Mana yang minta Extra part?? Cung..
***
"Mamaaaa Tata Ita na niih.." Teriak Azmi dari ruang tengah. Maksudnya adalah 'mama kaka Ritanya nih.'
"Rita adiknya jangan di ganggu dong." Aqila sedikit berteriak karena sedang di dapur. "Mama kan lagi masak."
"Iya Ma, iya. Azminya aja yang cengeng." Ucap Rita misuh-misuh. Dia tambah suka meledek Azmi, karena balita berusia 2 tahun itu gampang sekali menangis. Uuh namanya aja Azmi yang artinya kekuatan, baru di ledek sedikit saja sudah nangis. Kini ia telah melangkah mendekati Aqila.
"Masak apa Ma?" Tanya Rita yang sudah berada di samping Aqila. Rita telah mengambil mentimun, kemudian langsung melahapnya.
"Cuci dulu ih." Sergah Aqila yang melihat tingkah Rita. "Mama masak lele goreng sama tumis kangkung ."
"Biarinlah Ma, vitamin J."
"Iya, jorok!!"
Rita langsung merangkul Aqila. Tangannya berada di kedua bahu Aqila sedangkan kepala Rita berada di atas pundak Aqila. "Emm pasti ada maunya nih."
Rita nyengir, Aqila memang bisa menebak perubahan sikap Rita itu.
"Aku mau ngasih tau Mama sesuatu."
"Apaan? Kamu ngga macem-macem kan?" Aqila yang tengah mengiris bawah merah jadi menghentikan kegiatannya. Badannya sudah berbalik ke arah Rita dengan pandangan mata tajam. Aqila takut kalau Rita berbuat yang engga-engga yang berujung penyesalan. Banyak kan sekarang anak seusia Rita yang sudah hamil di luar nikah. Na'udzubillah..
"Ih Mama ngeliatinnya biasa aja kali. Kayak aku abis ngelakuin apa aja gitu. Aku cuma pingin bilang kalau aku di terima di universitas yang aku mau, Ma. Lewat jalur undangan lagi."
Syukurlah... Aqila menghembuskan napasnya lega.
"Oh ya? Di mana?"
"Universitas Brawijaya Ma, di Malang."
"Malang?" Tanya Aqila. Sebenarnya Aqila senang kalau Rita berprestasi di bidang akademiknya. Tapi apa Raihan mengijinkan Rita untuk pergi ke Malang?
Rita mengangguk, "tapi aku takut Papa ngga setuju."
Itulah yang Aqila takutkan juga.
"Kamu coba aja dulu bilang sama Papa. Kali aja dibolehin." Rita mengangguk setuju, "tapi nanti ya kalau Papa sudah makan, dan istirahat sebentar."
****
"Assalamu'alaikum..."
"Papa pulaaaang.." Azmi berlari menghampiri Raihan. Hap! Raihan menangkap tubuh Azmi dan langsung menggendongnya.
"Kok belum tidur sih?"
"Mana bisa tidur dia Mas, kalau kamu belum pulang." Tiba-tiba Aqila datang, mengambil alih tas kerja Raihan. "Mandi sana Mas, bau."
Raihan mengusap rambut Aqila dengan sebelah tangannya, "bareng.." Satu matanya mengerling nakal. Raihan terkekeh saat melihat rona merah di pipi Aqila. Masih saja Aqila malu-malu padahal sudah sering diajak mandi bareng.
"Papa tayak atu, dimandiin Mama." Maksud Azmi 'papa kayak aku dimandiin Mama.'
"Papa bisa mandi sediri kan udah besar. Sini Ami sama Mama." Aqila meraih Azmi dan menggendongnya. "Biar Papanya mandi dulu."
"Jangan suka ngomong yang aneh-aneh deh Mas, di depan anak-anak." Bisik Aqila saat Raihan ingin berlalu.
"Pa aku mau ngomong.." Kata Rita, saat ini Raihan dan Rita tengah berada di ruang tengah sedang menonton televisi. Sedangkan Aqila ada di kamar Azmi sedang menidurkannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Stepmother
Spiritual12januari2017: 1st in spiritual 5januari2017: 3 in spiritual Jika di film atau di cerita-cerita, sosok ibu tiri merupakan momok paling menakutkan bagi anak. Ia diibaratkan sebagai sosok nenek lampir yang sangat menyeramkan dan juga menyebalkan. Namu...