sama Natalie berangkat dulu” Nicho menyalami satu per satu orang tua Natalie dan tersenyum sopan.
“Iya hati-hati ya kalian, jalanan licin jangan ngebut. Kasian Natalie” Pesan Papa Natalie.
“Siap om!”
---
“Sejak kapan lo tau alamat gue?”
Natalie bersuara setelah sekian lama mereka diam, penasaran juga Natalie bagaimana cara Nicho mengetahui alamat rumah Natalie padahal ia tidak memberitahunya?“Dari buku siswa dong” Nicho bernada pamer walau wajahnya tidak terlihat pamer karena membelakangi Natalie.
“Kok jemput gue?” Tanya Natalie lagi. Ia masih syok dengan kedatangan cogan seantero sekolah ke rumahnya. Apalagi hujan-hujan begini.
“Gue tau nanti lo bakal berakhir kedinginan kayak kemaren, makanya gue jemput. Kenapa? Gak suka ya?” Tanya Nicho langsung ke inti permasalahan.
“Iya gue gak suka”
Jawaban Natalie membuat Nicho terkejut, iyalah! Lagian semua cewek biasanya suka diginiin mereka nanti bakalan gampang takluk dan mengejar-ngejar dirinya. Tapi kok Natalie gagal sih?
“Kenapa?”
“Gue gak suka ngerepotin orang, gue juga gatau kenapa beberapa hari ini lo beda ke gue. Tapi gue jujur lebih nyaman lo yang dulu” Natalie menghembuskan nafasnya berat.
KAMU SEDANG MEMBACA
31 DAYS with You
Teen Fiction-To nothing for everything ( Dari tidak ada menjadi segalanya) Cerita tentang taruhan cowok playboy bernama Nicho William Ferdian bersama teman-temannya untuk menaklukan cewek nerd bernama Natalie.31hari waktu Nicho untuk mendekati Natalie membua...