New Year Suicide - Dazai x Reader

3.7K 220 37
                                    

(re-upload) dari book one shoot saya, supaya gak bala aja. maaf. cerita baru akan up minggu ini atau minggu depan.

*

Kembang api saling bersahutan menyambar malam, tidak membiarkan malam istirahat atau tenang hari ini. Suara-suara teriakan, pujian, nyanyian dan terompet menghiasi sepanjang kota.

Aku lelah.

Mendengar suara bising yang tiada hentinya, menjalani hidup penuh penekanan.

Aku ingin mati.

Aku ingin mengakhiri hidup, mengingat seorang teman yang juga sama sepertiku. Sama-sama ingin mati. Tapi dunia mungkin masih membutuhkannya karena tak membiarkan ia mati.

Tapi aku berbeda, aku sudah di buang di dunia ini. Orang yang terjatuh terlalu jauh tidak akan bisa tertolong atau digapai lagi.

Tapi aku takut mati.

Sigh- bodohnya aku yang ingin mengakhiri hidup. Tapi aku juga yang takut. Mungkin ini konyol, namun ini fakta.

memikirkan bagaimananya mati membuatku sedikit takut.

Bagaimana rasanya mati?

Apa kalian masih dapat berpikir?

Otak kalian masih berjalan?

Lalu bagaimana dengan indera?

Aku takut, ketika memikirkan itu semua.

Tapi temanku ini sedikit berbeda, dia sama sekali tidak takut. Beberapa kali ia mencoba mati, beberapa kali juga ia gagal.

Sebuah benda tajam di tanganku bergetar, ketika benda tipis itu mulai menyentuh permukaan pergelangan kulitku sendiri.

Sekali tekan maka sebuah cairan merah akan keluar, dan aku akan terbebas. Namun ketakutanku mengalahkan niatku.

Benda logam itu terjatuh, bersamaan dengan diriku yang mulai mengeluarkan air mata.

Kenapa aku harus lahir? Jika yang ku rasakan hanyalah penderitaan.

Ku tepis air mataku, dan memilih bangkit. Kaki ini memilih jalan ke balkon apartemen. Ku rasakan angin yang berembus dengan kencang ketika ku buka pintu berlapis kaca ini.

Perlahan, kakiku mulai berjalan mendekati tiang penyangga. Sebelah kakiku mulai naik, pada sebuah pijakan kecil.

"[Name]-chan, kau ingin bunuh diri?"

Sebuah suara yang entah dari mana mengejutkanku, kakiku kembali turun dan mundur beberapa langkah. Ku tolehkan kepalaku ke kanan dan kiri mencari seseorang.

"Siapa itu?" tanyaku, was-was.

"Ini aku Dazai," jawab suara itu.

Aku sedikit terkejut dan mulai mencari eksistensinya di berbagai sudut balkonku.

"Dazai kau di mana?"

"Disini, dibawah."

Ku majukan lagi langkahku menuju balkon, dan melihat ke bawah.

"Dazai!" seruku, ketika melihatnya berada disana, dengan keadaan bajunya yang tersangkut.

"Malam, [Name]-chan," ia memperlihatkan senyumannya dikeadaan yang sudah di antara hidup dan mati.

"Bagaimana kau bisa ada disana?" tanyaku, yang agak panik.

"Sebelumnya bisa tolong bantu aku? Aku sudah agak pusing," Dazai memegang kepalanya, dan memperlihatkan wajahnya yang sudah tidak sehat.

Entre nous ; Bungou Stray  DogsTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang