Kali ini gue bahas soal kelakuan tetangga gue yang gak kalah idiot dan gilanya dari abang gue si Dallas itu. Dan pastinya semua ini ada hubungan sama si Dallas.
Waktu itu gue ingat kita lagi liburan sekolah. Suatu hal wajar dong, jika anak sekolah pergi jalan-jalan buat ngelepasin stress apalagi buat gue yang tiap hari dikelilingi para manusia absurd.
Gue udah dandan cantik. Rencananya hari ini gue mau pergi jalan-jalan sama si Ai.
Kalo gue boleh tanya kenapa sih namanya jalan-jalan? Setahu gue perginya tetap naik kendaraan, dimana-mana jalan itu pagi kaki! Pusing gue mikirin kehidupan sekarang. Tapi bodo amat.
"Mami! Aku pergi dulu," sorak gue waktu keluar kamar.
Gue seratus persen yakin kalo mami gue gak denger teriakan gue. Karena kalo jam segini mami gue biasa karoke di lantai atas. Mami gue emang luar bisa, luar bisa anehnya maksud gue.
"Lah sandal santai gue kemana? Jangan-jangan ini kerjaan si Dallas lagi," pikir gur yang langsung pergi menghampiri Dallas yang lagi dudukk nonton tv.
Gue langsung pukul kepalanya. "Sandal gue mana?"
"Oh sandal lo, udah gue makan buat sarapan," jawab Dallas asalan.
"Seriusan kampret, sandal gue mana? Gue mau pergi nih."
Dallas natap gue tajam. "Bukan urusan gue,"
Kali ini gue yakin bukan Dallas otak dari hilangnya sandal gue. Soalnya gayanya cuek gitu. Biasa kalo dia pasti kelakuannya aneh.
"Terus kemana sandal gue?" tanya gue sambil nutupin tv pake tubuh gue.
Si Dallas tetap berusaha mencari celah supaya bisa nonton. "Tanyaiin ke Manu," jawab dia singkat.
Gue langsung bergerak cepat menuju rumah si Manu, yang posinya tepat di samping rumah gue. Walaupun sebenarnya masih di luar akal sehat gue kenapa sendal gue bisa ada hubungan sama si Manu.
Tapi persetan, yang penting gue ketemuiin sendal gue.
Tok ... Tok ...
"Manu bukaiin pintunya!" teriak gue sambil ngetok pintunya.
Setelah beberapa detik kemudian si Manu akhirnya buakiin pintu buat gue.
"Eh ada ayang Lora," kata dia waktu pertama liat gue.
"Ayang, ayang jidat lo! Sandal gue mana?" tanya gue emosi.
"Oh sandal ka ...."
Belum sempat Manu lanjutin ucapannya nyokapnya datang sambil membawa kantong belanjaan.
"Eh ada Lora, masuk dulu yuk," kata nyokap Manu.
Gue cuman senyum aja, gue langsung hilangin sementara emosi gue dan salamin tangan nyokapnya, namun pandangan gue tertuju pada sandal penuh lumpur yang dipakai nyokap Manu.
Ibarat gunung gue rasanya mau meletus, kalo gue bisa pasti mata gue udah mau keluar sekarang. Tapi, gue langsung ngelus dada dulu.
"Kalo gitu tante masuk dulu ya,"
"I ... Iya tante,"
Setelah memastikan kondisi aman gue langsung tarik telinga si Manu. "Oi kampret ini kan sandal gue, kenapa bisa sama nyokap lo? Pasti ini kerjaan lo kan?!"
"Ampun yang, sebenarnya itu memang sandal kamu," kata Manu sambil berusaha ngelepasin tangan gue.
Si Manu tarik panjang nafasnya."Kemaren aku sama Dallas pakai sandal mama buat lemparin mangga, eh ternyata sandalnya masuk pagar orang, aku kan takut, terus kata si Dallas kalo mama aku nanya pake aja sandal kamu sebagai gantinya," jelas Manu panjang kali lebar.
"Kenapa sandal kesayangan gue coba?!"
"Biar hubungan antara calon mantu dan mertua makin dekat," jawabnya yang seketika bikin gue mau muntah.
"Anjir! Jadi ini kerjaan si Dallas lagi? Dan lo Mantu apanya? Gue rasa mau bunuh lo sekarang! Dallaaaaas!!" teriak gue sambil narik terus telinga si Manu.
Praduga gue salah, emang benar kalo barang gue hilang selalu ada hubungannya sama si idiot Dallas.
"Ah! Lenyapkan aja gue dari dunia kalo ini cobaanya."
👣👣👣
Hay guys! Gimana kelanjutan dari 'Ma idot brother' ? Jangan lupa vote dan comment juga ya💋😊😊
With love,
blue_lips01
KAMU SEDANG MEMBACA
Ma idiot brother
HumorPunya keluarga absurd? Siapa yang pernah ngebayangin? Apalagi harus tinggal se rumah dengan saudara yang 'idiot' dan tetangga 'gila'. Tapi untung ada tetangga depan rumah gue satu-satunya orang normal. Kepo? Simak aja kisahnya disini! Highrank #25 d...