Chapter 4

3.3K 316 7
                                    

Happy reading! Typo bertebarann


"Diangkat jadi anak?" Naruto membeo. Didepannya ada sepasang suami istri paruh baya yang menatapnya diiringi senyuman lembut.

Mereka kini berkumpul diruangan pemilik panti, saling menatap satu sama lain membuat gadis yang paling muda di tempat itu mengernyit tidak mengerti.

"Yah, Naruto. Kami ingin mengangkat mu menjadi putri kami, menjadi seorang Namikaze." Minato menjelaskan. Ia menoleh pada sang istri lalu tersenyum. Kushina, sang calon ibu Naruto itu menggenggam kedua tangan Naruto yang sejak tadi menarik-narik bajunya sendiri gelisah, berusaha menenangkan gadis didepannya.

"Lagipula, kau memang cocok menjadi anak kami, warna mata dan rambut mu sama dengan suamiku." Kushina sekali lagi mengukir senyum tulus.







Naruto sangat senang? Tentu saja, saking senangnya karena tak lama lagi akan mendapatkan orang tua seperti yang selama ini diimpikannya, ia sampai tak tau harus bicara bagaimana? Bahkan Naruto lupa bagaimana caranya bicara?
"Kau mirip sekali dengan putri kami yang hilang, Naruto. Kumohon, jangan menolak kami."







Gila!
Menolak?
Mana mungkin?
Naruto bahkan sangat antusias dan tidak sabar untuk memanggil dua orang di depannya itu dengan panggilan Kaa-san dan Tou-san.
"Arigatou... Kaa-san," gumam Naruto lirih. Ia tersenyum haru lalu menyeka air matanya yang menetes. Bersyukur kepada Kami-sama karena kini sudah mendapatkan kebahagiaan yang selama ini didambakannya.



Klan Namikaze, tentu bukan klan yang bisa dianggap remeh di Konoha. Pengaruhnya sama besarnya seperti beberapa klan besar Nara, Sabaku, Akasuna, termasuk Uchiha. Bahkan nama Namikaze semakin dielu-elukan karena bisa berbesan dengan Senju-Uzumaki. Tentunya... hal itu membuat Naruto naik derajat seketika, terlebih saat kedua orang tua angkatnya begitu menyayanginya dan membanggakannya.

Sudah lima hari Naruto tidak masuk sekolah, hal itu dikarenakan Kushina masih belum mengizinkannya, terlebih malam ini di mansion Namikaze itu akan diadakan sebuah pesta besar besaran menyambut kehadiran putri tunggal mereka.

Yah!
Yang diketahui semua orang adalah Naruto putri keluarga Namikaze yang menghilang dan ditemukan di panti asuhan. Hal itu dilakukan Minato agar anak gadisnya itu lebih dihormati dan tidak menyandang gelar 'Anak Pungut'. Tentu ia tak mau Naruto diremehkan orang lain

Naruto berdecak kagum didepan cermin, masih tak percaya bahwa sosok bayangan di dalam cermin itu memanglah dirinya. Gadis cantik bersurai pirang cerah itu memanglah dia. Rambutnya yang baru selesai di smoothing agar lebih mudah diatur itu kini tergerai mengkilap. Sebuah jepit kupu-kupu besar bertengger merapikan pinggiran rambut kirinya.
Gaun putih panjang selutut dengan empat tali spageti polos membuatnya terlihat glamour sekalipun tanpa corak apapun. Gaun sutera itu begitu pas dan cocok saat membalut kulit putih mulusnya. Membuat Naruto tampak seperti seorang putri kerajaan hanya dalam sekejap mata.
Matanya menggunakan softlens bening membuat Naruto melepas kacamatanya, dan kini ada seorang pelayan yang sedang membalur tangan kanannya dengan lotion beraroma jeruk, sedangkan pelayan yang lain memasangkan heels putih dan menata rambutnya.










#TBC

Because Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang