"Ranpo-san, kau ingin pergi denganku?" sebuah gebrakan meja yang kau lakukan, membuatnya sontak terbangun.
Dahinya seketika mengerut, menatapmu dengan tatapan kesal, "[Name]-chan, kau ini kenapa sih?"
"Ranpo-san...," kau memanggilnya dengan sedikit penekanan. Memberi sebuah kode padanya.
"Apa?" tanya Ranpo, dengan nada tinggi.
"Kau tidak akan di rumah terus-menerus saat dunia kita akan berganti tahun kan."
"rencanaku memang begitu," jawab Ranpo singkat, padat, dan jelas.
Jawaban yang dilontarkannya, entah kenapa sedikit menusuk hatimu.
"Ranpo-"
Ranpo menutup kupingnya rapat, "Iya, Iya... asalkan kau-"
"Baik, baik, akan kulakukan apapun," hardikmu.
"Oke, kau ingin kemana?"
"Kita akan jalan-jalan di kota sampai tengah malam berempat, bersama dengan Dazai-san dan seorang teman perempuannya," manikmu mencuri pandang kepada seseorang di belakangmu, yang kini tengah menatapmu dan Ranpo.
Ranpo manggut-manggut mengerti.
"Baiklah... aku ikut," Ranpo bangkit dari duduknya.
Kau tersenyum senang. Bagimu hanya Ranpo seorang lah yang bisa mengerti dari maksudmu.
"Terima kasih Ranpo-san," ucapmu pelan.
"Tapi bayarannya mahal loh."
.
.
.
Kota kini tengah ramai dengan berbagai pasangan juga keluarga yang sekedar jalan-jalan menghabiskan waktu sampai jam 12 malam nanti. Menikmati kerlap-kerlip lampu bangunan dan bunga mekar di langit.
Tanganmu menggandeng tangan Ranpo mesra sambil berjalan ditengah kota. Bertolak belakang dengan wajahmu yang tertekuk kala melihat pasangan di depanmu.
"[Name]-chan... wajahmu," Ranpo menunjuk wajahmu, memberi sebuah peringatan kecil akan ekspresimu.
"Ah! Ma-maaf," kau mengambil nafas panjang kemudian menghembuskannya. Mencoba mengontrol emosi.
"Ah... Dazai-kun kau nakal," ucap manja seseorang yang kini meggandeng tangan Dazai.
Emosi mu kembali naik.
Tanpa sadar, tanganmu meremas tangan Ranpo kuat, membuat pria yang berkelakuan seperti anak kecil itu meringis kesakitan.
"Sakit [Name]-chan," ringis Ranpo yang sedikit berteriak.
Orang-orang yang berlalu lalang menatapmu dan Ranpo, melihat kalian sebagai pasangan yang tengah bertengkar.
"Ma-maaf," katamu, yang kemudian menunduk pada Ranpo.
"[Name]-chan, kau tidak apa?" dirinya berbalik menghadapmu, menatap dengan tatapan khawatir.
Kau mendengus padanya, "tidak apa."
"Pulanglah jika kau lelah."
"dan kami akan lanjutkan jalan-jalan ini berdua," Sebuah seringaian tipis di berikannya padamu, dengan keyakinan jika kau tidak akan pergi dan meninggalkannya berdua bersama perempuan di sebelahnya.
Perempuan di sebelah Dazai, menaruh dagunya pada pundak Dazai. Ikut menatapmu dengan tatapan remeh.
Kau mencoba menahan emosi, dengan menggigit kecil bibirmu dan menggenggam erat tas selempang yang kau bawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
Entre nous ; Bungou Stray Dogs
Fanfiction- Uncertain update Ini adalah cerita yang terjadi antara kita. Tentang Aku, kamu dan Dia. * Bungou Stray Dogs oneshoot! collection. BSD (c) Asagira Kaf(u)ka and Harukawa Sango.