Chapter 2 : When She Lost What She Hates (adult only)

5K 272 10
                                    

Massive Warn okay,, adult only REMEMBER

kali ini aku agak meningkatkan cara penyampaian di setiap adegan seks ataupun berdarah jadi jika ada saja yang masih nekat baca hanya untuk melaporkannya AKU BERDOA SEMOGA RASA BERSALAH MENGHANTUIMU SELAMANYA. Nulis cerita kyk gini butuh banyak energi, otak, dan waktu. Please show me ur respect. Jadi, peringatan sekali lagi jangan neko-neko.

=================================

Susan terbangun dengan rasa mual dan pusing. Dia mengamati pemandangan sekitar, sebuah kamar tanpa jendela yang membuat kamar itu begitu gelap, dia tertidur di ranjang untuk satu orang dan selebihnya itu Susan tidak tahu.

Ingatan Susan kembali saat dia makan malam dengan Christian dan tiba-tiba dia merasa sakit kepala, lalu Christian mengatakan kalau dia menculiknya.

Susan segera berdiri dan berjalan mencari pintu. Susan pergi ke sisi kanan ranjang dan menemukan engsel, dia lalu menemukan gagang pintu dan mencoba membukanya.

"Sial," pintu tidak bisa dibuka. Christian sangat pintar menyekapnya.

Susan berjalan ke ranjang dan duduk, sekarang dia hanya bisa pasrah. Pikirannya melayang ke penculikan yang berujung pemerkosaan dan mutilasi, tetapi pria seperti Christian bisa mendapatkan wanita manapun dengan wajah seperti itu, tentu ini bukan hanya sejekedar pemerkosaan. Lalu Susan mulai berpikir dia akan dijual, sial, Susan baru saja mengatakan pada Christian kalau dia perawan, pasti harganya mencapai seratus juta dollar.

Susan sibuk dengan pemikirannya hingga tanpa sadar Christian telah masuk ke kamar dan menatapnya. Susan terkejut hingga membuat ranjangnya sedikit bergoyang.

"Lepaskan aku," Susan langsung berkata setelah mengendalikan pikirannya. Dia benar-benar dibodohi dengan wajah Christian yang sialan tampan itu.

"Untuk beberapa alasan aku akan melepaskanmu, tapi saat ini tidak." Christian duduk di samping Susan dan Susan secara defensif memeluk bantal yang tadi terletak di belakangnya.

"Aku tidak akan menyakitimu," Christian mengeluarkan sesuatu dari sakunya. Susan tahu itu sebuah proyektor hologram. Christian menyalakan benda itu dan layar berwarna biru muncul di antara mereka.

"Aku ingin kau menandatangani ini," Christian membuka dokumen yang tersimpan dan membalik orientasi layarnya agar Susan bisa membacanya.

Susan membaca dengan teliti dan pria di depannya itu baru saja menyuruhnya menyerahkan uang hasil penjualan narkoba. Susan bahkan tidak pernah menyentuh narkoba. "Jangan coba menipuku, aku tidak pernah menjual narkoba."

"Memang, tapi kau yang menerima hasilnya," kata Christian.

Susan menggelengkan kepalanya. "Tidak apapun itu aku tidak akan pernah menandatangani apapun,"

"Baik, akan aku permudah. Uang yang kau terima setiap bulan, yang kau kira berasal dari tunjangan kematian ayahmu itu omong kosong. Ayahmu di tengah kebangkrutan dan tidak memiliki asuransi atau apapun lagi,

"Lalu dia bekerja sama dengan The Red. Ayahmu membantu penjualan narkoba dan mencuri uang hasil penjualannya, tidak ada yang mencurigainya karena ayahmu itu penipu ulung, saat dia hampir ketahuan ayahmu membuat surat palsu yang benar-benar mirip dengan surat yang asli.

"Surat itu memiliki kertas yang sama untuk membuat uang dan dengan tinta optik, lalu karena tidak ingin dicurigai untuk kedua kalinya ayahmu memindahkan semua uang itu ke perusahaannya, dengan namamu. Semua terjadi begitu cepat hingga saat ayahmu tidak menyadari kalau The Red sudah mengetahui pencurian itu. Mereka meledakkan gedung ayahmu,"

Susan merasa air matanya baru saja turun. Dia melempar bantal yang dia peluk ke Christian dan berteriak. Dia yakin sekali Christian ingin sekali merebut harta ayahnya, tetapi melihat dari semua sikap Christian pria ini adalah tipe pria kaya, Susan ada sesuatu dibalik itu apalagi pria itu memiliki mansion. Atau Christian sendirilah The Red. "Tidak! Ayahku bukan pencuri,"

American Love Affair [Lover the Series #4] (18+Only) [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang