Duk!
Seorang gadis bermata biru saphire hanya bisa meringis nyeri saat lutut dan dengkulnya menghantam keramik putih yang dipijaknya keras. Ia berusaha duduk dan mendongak menatap beberapa pasang mata yang menatap nya sinis. Terlihat ketakutan dengan mata berkaca-kaca karena lagi lagi ia harus dibully.Astaga!
Kali ini apalagi kesalahan yang ia lakukan?Naruto kembali menunduk saat ada sepasang kaki yang berjalan menghampirinya dan menginjak jari jari mungilnya. Membuat ia meringis kesakitan lalu memohon ampun pada sang pangeran Konoha yang begitu membencinya.
Sakit sekali!
"Gomenasai, tolong lepaskan tanganku, sakit... " rintih Naruto kesakitan.
Tapi seolah tuli, pemuda jangkung yang tengah menatapnya dengan sorot meremehkan itu hanya mendengus. Sama sekali tidak berniat mengangkat kakinya, sama sekali tak ada niatan untuk berbelas kasih. Ia terlanjur muak, yah... bahkan bisa dibilang jijik."Kau... menjijikan!" pemuda itu meludahi puncak kepala Naruto. Membuat gadis itu hanya bisa menelan ludah sakit sambil menahan isak tangisnya. Membiarkan air matanya mengalir deras menyusuri kedua pipi putihnya. Naruto memejamkan mata berusaha menetralisir rasa sakit ditubuhnya, rasa sakit yang lebih dominan ia rasakan dihatinya.
.
.
.
.
.
.
#TBC