VII

4.8K 805 6
                                    

Mendengar kalimat Jimin barusan, segala ingatannya tentang Jungkook, segala momen mereka berdua langsung terputar di pikirannya. Hingga membuat Taehyung merasa sedikit pusing rasanya, Jimin yang melihatnya hanya bisa menghembuskan napasnya perlahan.

“A-apa itu benar Jimin?” Tanya Taehyung dengan ekspresi blanknya yang bisa dikatakan sekarang jika Taehyung sedang shock.

“Mau kuberi tahu di mana Jungkook dirawat?”

“Antarkan aku!”

Disinalah sekarang Taehyung dan Jimin berada, di salah satu rumah sakit umum tepatnya di salah satu kamar rawat inap, mereka berdua berdiri dengan tatapan yang sulit diartikan apalagi Taehyung yang terlihat jelas seperti orang yang akan kehilangan kesadarannya.

“Taehyung? Kau mau masuk apa tidak?” Tanya Jimin berusaha menyadarkan teman dekatnya yang mungkin masih tidak percaya dengan semuanya.

“Ya Jim," balas Taehyung dengan nada lemahnya

Sungguh Taehyung masih tidak percaya sebenarnya dengan semua yang sudah terjadi ini. Ini dimulai dari satu minggu yang lalu tepatnya dan hari terus berjalan hingga satu persatu rahasia pun terbongkar. Taehyung sekarang percaya bahwa hidup ini selalu memiliki rahasia yang suatu saat akan diketahui.

Dengan segenap perasaanya untuk menguatkan hati dan mentalnya Taehyung perlahan membuka pintu kamar bernomor tujuh. Masih tetap berharap bahwa kamar ini bukanlah kamar yang ditempati Jungkook, jika iyapun dirinya masih berharap akan disambut oleh sebuah senyuman manis Jungkook yang memanggil namanya dengan panggil khusus.

“Jungkook?” Ucap Taehyung saat pertama kali memasuki kamar rawat tersebut masih berharap mendapat jawaban.

Tapi nihil, yang dia dapatkan sekarang adalah Jungkook yang benar-benar Jungkook di dunia nyata. Meski dalam keadaan koma dengan sebuah selang terpasang di hidungnya dan impusan pada sebelah tangannya, dan jangan lupa dengan suara dari sebuah monitor yang memerlihatkan detak jantungnya berupa garis.

Perlahan Taehyung berjalan menghampiri ranjang di sana, kedua kakinya berdiri tegak disamping ranjang Jungkook. Tangannya memegang dan menggenggam sebelah tangan Jungkook hangat, tidak ada pergerakkan sama sekali dari sang empunya.

“Jungkook? Apa benar ini dirimu? Kau sedang ..... Koma?” Tanya Taehyung dengan nada lirihnya yang disusul dengan air matanya yang perlahan turun.

Jimin yang sudah berdiri di sebelah Taehyung memandang heran temannya tersebut. Mengapa Taehyung sebegitu sedih melihat Jungkook koma? Apa sebelumnya Taehyung mengenal Jungkook pikir Jimin.

“Taehyung.. Hmm apa kau mengenal Jungkook?” Tanya Jimin heran dengan nada pelan.

Ne aku mengenalnya Jim, dia temanku. Dia yang mengajarkanku untuk selalu tersenyum Jim, dia yang membuatku menjadi sedikit lebih terbuka pada orang-orang.” Terang Taehyung dengan tatapan matanya yang tak lepas dari wajah Jungkook yang tidak berekspresi itu.

Sementara Jimin yang mendengar penjelasan Taehyung hanya bisa diam dan mencoba mengerti perasaan Taehyung. Mungkin saat ini dirinya tidak harus penasaran dulu dari mana Taehyung bisa mengenal Jungkook.

“Ya sudah aku tunggu di luar ne. Kalau ada apa-apa panggil aku," ujar Jimin sambil menepuk bahu Taehyung pelan lalu berjalan keluar.

Setelah Jimin meninggalkannya, Taehyung memilih duduk di samping ranjang Jungkook dengan tangan yang masih setia menggenggam sebelah tangan Jungkook.

“Apa kau bisa mendengarku Kook?” ucap Taehyung namun tidak mendapat jawaban apapun.

Perlahan tangannya menyentuh rambut Jungkook dan mengusapnya perlahan, rasanya sungguh berbeda saat dirinya menyentuh Jungkook yang selama ini ada. Rasanya sungguh berat dan perih, bagaimana tidak, dirinya sekarang melihat Jungkook yang sesungguhnya. Meski Taehyung masih bingung dan belum mengerti semuanya.

Wer ist Er?✔ [TAEKOOK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang