|6| - Mine?

12.7K 387 4
                                    

Seusai mandi, Risya baru menyadari bahwa ia lupa membawa pakaian ganti ke dalam kamar mandi. Alhasil ia harus keluar hanya dengan balutan handuk yang menyembunyikan tubuh polosnya.

Daniel yang melihat Risya hanya mengenakan sepotong handuk itu langsung mendekat, "Aku tidak mengira kau akan menggodaku secepat ini, Risya."

"Apa maksud-"

Ucapan Risya terhenti karena bibir Daniel langsung membekap mulut gadis itu dengan ciuman yang panas dan penuh hasrat.

Risya tidak menginginkan ciuman ini, tapi aura Daniel sangat mendominasi dan membuat Risya kali ini hanyut dalam buaian iblis tampan ini dan akhirnya balas mencium Daniel.

Risya mengalungkan kedua tangannya di leher Daniel dan laki-laki itu mulai memperdalam ciuman mereka.

Daniel menyadari bahwa yang di bawah sana sudah sangat keras dan menuntut untuk dipuaskan oleh wanita yang sudah Daniel incar, "Shit, Risya, i need you right now!"

Tubuh Risya digendong menuju kasur besar di tengah ruangan itu dan dibaringkan di sana. Ciuman Daniel mulai turun ke leher dan meninggalkan jejak-jejak kepemilikannya di sana.

Ya, sejak awal Risya memang miliknya.

"Aahhh," sebuah desahan lolos dari bibir ranum itu.

"Tell me right now if you don't want this, Risya."

"Damn it, Daniel! Just do it already!" Sebuah seringaian lolos dari bibir Daniel, tidak menyangka bahwa Risya akan semudah ini ditaklukan.

Daniel mulai membuka handuk yang menutupi tubuh Risya dan tersenyum melihat dada Risya yang cukup berisi untuk ukuran model berbadan kurus seperti lidi. Ciumannya lalu turun ke bawah dan lidahnya mulai bermain-main di pusat gairah Risya.

"Dan- ahhh.." Risya mendesah merasakan kenikmatan yang diciptakan oleh laki-laki menyebalkan itu.

Daniel merasa Risya sudah sangat basah dan siap untuk menyatukan kedua tubuh mereka. Ia pun melepas celananya dan memperlihatkan bagian bawahnya yang sudah sangat mengeras.

Ketika Risya melihat milik Daniel, semua yang ia lihat berubah. Laki-laki di atasnya kini bukan lagi Daniel. Semua kenikmatan yang tadi tercipta lenyap seketika. Hanya ketakutan luar biasa yang kini Risya rasakan.

"Please don't.." suara Risya sangat bergetar dan tanpa sadar, matanya sudah mengeluarkan air mata. Daniel yang baru saja mau memasukan kejantanannya langsung terdiam seketika, bingung dengan perubahan sikap Risya.

"Please, sir, please don't do this." Risya semakin terisak.

"Sir Paul.. I'm sorry.. i'm sorry, don't do this... It hurts so much, please stop.."

Daniel benar-benar bingung. Ia tidak tau apa penyebab perubahan sikap Risya setelah ia membuka pakaiannya. Apa risya korban pemerkosaan?

Dan Sir Paul? Bagaimana Risya bisa mengenal Sir Paul? Setau Daniel, Sir Paul adalah salah satu pembisnis dari Inggris dimana perusahaannya bekerja sama dengan Mahatta Group.

"Hey hey, it's me Daniel. Everything's fine, okay?" Daniel membawa Risya ke dekapannya dan mengelus rambut Risya.

Shit, why this feels so right? Memeluk Risya dan mencoba menenangkannya, kenapa semua ini terasa sangat benar dan... nyaman?

"Don't cry, okay? Aku akan melindungimu." Daniel mencium puncak kepala Risya dan terus memberi kalimat-kalimat penenang.

Tak lama kemudian, nafas Risya menjadi teratur dan Daniel tau gadis itu telah tertidur.

Ia lalu bangun dan mencari ponselnya untuk menelfon seseorang. Ketika seseorang itu telah mengangkat, tanpa basa basi Daniel langsung memberi perintah, "Cari tau masa lalu Risya Adriana, besok aku harap semuanya sudah lengkap."

Daniel menatap Risya yang sedang tertidur tanpa sehelai benang pun. Wajah itu begitu damai dan.. cantik.

Aku akan menggalimu, Risya. Aku akan mendapatkanmu seutuhnya.

3 Januari

MercyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang