first love

2.8K 275 23
                                    


Beberapa part pernah kinan alami, makanya bahasa agak mendalami. Uhuy... selamat membaca.
Sans aja....
Jangan baper yahhh

Min Suga bukan lagi Kim Yoongi. Bukan lagi namja yang terkenal.
Setiap hari kuliah, bekerja dan tidur. Selalu monoton seperti itu.

"Suga hyung". Suga menoleh menfapati seorang namja tengah berlari mendekat.

"Hobi, ada apa?".

"Kau jarang terlihat ahir-ahir ini, kita akan ada pertandingan basket beberapa hari lagi, kau kan di tim inti kenapa sering tak masuk". Hosoek mengurucutkan bibirnya.

Suga menghela nafas berat "maafkan aku Hobi, kau tau aku sibuk".

"Hemmmm baiklah, tapi besok kau harus latihan. Tak ada penolakan".
Suga hanya mengangguk pasrah. Ia tau sahabatnya ini akan bertambah cerewet ketika ia lebih banyak membantah.

































Setelah jam kuliah berakhir, Suga berjalan keluar kelas. Hari ini jam kerja di cafe telah menunggunya. Sungguh beruntung Suga memiliki teman yang peduli padanya, ia bekerja di cafe milik Kim Namjoon temen sekaligus sahabat dari sma.





















Setelah menaiki bus, kini Suga berjalan memasuki cafe tempatnya bekerja. Seperti biasa ia akan membawa nampan berisi hidangan, berjalan kesana kemari mengantar pesanan.

Skip.

Kini jam dinding menunjuk angka jam setengah 11 malam. Suga pamit undur diri. Langkah kaki kecil sedikit melemah karena kelelahan. Bukan hanya itu jarak tempuh yang lumayan jauh itu juga menjadi persoalannya. Dulunya ia memiliki sepeda kayuh yang selalu menemaninya, tapi peristiwa tabrak lari yang ia alami waktu itu menghancurkannya.


Setelah satu jam berjalan ahirnya ia sampai. Direbahkannya tubuh kecil nan kurus itu dalam tempat tidur kecil. Sebelumnya ia melihat Jihoon terlebih dahulu sebelum ia pun ikut terlelap.

Keesokan harinya seperti biasa, dipagi hari setelah memasak. Suga dan Jihoon  berangkat bersama, dan seperri biasa pula Suga mengantar sang adik.

Hari ini setelah jam pelajaran pertama selesai, sesuai janji kemarin dengan Hoseok, ia akan berlatih basket bersama tim untuk kejuaran yang tinggal menghitung hari.

Denuman bola basket dan langkah kaki mendominasi pendengarannya. Ia letakkan tas ransel yang melekat dipundaknya. Hoseok melambai menyuruh Suga mendekat. Suga hanya berjalan pasrah tanpa rutukan yang biasa ia akan semburkan ke Hoseok.

"Yookkk, berkumpul". Namjoon ketua tim berteriak sampai seluruh orang kini menghentikan aktifitasnya dan kini berkumpul. Mereka berdiri membentuk lingkaran memutar.

"Karena anggota sudah lengkap, kita akan mulai berlatih untuk menghadapi kompetisi minggu depan. Sebelum itu silahkan memperkenalkan diri untuk anggota tim inti, dan untuk anak-anak baru kalian akan oleh salah seorang senior nantinya". Semua orang nampak mengangguk mengerti.

"Aku Kim Namjoon, ketua dari ekskul basket". Namjoon membungkuk sekilas.

"Jung Hoesok, Sekretaris". Cengiran cerianya kembali nampak disudit bibirnya.

Beberapa orang nampak memperkenalkan diri dengan baik sebagai tim inti. Kini giliran Suga. Ia menghembuskan nafas malas. Sungguh moodnya kini berubah jelek.

"Min Suga. Wakil ketua". Ucapnya dingin. Nampak semua orang bealih kini menatapnya.

Namja manis yang terbungkus sikap dingin nan datar.

"Baiklah kita mulai latihannya".

Semua orang nampak sibuk berlarian, mendrible bola kesana kemari.

Suga nampak asyik dan tenggelam kedalam permainan yang memang sangat ia sukai. Ia nampak tak mengetahui ada sepasang mata yang memandanginya takjub sedari tadi.

"Hoi, bengong aja. Ngiler tuh". Hoseok menupuk pundaknya, membuat sang namja terkejut.

"Heheheheh hyung". Cengiran tak berdosa ia suguhkan.

"Kau melihat apa Jim". Hoseok nampak tertarik mengikuti arah pandang Jimin.

Yah namja itu adalah Park Jimin. Namja yang tidak terlalu tinggi namun sangat populer. Memang ia baru menginjak semester 2 namun kepopulerannya seantero kampus sudah tak perlu diragukan. Hoseok dan Jimin memang sudah saling mengenal karena sebelumnya ia tergabung dalam klub dance semenjak sma. Bahkan detik ini pun keduanya masih mengikuti klub dance bersamaan.

"Hmmm kau tertatik padanya". Jimin mengangguk antusias.

"Kuperingatkan kau, jika kau hanya ingin bermain dengannya. Lupakan". Jimin nampak mengerutkan keningnya tak suka. "Kenapa begitu".

"Aku tau kau Jim, kau ini orangnya tak suka serius. Aku tak mau hyungku terluka, dia sudah cukup menderita. Jangan tambahi bebannya"
Jimin memandangi Hoseok menyelidik.

"Kenapa memandangiku seperti itu".

"Ketika hatiku sudah memilih, aku tak pernah main-main hyung". Hoseok menepuk pundak Jimin. "Kuharap kau tak mengecewakanku". Jimin tersenyum cerah mendapat lampu hijau dari Hoseok.

..
























Setelah latihan yang cukup, semua orang nampak pergi bergantian meninggalkan lapangan. Suga menarik ranselnya berjalan menjauh dari lapangan.

"Hyung". Jimin menyodorkan satu botol isotonik padanya.

Suga menerima dengan ogah-ogahan dan berlalu pergi. Sedang Jimin masih mengintilinya seperti anak ayam.

"Kenapa kau mengikutiku". Suga berbalik memaki Jimin.

"Aku hanya ingin mengantarmu pulang". Jimin tersenyum manis kearah Suga, sedang Suga nampak malas untuk menanggapi hal kekanakan Jimin.

"Terserah". Detik berikutnya Jimin tersenyum lebar sembari berlari kecil mengikuti Suga.



"Jimminie". Jimin berbalik dan tersenyum kearah seorang namja yang memanggilnya. Sedang Suga kini membeku melihatnya.

"Jungkook-ah, sedang apa disini?". Jimin nampak senang mdlihat sahabat kelincinya itu

"Aku dan Tatae-hyung akan berkencan". Ucapan itu kini menohok hati Suga.

Jimin melirik Suga dan menarik lengannya untuk mendekat. "Kenalkan dia hyungku di kampus". Jungkook nampak mengangguk mengulurkan tangannya. "Jeon Jungkook". Suga menerima uluran tangannya dengan cepat. "Min Suga".

Sekejap memori pahit yang telah kututup kini terbuka lebar. Haruskah aku terluka kembali merasakan sakit.

Kukira semua akan baik-baik saja...

Tapi kini kusadari.....

Aku tak baik-baik saja.

"Chagiya kemarilah". Namja yang merasa terpanggil berlari mendekat. Senyum cerahnya kini nampak luntur melihat sosok didepannya yang  tengah tertunduk.

"Hyung".







Saat engkau pergi...

Tak ada lagi yang tersisa...

Perasaan ini. Semuanya .. telah mati..

Lalu apa sekarang...

Kau hadir menghidupkannya kembali...

Tbc...

Heii.. work kedua kinan ini..
Minyoon ft Taegi..

Uhuy.. ceritanya sedikit melow2 yah.. ahay... gpp kan..
Btw readers setia kinan..
Jgn bosen2 yah bwt nunggu ni ff dan voment juga yah...
Makasih..

Baca juga work kinan yang lain..
Ada juga genre fantasi fanfiction
"Prince idol (Minyoon)". Mungkin kalian tertarik.. cechk dah..

be Happy (MINYOON ft. Taegi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang