13. Kisah

1.9K 162 9
                                    

Malam ini adalah malam yang paling banyak tidak disukai para jomblo, seperti gue. Yah, kalian udah tau jawabnya, sekarang malming.

"Ra!" sorak Dallas.

"Apaan?" tanya gue malas sambil meluk guling gue. Rencananya gue mau tidur lebih cepat malam ini.

"Buruan lo ganti baju!"

Gue mengerutkan kening. "Buat apa?"

Dallas cuman tersenyum aneh yang tidak bisa gue artikan dengan sekali lihat.

'Nih abang gue mau ngapain sih?' batin gue akhirnya langsung berganti baju.

20 menit berlalu.

Si Dallas langsung narik tangan gue keluar. Untung aja ini tangan bukan buatan manusia, kalo gak udah lepas kali ditarik sama Dallas.

"Ayang!" Gue yakin satu miliar persen kalo itu suara yang udah muak gue denger a.k.a si Manu makhluk astral.

"Ngapain lo ke sini?" tanya Dallas sambil buka pintu mobil.

"Mau ngajakin lo main keluar, eh tau nya lo juga mau pergi. Gue ikut ya?" kata Manu yang langsung buka pintu mobil Dallas.

"Sorry bro, kali ini lo gak bisa ikut." Dallas menahan tubuh Manu buat masuk.

"Ah lo gitu, kapan lagi lo ajak gue?"

"Kemaren bukanya kita baru pergi?" tanya Dallas.

"Kemaren gue yang ngajak."

"Tapi pakai mobil gue," bantah Dallas.

Gue disini seolah hanya jadi nyamuk di antara dua pasangan. Gue lebih milih duduk jongkok nunggu mereka.

"Tetap aja ide gue," jawab Manu.

"Kan pake mobil gue, ah oke-oke itu ide lo, tapi pake mobil gue," kata Dallas yang langsung narik tangan gue masuk mobil.

Gue cuman ngikut aja. Jujur gue gak tau apa yang sedang gue lakuin sekarang ini, buat apa Dallas mau ajak gue pergi?

Si Dallas langsung tancap gas aja. Tubuh gue langsung terdorong ke depan. Untung gue udah pakai sabuk pengaman.

Baru aja waktu berlalu lima menit, Dallas menghentikan laju mobilnya di sebuah tempat. Gue serasa mau muntah, Dallas kalo udah bawa mobil kayak pembalap F1 amatir tingkat dewa. Persetan banget keselamatan bagi dia. Yang penting tujuan.

"Ini kan taman hiburan? Mau ngapain kita ke sini?" tanya gue yang masih gak bisa nebak maksud Dallas ngajak gue.

"Udah jangan bawel ya adek manis. Lo tunggu di sini, gue mau ke sana bentar. Oke?"

Gue cuman mengangguk. Gue langsung ngeluarin handphone gue sambil memainkan beberapa game untuk menghilangkan bosan gue.

'Lama amat sih, gak tau apa hati gue serasa mau terbakar liat para pasangan yang mesra di mana-mana?' gerutu gue dalam hati.

Saat ini juga gue benci kenapa harus menjadi satu-satunya jomblo di temapat ini.

Setelah beberapa lama Dallas datang dengan empat cotton candy di tangannya.

Dallas emang pencinta cotton candy sejak masih kecil. Kata mami waktu hamil dia, mami sukanya makan bakso, tapi gak tau kenapa yang lahir malah suka cotton candy. Ternyata Dallas udah sejak lahir aneh.

"Ngapain lo beli empat? Gue kan gak ...."

"Siapa yang mau ngasih lo ini buat gue semua," potong Dallas yang seolah udah bisa nebak maksud omongan gue.

"Terus ngapain gue ke sini?" tanya gue yang udah penasaran sejak tadi.

"Nemanin gue beli ini,"

"Maksud lo?"

Dallas menarik napas panjang seolah akan bercerita panjang lebar.

"Jadi karena Ai gak bisa nemenin gue, gue gantiin lo untuk pura-pura jadi pacar gue.  Biar ntar kalo penjual cotton candy nya nanya kok beli banyak gue bisa alasan bilang kalo cewek gue yang minta dan nunjuk lo buat yakinin penjual itu. Gue mau jaga reputasi gue. Secara gitu kan masa cowo penggila cotton candy?" jelas Dallas yang membuat gue langsung melongo.

"Jadi lo ngajak gue cuman demi cotton candy?" tanya gue setengah gak percaya.

Dallas mengangguk sambil memakan cotton candy nya tanpa rasa bersalah.

Gue bener-bener gak nyangka. Gue bahkan gak ingat apa yang terjadi setelah itu.

Dasar abang idiot! Hati gue rasa mau terbakar di sana karena gue jomblo. Dan ternyata gue berkorban cuman buat cotton candy? Gue heran apa kesalahan gue di masa lalu sehingga gue harus hadapin manusia double sialan ini.

👣👣👣

Hay guys! Gimana next dari 'Ma idot brother' ? Jangan lupa vote dan comment juga ya💋😊😊

With love,

blue_lips01









Ma idiot brotherTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang