DAY II
WILL STARTEDHari kedua dimulai untuk Nicho mendekati Natalie, sisa dua puluh sembilan hari lagi untuk menyelesaikan misi menyebalkan ini.
Ia harus benar-benar membuat cewek aneh itu tunduk dan takluk di bawah kakinya sehingga mobil ferari miliknya tidak jatuh ke tangan Mile.“Lo punya nomor Natalie?” Nicho menelepon seseorang ketika ia tengah menyetir mobil sport ke sekolah.
“Oke minta” Ujar Nicho selanjutnya. Sepertinya sang penghubung yang jauh disana mempunyai apa yang ia inginkan.
“Thanks”
Nicho meletakkan ponselnya jauh di seberang tempat yang kosong. Ia kesal karena taruhan ini hidupnya harus turun pamor untuk mendekati Natalie. Memuakkan.
“Kok bisa-bisanya gue mau dikerjain Mile dkk?” Nicho masih bersungut-sungut karena main terima saja tantangan yang menggelikan itu. Jika saja dia tahu yang akan lewat pertama adalah Natalie, mana mau dia.
“Ah lampu merah, sialan” Umpat Nicho begitu ekor matanya melihat lampu warna-warni itu berubah menjadi merah.
Ekor mata Nicho tidak bisa berhenti ke segala arah. Dilihatnya beberapa orang yang akan menyebrang dengan menggandeng anak-anak mereka. Ada juga kucing yang takut melangkah, atau orang gila yang tengah pipis menghadap tembok. Iuh, kok bisa liatnya yang begituan? Jangan sebarin ke yang lain oke?
“Lho? Natalie?” Nicho memicingkan kedua matanya untuk memperjelas apa yang ia lihat. Hari ini memang hujan deras, makanya untuk melihat ke depan itu sedikit buram.
Namun sepertinya ia benar-benar melihat Natalie yang tengah menunggu bus di sebuah halte. Beberapa kali Nicho melihat Natalie menggosok-gosokan kedua tangannya sendiri karena kedinginan.
“Ok kayaknya ini bakal berhasil” Kekeh Nicho, lalu detik selanjutnya ia segera memutar balik arah mobil berhubung lampu hijaunya juga sudah menyala.
---
Natalie diam mematung melihat sebuah mobil merah mewah sudah terparkir tepat di depannya. Rasa dingin yang sejak tadi menyergap sudah hilang entah kemana, yang ia lihat sekarang adalah Nicho yang sudah keluar dengan payung di tangan.
“Hai Nat, berangkat bareng gue yuk” Nicho tersenyum manis sekali namun hanya siswi-siwi disekitar Natalie yang menjerit sedangkan Natalie masih diam membisu.
“E-enggak deh, makasih” Tolak Natalie halus. Ia tidak yakin untuk ikut Nicho ke sekolah, firasatnya berkata buruk tentang itu.
“Yah gue ditolak. Mati deh gue, jangan gitu dong Nat” Nicho membuat muka-muka menggemaskan di depan Natalie dan seluruh orang yang ada disana.
“Kyaa gantengg”
“Unyu banget bangg”
“Bang telolet Bang”
“Jangan teloletin hati gue duh mas”
Pekikan orang-orang membuat Natalie risih dan menatap kesal ke arah Nicho yang masih melakukan aksi aegyo menjijikan. Namun belum sempat ia berkata apa-apa, tangannya sudah ditarik Nicho terlebih dulu agar mendekat.
“A-p” Natalie terhenyak begitu ia didekap Nicho ke dalam pelukannya. Mata Natalie tampak membesar kaget sementara Nicho hanya tersenyum penuh kemenangan.
“Pokoknya lo ikut gue” Ujar Nicho penuh penekanan disetiap kata. Cowok itu lantas segera menyeret Natalie untuk masuk ke dalam mobilnya.
---
KAMU SEDANG MEMBACA
31 DAYS with You
Teen Fiction-To nothing for everything ( Dari tidak ada menjadi segalanya) Cerita tentang taruhan cowok playboy bernama Nicho William Ferdian bersama teman-temannya untuk menaklukan cewek nerd bernama Natalie.31hari waktu Nicho untuk mendekati Natalie membua...