|11| - Lose Again

8.5K 332 3
                                    

   "Daniel, please jangan lakukan ini," pinta Risya dengan air mata yang terus mengalir membasahi kedua pipinya. Ia sudah terlalu lelah untuk meronta dan melindungi dirinya, Daniel jauh lebih kuat dibandingkan dirinya.

   Laki-laki itu terus mendaratkan ciuman-ciuman panasnya di sekujur tubuh Risya dan meninggalkan jejak kemerahan yang nantinya akan berubah menjadi keunguan.

   "Stop, Daniel!"

   Daniel sangat kasar malam ini dan Risya lebih membenci Daniel yang seperti ini daripada biasanya. Ia sama sekali tidak lembut dan membuat tubuh Risya menjadi sakit karena ulahnya.

   Tiga jari tangan kanan Daniel terus bermain di inti tubuhnya dan Risya tidak tahan untuk tidak mendesah. Desahan itu akhirnya malah menambah semangat Daniel dan membuatnya menjadi semakin agresif.

   "You are ready for me, Risya." Tanpa aba-aba, Daniel langsung menyatukan diri dengan Risya membuat wanita di bawahnya itu kini mencengkram erat kedua bahunya.

   "Call my name."

   "..." Risya menggigit bibir bawahnya agar desahan-desahan baru tidak lolos dari bibirnya.

   "Keras kepala seperti biasanya." Daniel tersenyum dan langsung mencium bibir yang sedaritadi digigit keras-keras oleh pemiliknya itu.

   Pelepasan itu datang menghantam mereka berdua di saat yang bersamaan. Saat itu juga, Daniel langsung melepaskan diri dan berpindah posisi ke samping Risya dan memeluk tubuh polos wanita itu dan mencium sudut kepalanya.

°°°

   Daniel terbangun karena mendengar suara isakkan seseorang. Ia mengerjapkan matanya dan mendapati Risya tengah memakai pakaiannya perlahan dengan putus asa.

   Daniel langsung merubah posisinya menjadi duduk bersender ke kepala ranjang.

   "Risya-"

   "Tidak kah kau memiliki sedikit saja rasa kasihan terhadap ku?" Risya menghapus air matanya yang mulai turun dengan kasar.

   "Jika aku memilikinya, aku tidak akan bisa mendapatkan mu," jawab Daniel datar sambil melipat kedua lengannya di depan dada.

   "Kau gila!" Teriak Risya frustrasi.

   "Ya, aku memang gila karena tubuhmu." Daniel tersenyum penuh makna.

   Saat itu juga Risya langsung mengambil kopernya dan memasukkan baju-bajunya asal. Ia tidak peduli lagi, ia sudah sangat muak dengan iblis ini.

   Daniel menghentikan tangan Risya ketika ia hendak mengambil bajunya yang terakhir, "Kau pikir kau mau kemana, Risya?"

   "Pergi."

   "Kau tau kau masih sangat membutuhkan aku untuk kelanjutan hidupmu dan Reana," ucap Daniel tenang.

   Risya melepaskan tangannya dari genggaman Daniel, mengunci kopernya, dan hendak membuka pintu ketika Daniel dengan cepat memutar kunci pintu dan menarik kuncinya sehingga Risya tidak bisa keluar.

   "Dengarkan aku, Risya. Kau tetap disini, kau tidak akan pergi kemana pun. Kau dengar aku?" Daniel mengucapkan kalimat itu dengan penuh penekanan dan aura yang mendominasi.

   Risya selalu kalah. Ia selalu kalah. Memang seperti itu bukan? Di dunia yang kejam ini, si kaya akan selalu menang dibandingkan si miskin.

6 Juli
100 votes and next chapter will be posted♡
Thank you so much for your support guys!

MercyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang