PART - 2

889 50 0
                                    

Sindi POV.....

"kakak mau kemana?" tanya gue.

"kakak mau pergi sebentar, nanti kita ketemu lagi ok" kata laki laki itu.

"gue ikut ya?" tanya gue lagi sambil menahan air yang ada di pelupuk mata.

"jangan, nanti kita bertemu lagi kok. Kakak janji kita akan bertemu lagi" kata laki laki itu sambil berjalan menjauhi gue.

Tak lama laki laki itu menghilang.

Autor POV.....

Sindi terbangun dari tidurnya.

"hiks...hiks...hiks kakak jangan pergi" kata Sindi sambil menangis.

Mama Sindi pun datang dengan tergesa gesa.

"kamu kenapa nak?" tanya mama Sindi dengan raut wajah cemas.

"hiks...hiks...hiks kakak maaaa. Kakak pergi dan berjanji akan menemui kita" kata Sindi sambil menghapus air matanya.

"iy...iy...iy jangan nangis lagi ya sayang" kata mama sambil mengelus punggung Sindi.

15 menit kemudian

"SINDI KAMU SUDAH SIAP NAK?" tanya mama sambil berteriak.

"SUDAH MA" jerit Sindi sambil menuruni anak tangga.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Sekarang Sindi sudah ada di sekolah dan sekarang jam istirahat.

"Sin abisin dong makanannya, bentar lagi masuk nih" kata Bela.

"eh!eh!apa!lo tadi bilang apa?" tanya Bela.

Bela menghembuskan nafas kasar

"ah abaikan aja perkataan gue tadi. Lo ngelamunin apaan sih?" tanya Bela.

"ah tidak ada, hanya masalah kecil doang" ucap Sindi meyakinkan Bela.

"benarkah? Kalo emang masalah kecil ngapain lo ngelamun sampe segitunya?" tanya Bela sambil menatap tajam Sindi.

"ah sudah sudah, lebih baik kita ke kelas sekarang" kata Sindi sambil berjalan meninggalkan Bela.

"lo sangat menyebalkan" kata Bela sambil berjalan mengejar Sindi.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Beberapa hari kemudian

Hp Sindi bergetar. Ia pun mengambil hp yang ada di kantong bajunya

"halo ma... Ada apa ma?" tanya Sindi ke mamanya yang ada di rumah.

"nak lebih baik kamu pulang sekarang dan kamu beresin pakaian kamu. Kita akan pindah dan mama tadi sudah mengurus surat kepindahan kamu" kata mama.

"apa ma? Pindah? Aku gak mau pindah ma" kata Sindi.

"iy kita akan pindah ke korea. Kakakmu disana sudah menunggu dan dia juga sudah menyiapkan rumah disana. Sudah ya mama matikan, bye" kata mama

Tut
Tut
Tut

Sindi yang terkejut langsung menghubungi Bela

"halo Bel bisa lo kerumah gue sekang ada yang ingin gue sampein" kata Sindi saat Bela mengangkat telponnya.

"ha!apa! Oh iya iya gue segera kesana" kata Bela dengan nada sedikit kahwatir.

Saat dirumah

Tingtong...tingtong...tingtong

Suara bel dari rumah Sindi terdengar. Sindipun meninggalkan acaranya yang sedang mengepaki barang barang yang ada di kamarnya.

Saat membuka pintu Sindi terkejut saat seseorang memeluknya.

"hei...hei... Ada dengan lo?, kenapa lo langsung meluk gue?" tanya Sindi pada Bela.

"jika lo udah sampai di Korea nanti jangan lupakan gue ya" kata Bela sambil menghapus air matanya.

"iy!iy eh kok lo tahu? Gue kan belum kasih tahu kabar itu ke lo" kata Sindi

"itu gue tahu dari mama... Setelah lo tutup telponny, gue langsung ngehubungi mama" kata Bela.

"Sin kok gak masuk?" tanya mama dari dalam rumah.

"yok Bel masuk" kata Sindi lalu menarik tangan Bela untuk masuk ke dalam.

Beberapa hari kemudian

"Sin jaga diri lo disana ya. Jangan sering melamun. Selalu strong. Kalau ada masalah telpon gue, gue selalu ada kok! Kan kita sahabat. Ingat ya kalau ada apa apa telpon gue kalau bisa sih video call aja. Pasti gue bakalan kangen sama lo Sin" Kata Bela saat di bandara untuk mengantar Sindi. Bela memeluk Sindi dengan erat dan menahan air yang ada di pelupuk matanya.

"ya ampun kenapa lo jadi gini sih? Lo udah seperti mama gue aja" ucap Sindi.

"hihihi kan kita nanti jarang ketemu. Apa perlu gue selalu tulis pesan buat lo agar lo selalu inget kata kata gue?" tanya Bela dengan nada menggoda.

Tiba tiba

"permisi mbak... Pesawat yang menuju Korea akan segera lepas landas. Sebaiknya anda segera menuju ke dalam pesawat mbak" kata seseorang.

"eh!apa!oh iya iya" kata Sindi.

"Bel gue kedalam ya? Jaga diri lo juga, kalo ada apa apa telpon gue" kata Sindi sambil melangkah menuju ke dalam.

"iya hati hati ya, kalo udah sampe telpon gue Sin" kata Bela.

"pasti Bel... Bye Bela" kata Sindi sambil melambaikan tangannya.

Setelah Sindi masuk Bela hanya bisa melihat Sindi dari kejauhan. Dan melihat pesawat Sindi sudah lepas landas.

TBC

Hai hai kembali lagi dengan author 😄..... Kali ini ceritanya agak panjang ya guys 🙌🙌.....
Jangan lupa vote and comment ya guys😘😍😚......
Satu lagi jangan plagiat ok 😆.....

My BrotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang