Chapter 10

2.1K 213 11
                                    



"Sayang, kamu hati hati disana." Pesan Minato sambil memeluk Naruto dengan sayang.

"Ha'i, Tou-san"

"Naru, bagaimana kalau Kaa-san merindukanmu? Kamu harus sering sering telpon Kaa-san oke!" ujar Kushina memeluk Naruto dengan erat.

"Iya Kaa-san, Naru pasti akan sering menelepon Kaa-san. Lagipula, Kaa-san dan Tou-san tetap bisa mengunjungi Naru disana."

"Nanti Naru tinggal di mansion Namikaze saja ya?" kata Minato

"Tidak tidak. Naru akan mencari apartemen Naru sendiri. Mansion terlalu besar untuk Naru, apalagi kalau tinggal sendiri." tolak Naruto

"Yasudah, kalau begitu Naru  tinggal bersama Baa-san dan Ji-san saja. Kali ini tidak ada penolakan. Tou-san akan menghubungi Baa-san nanti." putus Minato

"Baiklah Tou-san" pasrah Naruto

"Kalau begitu Naru pergi ya Tou-san, Kaa-san" ujar Naruto memeluk Minato dan Kushina dengan erat

"Jaa ne~"
Naruto melambaikan tangannya pada kedua orangtuanya sambil tersenyum ceria. Senyum tak lepas dari bibirnya selama Minato dan Kushina melihatnya. Perlahan senyumnya luntur digantikan raut wajahnya yang dingin.
































Sementara itu di KIHS

"Hei, hei kau sudah dengar kabar itu belum?" tanya seorang siswa pada teman temannya.
"Kabar apa?" salah seorang temannya menjawab bingung
"Katanya hari ini Naruto-hime pindah." jawabnya santai

"Ei~ dari mana kau dapat berita itu, jangan menyebarkan gosip seperti itu Ken, kau ini seperti perempuan saja." sahut teman Ken yang lain.
"Yasudah kalau tidak percaya, buktikan saja sendiri. Aku mau bermain basket dulu." ujarnya sambil berlalu dari koridor itu.

Bungsu Uchiha itu menggeleng tidak percaya mendengar percakapan itu 'Itu tidak mungkin. Naruto tidak mengkin pindah sekolah' batinnya berusaha meyakinkan.

Dengan tergesa gesa dia berlalu dari koridor itu menuju kelasnya. Pemuda itu dengan panik membuka pintu kelasnya walaupun wajahnya tetap datar saja *saaloh tuh muka apa triplek yak datar amat haha, oke back to topik.

'Tidak, tidak Naru dimana kau?!'

'Kumohon itu tidak benar!'

Sasuke mengedarkan pandangan nya kesegala arah, dia tidak melihat tanda tanda adanya Naruto disana, kursinya pun kosong. 'Sial!' umpatnya. Sasuke berlari meninggalkan kelas menuju mobilnya, dengan cepat meninggalkan KIHS. Raut panik terlihat kentara di wajahnya, dia benar benar tidak percaya bahwa Naruto benar benar pergi.


Tok...Tok...Tok...
Tok...Tok...Tok...
Sasuke mengetuk pintu kediaman Namikaze tidak sabar. Tak lama keluar seorang maid
"Selamat pagi Uchiha-sama. Ada yang bisa saya bantu?" tanya maid itu sopan.

"Dimana Naruto?!"
"Naruto-sama dan Namikaze-sama sudah pergi ke bandara Uchiha-sama."
Sasuke terkejut tapi dengan cepat mengubah raut wajah nya menjadi datar.

"Kemana dia akan pergi? Dan sudah berapa lama mereka pergi?!" tanyanya "Sudah dari 2 jam yang lalu, Uchiha-sama. Yang saya tau Naruto-sama akan pergi ke Korea, Uchiha-sama." jawaban maid itu membuat Sasuke tertunduk lesu. Merutuki kebodohannya karena terlalu lama menyadari perasaannya pada si pirang itu. Jika saja aku sadar lebih cepat, pasti dia tak akan pergi.



'Aku terlambat'
'Bodoh! Kau bodoh Sasuke!'
'Kau benar benar kehilangannya kali ini'






































































Naruto mengambil Handphone nya dan segera menghubungi seseorang.
"Moshi-moshi"
"Iya Naru? Ada apa? Apa kau sudah di pesawat?" tanyanya beruntun
"Tidak Baa-san. Naru masi di ruang tunggu."

"Begini Baa-san, Naru tidak jadi ke Korea..."









"Aku akan membuatmu menyesal! Aku akan membuatmu hancur sampai kau mengemis permintaan maaf dariku suatu saat nanti." tekad Naruto. Suaranya bergetar menahan sakit dan dendam dihatinya.







"Sayonara...."












T
B
C

Because Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang