Nicho berjalan keluar dari UKS dengan menggendong Natalie di punggungnya. Keduanya mengobrol bersama sepanjang perjalanan menuju ruang bimbingan konseling untuk meminta izin meninggalkan sekolah.
"Jadi nanti mau kemana?" Tanya Natalie disela-sela perjalanan.
"Mmm" Nicho kembali memikirkan sesuatu yang kira-kira bagus untuk keduanya menikmati masa-masa membolos. "Pantai?" Tanya Nicho.
Natalie mengangguk setuju dengan rencana Nicho, "Okay, ke pantai"
"Kalian mau kemana?" Tanya salah satu guru begitu melihat Nicho dan Natalie yang berjalan menuju ruang bimbingan yang ada di dekat gerbang sekolah.
"Kebetulan Bu Winda datang, saya mau izin memulangkan Natalie ke rumah. Natalie sakit Bu" Terang Nicho kepada Bu Winda, salah satu guru bimbingan konseling.
"Benar kamu sakit Natalie?" Tanya Bu Winda memastikan.
"I-iya Bu"
Bu Winda mengangguk dan tersenyum ke arah keduanya, lalu ia meminta Natalie dan Nicho untuk menunggu sebentar karena ia akan menyiapkan surat izin untuk keduanya.
"Ini kalian bawa, nanti surat yang lain Ibu yang sampaikan ke wali kelas" Ujar Bu Winda dengan senyuman.
"Terimakasih bu"
Nicho melirik Natalie yang telah menyunggingkan senyum di balik punggungnya. Keduanya lantas menuju parkiran dimana tempat mobil Nicho terparkir.
---
Seyeon berjalan perlahan menuju UKS, semua penjelasan Mile tentang Nicho dan Natalie membuatnya shock berat. Bagaimana mungkin orang yang disukainya tega membuat Nicho mendekati Natalie hanya untuk taruhan?
Namun langkahnya terhenti begitu melihat Nicho yang tengah mengobrol dengan Natalie yang berada di dalam gendongannya. Seyeon semakin merasa berat membiarkan Natalie dipermainkan oleh Nicho, terlebih Natalie adalah sahabat satu-satunya yang ia punya dan percayai di sekolah ini.
Tetapi perjanjiannya dengan Mile yang melarangnya untuk mengatakan hal ini pada Natalie membuatnya bungkam. Ia bukan orang yang suka menjilat ludahnya sendiri, itu memalukan.
Namun apa yang bisa ia lakukan untuk Natalie?
Apa tidak ada cara memisahkan keduanya?
Seyeon masih menatap Natalie dan Nicho dari kejauhan. Ia heran karena keduanya berjalan meninggalkan gedung sekolah dan menuju parkiran. Lalu tidak lama kemudian, mobil Nicho keluar dan pergi dari lingkungan sekolah.
"Natalie-ya, apa yang harus kulakukan untukmu?" Seyeon masih menatap kepergian mobil itu yang kini sudah tidak terlihat lagi.
---
"Nat lo harus cepet sembuh, nanti gue ajak jalan-jalan ke puncak, kita liat kembang api disana" Nicho tersenyum sembari sesekali melirik Natalie yang duduk di sampingnya.
"Iya gue pasti sembuh, gue bakal usahain biar seneng terus" Natalie balas tersenyum menanggapi ocehan Nicho.
Ting.
Suara dering ponsel membuat obrolan keduanya terhenti. Natalie buru-buru melihat ponselnya yang ia letakkan di dalam tas sekolah. Raut wajahnya lalu berubah begitu melihat isi pesan itu.
"Kenapa? Kok muka lo gitu?" Tanya Nicho, rupanya perubahan raut wajah Natalie tidak lepas dari pengamatan Nicho.
Sadar Nicho melihat perubahan wajahnya, Natalie buru-buru merubah raut wajahnya menjadi ceria kembali. "E-enggak kok, ini Mama gue sms pulang sekolah mau ke dokter"
KAMU SEDANG MEMBACA
31 DAYS with You
Teen Fiction-To nothing for everything ( Dari tidak ada menjadi segalanya) Cerita tentang taruhan cowok playboy bernama Nicho William Ferdian bersama teman-temannya untuk menaklukan cewek nerd bernama Natalie.31hari waktu Nicho untuk mendekati Natalie membua...