Chapter 2 : The Revenge of the Painful Blueball (adult only)

13.1K 453 3
                                    

Victor benar-benar tidak tahu apa yang terjadi padanya. Terutama tubuhnya, setiap hari dia lebih memilih melakukan ejakulasi sendiri dari pada berkencan dengan wanita yang biasa mengajaknya. Dia dalam perjalanan ke rumah Dave, mobil bos itu ada tepat di depannya, juga Will yang berada di belakangnya dengan ferrari dengan cat khusus. Mereka memasuki jalan masuk ke rumah Dave dan seketika rumah spanish mediteranian itu penuh dengan mobil.

Mereka masuk dan mulai berbicara di ruang tamu. Dia sudah melalui satu lagi tingkah gila sahabatnya, menyewa pembunuh bayaran untuk koruptor di cabang perusahaannya, Victor rasa Dave sudah berlebihan. Dia ingin sekali mengatakan itu tapi Victor tahu Dave itu bebal seperti Batu, terbuat dari otot dan kulit selembut bayi.

"Will apa kau bisa mencari tahu apa pekerjaan christian sekarang?" Dave menatap will yang sedang dalam masa cuti mendadaknya karena mendapatkan apartemen Dave dan berubah menjadi seperti victor. Sedangkan Victor, dari sua jam yang lalu dia mulai mengambil margarita mulai terkulai lemas di sofa tunggal.

"christian teman kuliahmu itu? Christian Xander?" Dave berdeham menyetujui. William meregangkan jemarinya dan membuka laptopnya. Victor hanya diam dengan segelas margarita di tangannya, memikirkan dunianya sendiri. Sebenarnya dia sedang memikirkan Liana, dia hanya ingin wanita itu ada di ranjangnya dan merasakan seks terbaik sepanjang masa.

"vic aku tidak membiarkanmu mabuk," tegur Dave pada victor yang melamun setelah menyelesaikan tugasnya. Pria itu menyeringai.

"kau tenang saja," balas victor dengan tubuh lunglai, Dave menyumpah. Victor tidak tahu apapun lagi. Dia tertidur di ranjang yang sangat nyaman, bermimpi tentang Liana yang telanjang dan begitu siap menerimanya.

Victor bangun dengan perasaan kacau. Dia bau dan acak-acakan. Dia segera berdiri dan menatap ke luar yang menunjukkan hari telah malam. Dia pergi mencari Dave dan pulang. Dalam perjalanan, Victor merasakan sakit kepala yang luar biasa. Liana begitu memenuhi pikirannya dan ini lebih parah dari sekedar blueball. Akhirnya Victor memutuskan untuk menemui Liana malam itu juga.

Dia sampai di perumahan sederhana yang cukup jauh dari angelo walk, memastikan mobilnya aman sebelum membunyikan bel. Victor mengumpat ketika melihat jam tangannya, ini terlalu larut. Liana mungkin tidur. Pikirnya. Victor mencoba sekali lagi, jika terpaksa dia akan menerobos masuk melalui jendela dan mengajak Liana bercinta. Dia harus mendapatkan yang dia inginkan dan itu malam ini. Sudah terlalu lama dia menunda karena pekerjaan baru dari koruptor.

Victor bersyukur ketika pintu terbuka, Liana muncul dengan piyama bergambar kartun. Victor merasa Liana adalah wanita paling seksi yang pernah dia lihat. Dia bisa melihat lekuk payudara wanita itu dan samar tentang sesuatu di pangkal paha wanita itu yang terlihat sedikit menonjol. Victor merasa kembali menjadi remaja enam belas tahun.

"Kenapa kau tidak datang?" katanya. Menembak langsung pada target.

"Maafkan aku, tetanggaku mengadakan baby shower dan aku tidak bisa menolaknya." Victor berdecak.

"Aku berusaha mengundangmu makan malam, kau bisa datang lebih cepat, aku tidak masalah dengan itu, tapi kau membuang makanannya." Victor menggunakan Liana sebaik mungkin. Dia tahu wanita itu sangat mudah dibohongi.

"Aku ... Maaf, temanku mengatakan kau itu hanya ingin melakukan seks denganku." Victor menyeringai. Dia sangat skeptis saat mendengar Liana.

"Kau percaya? Mereka, temanmu itu, pernah berkencan denganku, kau tidak menanyakan hal ini pada mereka bukan? Mereka iri mungkin gila atau posesif. Kau tidak bisa menilaiku seperti itu." Victor menggelengkan kepalanya. Dia melihat raut rasa bersalah. Dia akan mendapatkan apa yang dia inginkan.

"Victor, baiklah, aku akan menggantinya untukmu, masuklah." Victor hanya diam mengikuti Liana hingga ke dapur.

Dia mengamati rumah Liana, ini kecil tetapi sangat rapi, rak besar berisi televisi, foto, dan buku. Lantai kayu yang hangat. Sofa lembut. Rumah ini bergaya sedikit lama, dengan cat putih dan banyaknya perabotan kayu di sini. Victor melihat Liana yang berjalan ke suatu ruangan dan dia segera mengikuti wanita itu. Dapur, dia tidak pernah menduga wanita itu akan terlihat sangat seksi saat di dapur. Membungkuk di lemari pendingin dan mengeluarkan beberapa sayuran. Dipengaruhi alkohol dan napsu Victor tidak mempunyai pengendalian diri penuh hingga dia berjalan mendekati Liana, membawa wanita itu duduk di pantry dan mencium wanita itu, tepat di bibir yang begitu manis, wangi Liana seperti membasuh dirinya dan Victor segera melepaskan ciumannya. Liana merintih, Victor tahu dia menang.

American Love Affair [Lover the Series #4] (18+Only) [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang