DAY IV
STARTED[Soundtrack dianjurkan dinyalakan saat author udah ngasih tau]
"Natalie, udah dibilangin jangan lupa minum obatnya"
Mama Natalie mengomel sembari menyiapkan beberapa sarapan untuk anggota keluarganya. Ia juga menyiapkan beberapa macam obat untuk dikonsumsi oleh Natalie sehabis makan.
"Ma, Natalie bosen minum obat" Natalie berujar sembari memakan roti berselai kacang yang menjadi kesukaannya.
Pandangan Mama Natalie melembut melihat Natalie yang tengah makan dengan lahap roti kesukaannya. Ia lantas memegang rambut halus Natalie dan mengelusnya penuh kasih sayang.
"Natalie, yang jemput udah dateng tuh"
Pekikan Papa Natalie membuat gadis itu tersedak rotinya sendiri, "Seriusan dijemput tiap hari?" Ujarnya disela-sela tersedaknya.
Mama Natalie tertawa ringan melihat reaksi puteri semata wayangnya ini yang begitu kikuk jika behadapan dengan lawan jenis. "Udah jangan cepet-cepet makannya"
Natalie hanya mengangguk mengiyakan. Lalu ia mengambil kotak bekal berisi roti, memasukkannya ke dalam tas dan segera pergi keluar untuk menemui Nicho yang sudah menunggu.
"Hai Nat" Nicho bersender di mobilnya sambil melambaikan tangannya pada Natalie yang baru saja keluar dari rumahnya.
Penampilan Nicho begitu fashionable sekarang. Baju seragamnya sudah disembunyikan dibalik sweater yang hanya menampilkan kerah bajunya saja. persis sekali dengan baju-baju yang ada di drama korea kesukaan Natalie. Rambut Nicho lebih kecokelatan dari kemaren tanpa pomade apapun lebih natural dibanding anak zaman sekarang yang klimis-klimis bak seluncuran.
"I-iya"
Duh, Natalie jadi kikuk sendiri. Semoga Nicho tidak sadar sedari tadi Natalie memuji dia terus di dalam hati. Bisa mampus kalau Nicho tahu apa yang dia pikirkan.
"Mau berangkat sekarang?"
Natalie mengangguk, lantas Nicho dengan sigap segera membukakan pintu untuknya sebelum Natalie sempat membukanya.
Nicho tersenyum dalam hati. Sepertinya Natalie sudah mulai membuka hati untuknya. Siapapun cewek yang diperlalukan seperti ini pasti akan luluh. Apalagi dengan style dirinya yang sekarang.
Bagus, ini mempermudah penyelamatan ferrarinya.
"Nat, pulang sekolah nanti temenin gue ke suatu tempat. Ok?" Nicho tersenyum penuh arti pada Natalie yang kini duduk di sebelahnya.
"A-apa?"
---
"Mile, lo gak salah ngasih tantangan sesingkat itu?" Michael memandang Mile tak percaya dengan keputusan cowok itu mempersingkat waktu yang diberikan pada Nicho.
"Percuma aja, Nicho gak bakalan ngaruh. Rencana ini gatot" Mile memandang teman-temannya tanpa minat. Memang susah untuk merubah player yang sudah mendarah daging.
"Nicho pasti gencar-gencaran bikin Natalie suka sama dia" Mark bergidik ngeri membayangkan bagaimana pesona satu menit Nicho yang terkenal seantero sekolah.
"Tapi Natalie keren ya, ini sejarah ada yang tahan deket Nicho sampe empat hari belum ada tanda-tanda suka" Martin tersenyum penuh arti. Ini memang hal yang baru bagi mereka, biasanya sih belum ada semenit cewek-cewek yang ada di dekat Nicho sudah suka duluan. Heran juga kenapa bisa begitu.
"Tapi Mile" Marcell menggantung kalimatnya dan mebuat seluruh temannya menanti-nanti apa yang akan dikatakan oleh Marcell.
"Apaan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
31 DAYS with You
Teen Fiction-To nothing for everything ( Dari tidak ada menjadi segalanya) Cerita tentang taruhan cowok playboy bernama Nicho William Ferdian bersama teman-temannya untuk menaklukan cewek nerd bernama Natalie.31hari waktu Nicho untuk mendekati Natalie membua...