Pandangan pertama yang dilihat Taehyung saat membuka pintu kamarnya adalah sesosok yang sudah memasuki hatinya. Jungkook sekarang ada di hadapannya dengan senyum yang selalu menghiasi wajah imutnya, tapi kali ini Taehyung hanya membalasnya dengan tatapan dingin seperti saat mereka pertama kali bertemu.
“Jungkook ada apa kau ke sini? Dan dari mana kau bi—”
Belum sempat Taehyung menyelesaikan kalimatnya, dirinya sudah ditabrak oleh tubuh Jungkook yang sekarang sedang memeluknya dengan erat. Beberapa detik kemudian terdengar isakan darinya.
“Hiksss... Maafkan aku hyung... Hiksss,” Ucap Jungkook dalam isakannya sambil terus mengeratkan pelukannya.
Taehyung hanya terdiam dalam pelukan Jungkook, tatapannya sekarang sungguh hampa seperti tidak ada tujuan.
.
.
.
Sekarang keduanya duduk saling berhadapan di ranjang Taehyung, dengan kedua mata Jungkook yang sembab dan memerah sehabis menangis. Hening di antara mereka berdua, tidak ada percakapa.“Be—besok hari terakhirku Taehyungie,” ucap Jungkook lirih dengan suaranya yang parau.
Sementara Taehyung yang mendengarnya buru-buru menoleh ke arah Jungkook dan memberi tatapan ‘meminta penjelasan’.
“Maksudmu hari terakhir? A-aku mohon jangan bi—”
“Besok aku akan pergi Taehyungie, aku tidak akan bisa bertemu denganmu lagi. Siang tadi mereka berkata padaku kalau waktuku sudah habis dan besok hari terakhirku di dunia ini. Maafkan aku Taehyungie.” Jungkook kini berusaha agar tidak kembali mengeluarkan air matanya.
“Tapi kenapa Kook? Kenapa kau melakukan hal itu?” Tanya Taehyung dengan nada dinginnya.
“Apa maksudmu hyung?”
“Kenapa kau begitu bodoh melakukan hal itu hah? Kenapa kau begitu bodoh mengambil barang yang tak sengaja aku jatuhkan dan mengerjarku? Mengapa kau begitu mementingkan aku ketimbang nyawamu sendiri Jungkook? Ada apa denganmu saat itu hah?!” Taehyung kini sudah tidak bisa membendung emosinya lagi, sudah cukup pikirnya yang sudah tahu semuanya.
Jungkook koma dengan tidak secara langsung karena dirinya. Ya karena dirinya yang kurang berhati-hati dan terlalu tak acuh dengan sekitarnya, memang pada saat itu Taehyung sempat mendengar seseorang memanggil namanya namun itu hanya sebentar karena berikutnya sebuah teriakan-teriakan dari orang banyak, merasa mungkin itu hanya pikirannya saja Taehyung memilih tetap berjalan.
Tanpa peduli dan tak mau mengetahui bahwa sebenarnya orang yang memanggil namanya itu memang memanggilnya dan baru saja mengalami kecelakaan saat memanggil namanya.
“Itu karena aku mencintaimu hyung.”
Kalimat itu sukses terlontar dari bibir manis Jungkook dan saat itu juga Taehyung merasa jantungnya berdetak sungguh cepat seperti akan keluar saat, tapi semua itu sekejap lenyap saat mengetahui bahwa Jungkook tidak akan bisa hidup lagi.
“Ka....kau mencintaiku?” Ucap Taehyung sedikit bergetar tidak percaya.
“Ne hyung apa kau menyukaiku? Aku mohon jawab hyung agar aku bisa.....”
“tenang.” Lanjut Jungkook sambil memejamkan kedua matanya lalu menunduk.
Baru saja Jungkook akan mengeluarkan air matanya lagi, sebuah pelukan hangat ia rasakan. Air matanya turun saat dirinya membuka matanya dan melihat bahwa sekarang Taehyung sedang memeluknya dengan erat.
Ini memang bukanlah di mana dirinya pertama kali dipeluk oleh Taehyung, tapi bagi Jungkook pelukan kali ini sungguh berbeda. Seperti ada suatu yang berbeda saat ia merasakan Taehyung yang memeluknya begitu erat, detak jantungnya tidak terkontrol sekarang.
KAMU SEDANG MEMBACA
Wer ist Er?✔ [TAEKOOK]
General Fiction[COMPLETED] Saat Taehyung sedang asik menikmati suasana tenang dan damai di bawah pohon belakang rumahnya. Tiba-tiba sesosok 'turunan kelinci' datang menghampirinya dan semenjak itu selalu mengikutinya ke manapun. Sampai Taehyung mengetahui sebuah r...