Hari ini kebetulan tanggal merah. Gue yang emang gak hobi banget jalan jadinya cuman di rumah. Meratapi nasib jomblo gue dengan guling kesayangan gue.
Gue cuman termenung menatap langit-langit kamar gue. Seketika gue langsung ingat si Dallas yang minjam handphone gue yang satu lagi sejak kemaren.
Secara gue yang paling kaya di rumah gue, handphone gue aja ada 4, tapi sebenarnya itu semua percuma karena itu gak bikin gue gak jadi jomblo lagi.
Sebenarnya gue gak peduli amat sih tuh handphone, tapi gue cuman kepo aja buat apaan tuh handphone gue sama si Dallas.
Setahu gue kalo suatu barang udah di tangan Dallas pasti bisa berubah fungsi."Dallas kemana Mi?" tanya gue yang gak liat Dallas dari bangun tidur tadi.
"Gak tahu tuh, dia dari tadi di kamar aja."
Perasaan mami gue tadi bilang gak tahu, tapi tahu Dallas lagi dimana. Ini gue yang gak ngerti atau mami gue yang terlampau hebat ya? Bodo ah! Terpenting gue selalu pegang motto 'wanita selalu benar, tapi jika emak-emak ada, dialah rajanya.'
Gue langsung jalan ke kamar si Dallas. Kebetulan waktu itu pintunya kagak dikunci jadi gue nyelonong masuk aja.
"Yah! gagal lagi deh," sesal Dallas waktu gue masuk.
"Apaan yang gagal?"
Dallas langsung muter badan liat gue. "Eh, lo Ra! Kebetulan banget nih. Lo mesti bantuin gue sekarang juga! Gak pake koma gak pake spasi gak pake tanda kutip gak pake tanda kurung gak pake titik dua pokoknya cuman pake titik!" kata Dallas panjang kali lebar kali tinggi.
"Lo mau ngomong atau mau ajarin tanda baca sih?" kesal gue. "Jadi apa nih yang mesti gue bantuin?" tanya gue.
Dallas langsung ngasih handphone punya gue yang dia pinjam ke tangan gue. "Nih, lo ambilin foto gue. Pokonya gambarnya harus fokus ke gue. Oke?"
Gue cuman mengangguk lalu mengambil ancang-ancang buat ngambil foto.
Klik..
Satu potretan langsung gue dapatkan dengan mudah, mulus tanpa hambatan kayak jalan tol. Bhaks!
"Nih!"
"Gak bagus Ra, ulang lagi," kata Dallas yang langsung ambil posisi lagi.
Gue cuman bisa pasrah dan dengan berat hati, berat badan, berat pikiran, berat hidup, dan segala jenis berat, gue akhirnya mencoba sekali lagi.
Klik..
Satu potretan lagi berhasil gue ambil sesuai kemauan si Dallas yang minta fotonya fokus ke dia. Sebenarnya ini hal yang sulit. Kenapa? Karena kamera handphone gue pasti sering yang di blur itu wajahnya si Dallas bukan latarnya. Aneh kan? Mungkin handphone gue tahu siapa yang benar-benar manusia kali ya?
"Nih!"
Masih mendapat hasil yang sama, si Dallas minta ulang lagi, lagi dan lagi karena hasilnya gak sesuai keinginan dia. Gue bener-benar heran apaan sih maunya dia. Akhirnya gue coba berkali-kali.
Klik.
Klik.
Klik.
Klik.
"Nih! Kali ini gue gak nerima penolakan gue capek mau tidur." kata gue langsung melangkah pergi.
Si Dallas kemudian langsung mengangguk dan melihat hasil gambar yang terakhir.
"Nah ini dia! Makasih ya, Ra!"
Gue mengangguk dan langsung melihat perbedaan gambar terakhir yang terpilih di hati Dallas itu dengan yang lainnya.
Dan hasilnya. Nol besar! Gak ada bedanya, pose sama, cahaya sama, posisi pengambilannya sama, jadi apa bedanya? Gue hanya bisa geleng-geleng kepala karena gak bisa berkata apa-apa lagi.
"Tapi, nih foto buat apa ya? Sampe lo pake baju rapi gitu?" tanya gue yang udah penasaran sejak tadi.
"Gini, ini foto buat ava line gue yang udah gak diganti sejak tiga hari yang lalu. Kalo gak gue ganti dengan foto yang bagus takut di bilang gak gaul atau gak eksis, jadi gue harus dapat yang maksimal, supaya reputasi gue sebagai cowok keren tetap terjaga," jelas Dallas.
Gue melotot gak percaya dengan apa yang gue denger. "Jadi ini cuman buat ava line lo yang baru tiga hari gak ganti dan lo tega nyuruh gue buat ambil gambar lo selama dua jam?" tanya gue setengah gak percaya, eh ralat! Benar-benar gak percaya.
"Iya." Dallas mengangguk santai.
Seketika gue cuman bisa melongo.
👣👣👣
Hay guys! Gimana next dari 'Ma idot brother' ? Jangan lupa vote dan comment juga ya💋😊😊
With love,
blue_lips01
👣👣👣
Kalo ada waktu, mampir juga ya baca cerita-cerita karya kami di akun kami
Kireinaaiza RedLips97
Ditunggu kunjugannya^^
KAMU SEDANG MEMBACA
Ma idiot brother
HumorPunya keluarga absurd? Siapa yang pernah ngebayangin? Apalagi harus tinggal se rumah dengan saudara yang 'idiot' dan tetangga 'gila'. Tapi untung ada tetangga depan rumah gue satu-satunya orang normal. Kepo? Simak aja kisahnya disini! Highrank #25 d...