Chapter 6

3.4K 286 8
                                    

"Fugaku!" sapa Minato saat melihat Fugaku dan anak istrinya berjalan menghampiri mereka. Fugaku tersenyum tipis lalu menyalami sahabat dekatnya itu, Mikoto melakukan hal yang tak jauh beda pada Kushina yang begitu antusias.

"Aku ikut senang karena kau akhirnya menemukan putrimu." Fugaku menepuk bahu Minato bangga, melirik gadis mungil di sampingnya yang mendadak merona.
Eh? Naruto merona?Tentu saja. Saat ini Sasuke sedang menatapnya dengan sorot mata yang sulit diartikan. Di samping ayahnya itu Sasuke memasang wajah datar namun tak sekalipun mengalihkan perhatiannya dari sang gadis Namikaze. Nyaris tak berkedip.Terpesona kah?Entahlah! Hanya Sasuke dan Tuhan yang tahu isi dari kepala si raven itu.

"Putrimu cantik sekali, Minato. Dia sangat mirip dengan ibunya. Kecantikan temurun, ya?" canda Fugaku. Yang langsung disambut gelak tawa oleh Kushina, Kushina merangkul bahu putrinya lalu mengusap kepalanya pelan.

"Kau membuatku tersinggung Fugaku, Naruto masih jauh lebih cantik dariku." Kushina tersipu malu. Ekspresi yang tidak jauh beda juga ditunjukkan Naruto. Naruto menunduk sambil sesekali curi pandang pada Sasuke. Raut wajahnya masih tetap sama, membuat Naruto tegang saja.

"Oh, iya. Sasuke-kun, kenalkan ini putriku." Minato tersenyum ramah. Sasuke mengalihkan perhatiannya pada Minato lalu balas tersenyum, beberapa detik kemudian ia kembali menatap Naruto dan mengulurkan tangannya, seolah mereka memang baru pertama kali bertemu, seolah mereka memang baru saling mengenal.

"Uchiha Sasuke, yoroshiku…" kata Sasuke sopan. Wajah Naruto semakin merona, ini pertama kalinya Sasuke mengajaknya berkenalan secara resmi bahkan mau mengulurkan tangannya. Apa Sasuke sudah tidak membencinya lagi?

"Namikaze Naruto, mo yoroshiku, Sasuke-kun." Naruto menjabat tangan Sasuke gugup. Sasuke mencengkeram lengannya erat, membuat Naruto sedikit meringis refleks. Kaget karena sikap tiba-tiba Sasuke. Tapi kemudian Sasuke menarik kembali tangannya, kini giliran Itachi yang mengajak Naruto berkenalan, menjabat tangan Naruto yang belum sempat turun.

"Uchiha Itachi, Naruto-chan. Kau cantik sekali" Kata Itachi dengan mata berbinar. Membuat semua orang yang ada di sana tersenyum. Sedangkan Naruto hanya tersenyum malu sambil melepaskan jabatan tangan Itachi. Ia melirik Sasuke yang juga menatapnya, masih tanpa ekspresi. Membuat Naruto menebak-nebak apa yang ada di dalam kepalanya?






KHSI geger. Berita tentang seorang Naruto yang ternyata bermarga Namikaze menjadi trending topic yang sedang panas di kalangan sekolah. Semua orang yang dulu selalu mencibirnya kini tersenyum penuh rasa hormat padanya. Bahkan julukkan kasar seperti kata 'bodoh, sialan, jelek, kuman, buruk rupa,' dan kawan-kawan sebangsanya kini berubah menjadi 'Hime'. Sebuah panggilan agung untuk kaum bangsawan yang kedudukannya memang tidak bisa disepelekan.Penampilan Naruto pun berubah drastis, kini ia memakai seragam rapi dan tampak baru ke sekolah dengan ukuran pas tidak seperti sebelumnya. Rambutnya digerai berkilau karena mendapatkan perawatan khusus oleh peñata rambut yang ada di rumahnya. Wajahnya yang memang sudah cantik alami kini dipoles bedak bermerk tipis yang membuatnya semakin bercahaya.Tidak ada tas bututnya lagi, kini yang ia kenakan adalah sebuah tas sekolah yang dibuat khusus oleh designer tas ternama Eropa. Sepatu mahalnya menjejaki koridor sekolah yang kini membuatnya menjadi pusat perhatian.
Senang?Tentu saja. Naruto tidak bisa bersikap munafik dengan berkata tidak senang dengan apa yang kini didapatkannya? Berkat kedua orangtua angkatnya kini tidak ada lagi Naruto yang selalu diremehkan. Naruto yang saat ini tengah berjalan menuju kelasnya adalah gadis ningrat yang orangtuanya merupakan salah satu investor terbesar di KHSI.Eh?Mendadak langkah Naruto terhenti, matanya terpaku pada sosok pemuda jangkung yang kini juga berjalan berlawanan arah dengannya. Naruto sangat gugup dan menyampingkan rambut yang menutupi pipinya. Mata saphirenya yang kini dihias softlens bening itu bisa menangkap sosok sempurna pemuda jangkung itu dengan jelas. Naruto masih penasaran dengan reaksi Sasuke saat melihat perubahannya. Akan kah sikapnya juga berubah?
"Kenapa kau menatapku seperti itu?" desis Sasuke tak suka. Ia berhenti tepat satu jengkal dari Naruto. Jarak mereka sangat dekat. Sehingga kata-kata Sasuke hanya bisa di dengar oleh Naruto.
"Sasuke-kun…" Naruto menundukkan kepalanya. Malu, karena sudah mengharapkan pujian yang tidak-tidak dari sang pangeran sekolah. "Apa yang kau harapkan dariku, heh?" Tanya Sasuke sadis. Sama sekali tidak memikirkan perasaan gadis yang mematung di depannya. "Pujian? Tidak kah kau merasa mimpimu itu terlalu tinggi? Di mataku kau tidak berubah, karena seekor bebek buruk rupa, tidak akan pernah bisa menjadi angsa. Camkan itu!" seusai mengucapkan kalimat itu. Sasuke melengos pergi, meninggalkan Naruto yang sama sekali tidak bisa bergerak, bahkan dadanya sudah terlalu sesak walau hanya untuk sekedar bernapas.Kenapa?Apa salahnya?Bukan kah Sasuke membenci seorang Naruto karena dulu dia itu miskin, yatim piatu, dan cupu?Bukan kah sekarang Naruto sudah berubah? Bukan kah Naruto sekarang sudah cantik tidak kalah dari Ino mau pun Sakura?Lalu kenapa Sasuke masih membencinya?Melukai dan membunuh hati seorang Naruto untuk kesekian ratus kalinya? "Sasuke-kun…" Naruto hanya bisa mendesah nyeri. Berusaha menahan genangan air yang siap tumpah dari kedua kelopak matanya. Berusaha tidak terlihat sakit dan menunjukkan sikap rapuhnya di depan semua orang yang kini bersikap munafik di depannya. Naruto kembali melangkah gontai menuju kelas, berusaha menetralisir setiap rasa sakit yang dihujamkan ribuan jarum ke ulu hatinya.Ia kuat. Naruto itu adalah gadis hebat dan kuat.
Dan dia… akan mendapatkan hati seorang Uchiha Sasuke...


Naruto melangkahkan kakinya ke tempat parkir saat jam istirahat sekolah. Buku fisikanya tertinggal di dalam mobil. Ia menerima buku yang diberikan supirnya sambil tersenyum ramah. Membuat beberapa orang yang tengah memperhatikan sang Hime baru itu terpesona karena baru menyadari kecantikannya.Dia hendak kembali ke kelas, sampai akhirnya di jalan ia melihat Sasuke sedang bercanda dengan Kiba dan Shikamaru, tertawa saling mendorong satu sama lain. Tapi kemudian Shikamaru mendorong Sasuke terlalu keras. Membuat Sasuke oleng dan hampir terjatuh. Tidak menyadari sebuah motor sport merah yang melaju cukup kencang menuju lapang parkir.
"Sasuke-kun!" Naruto yang jaraknya tidak terlalu jauh berlari menghampiri Sasuke yang melotot kaget saat tubuhnya yang kehilangan keseimbangan itu hampir tergilas motor.
Bruk!
"Arrrghhh…"

#TBC
sesuai permintaan, ceritanya udah aku panjangin ya, masih agak bingung juga mau gimana ngelanjutinnya. Semoga suka ya..

Because Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang