Yah! Hari ini adalah hari biasa, lagian emang ada hari yang punya rasa. Oke fix, tapi ini kisahnya hari ini ulang tahun temen gue si Ai a.k.a pacar si Dallas.
Gue lupa waktu itu hari apa, yang penting waktu itu kejadian yang gak bisa gue lupaiin dan gue ngertiin.
"Dallas, entar malam gue berangkat ke rumah Ai bareng lo ya, naik mobil," kata gue sambil nyuap nasi goreng.
Kakak gue yang 'super' itu cuman ngangguk. Gayanya itu loh! Sok style cool banget.
"My honey, ini bekal kalian, jangan lupa dihabisin ya?" ujar Mami yang muncul dari dapur dengan dua kotak bekal di tanganya.
Papi gue hanya menggelengkan kepalanya denger mami gue manggil kami honey, mungkin papi gue cemburu.
"Mami, yang dibolehin panggil honey itu cuman papi," kata papi mulai anggkat bicara.
"Papi ngapain sih?"
Nah betul kan dugaan gue kalo papi cemburu waktu mami manggil kami honey. Gue gak ngerti kenapa papi mesti cemburu. Oke fix, sepertinya perang akan dimulai.
"Mi, pi, kalo gitu kami pergi dulu ya?" gue pamit sama mami papi sambil narik tanggan si Dallas buat ikut pergi.
"Eeeh, sabar, Ra" Dallas akhirnya hanya bisa jalan sambil nyamping dengan nasi goreng di mulutnya.
👣👣
Sekarang udah mau jam sepuluh malam, tapi gue dan Dallas masih belum berangkat ke pesta ulang tahun si Ai.
"Duh, lipstik gue kemana ya? Duh ribet nih, masa masuk kolong tempat tidur gue sih?" gerutu gue sambil jongkok liat bawah tempat tidur.
Karena sudah putus asa akhirnya gue keluarin jurus andalan gue.
"Mamiiiii!!" teriak gue sekuat tenaga.
Kenapa mami jurus andalan gue? Lo semua tau kan, kalo ada barang kita yang hilang dan kita gak bisa nemu, tapi giliran nyokap yang nyari? Kelar hidup lo! Pasti nyokap lo bisa langsung nemuiin.
Sampe sekarang gue gak bisa pecahin misteri aneh itu. Mistis juga tuh fenomena.
"Ada apa sih honey? Oh ya? Kenapa kamu belum pergi?" tanya mami gue sambil datang dengan masker wajah yang belum di rapiin.
"Gimana mau pergi, Mami? Lipstik aku hilang, Mami liat gak?" tanya gue masang wajah imut.
"Oh lips ...."
"Kok anak mami ini teriak-teriak sih?" potong papi yang datang entah dari mana.
Mami masang tatapan maut ke papi. Perasaan gue mulai udah gak enak nih.
"Ini kan anak papi juga!"
"Siapa yang lahirin?"
"Mami, tapi siapa yang masukin?"
'Anjir! Masukin apaan mi?' batin gue bergidik ngeri.
Dan bla ... bla ... Pertarungan dunia ke sekian pun terjadi di rumah gue. Mami papi mulai ribut soal bahas gue anak siapa, gue hanya menggelengkan kepala lalu keluar kamar.
Gue tinggalin mami dan papi ribut di dalam sambil kunci kamar gue dari luar.
"Lora!!" teriak mereka serentak. Gue langsung tutup telinga aja, terus pergi ke kamar si Dallas.
"Dallas, lo liat li ...." omongan gue terhenti waktu liat si Dallas lagi bungkus kado.
Gue langsung deketin si Dallas. "Ciee yang lagi bungkus kado buat pacarnya," goda gue.
"Apaan sih, biasa aja kali," sanggah Dallas.
Mata gue tiba-tiba tertuju pada kado yang dibungkus si Dallas. Gue kayak ngeliat sesuatu yang biasa gitu.
"Tunggu dulu jangan di bungkus dulu!" tahan gue sambil ngambil tuh kotak.
"Anjiiirr, idiot! Ini kan lipstik gue?! Ngapain lo jadiin kado? Udah bekas juga," teriak gue histeris.
Dallas merebut kembali lipstik itu dari tangan gue. "Eh gue pinjem dulu lipstik lo nanti gue ganti," ujar Dallas dengan sewot.
"Beli sendiri dong, lo banyak duit."
"Gue udah niat beli, cuma..." Dallas menggangtungkan perkataan.
"Apa?"
Dallas menatap gue serius. "Kemaren gue ke mall mau beli kado, eh ada cewek jadi gue ajak kenalan terus gue belanjain dia."
"Kampret, dulu mami ngiidam apa sih waktu hamil lo?"
👣👣👣
Hay guys! Gimana part pertama dari 'Ma idot brother' ? Jangan lupa vote dan comment juga ya💋😊😊
With love,
blue_lips01
KAMU SEDANG MEMBACA
Ma idiot brother
HumorPunya keluarga absurd? Siapa yang pernah ngebayangin? Apalagi harus tinggal se rumah dengan saudara yang 'idiot' dan tetangga 'gila'. Tapi untung ada tetangga depan rumah gue satu-satunya orang normal. Kepo? Simak aja kisahnya disini! Highrank #25 d...