Love Magia

6

AUTHOR POV

Seorang yeoja terlihat seumur dengan eommaku menggunakan gaun hitam memasuki ruangan dengan anggun penuh wibawa dan dikawal oleh dua orang namja. Ia menuju singgasan yang telah disediakan untuk Vezeto.

"Annyeong Yorobun, Namaku Lee Miyeo. Vezeto klan Bruxa Branca yang baru". Ucapnya memperkenalkan diri sambil membungkuk menyapa penduduk kota magia.

"Omo! Vezeto yang baru ternyata seorang yeoja!". Pekik Irene sedikit keras, aku segera menutup mulutnya dengan tanganku. Akibat ulahnya beberapa orang menoleh kearah kami. Aku segera membungkuk meminta maaf pada orang-orang yang melihat kami. Aku merasa malu akibat ulah Irene.

"Yak! Diamlah, aku juga terkejut, tapi aku tidak seheboh dirimu". Bisikku, Irene hanya memberi tanda V untuk meminta maaf.

"Mungkin beberapa dari kalian sedikit terkejut karena aku saeorang yeoja. Yeoja pertama yang menjadi Vezeto. Tapi aku juga berterima kasih kepada para penduduk magia yang sudah mau menyambutku dengan memenuhi undangan pesta dansa penyambutanku. Dan tidak perlu menunggu lama lagi, aku persilahkan kalian mengajak pasangan masing-masing untuk berdansa, dan nikmatilah pestanya". Setelah mengucapkan pidatonya seluruh penduduk magia bertepuk tangan dan Vezeto menduduki singgasananya.

"Suho oppa aku mau ke kamar mandi dulu kau berdansalah dengan Irene". Sanggah ku sebelum Suho oppa mengajakku berdansa. Aku pun memberi kode wink kepada Irene sebelum beranjak pergi. Tanpa diberitahu pun mungkin Suho oppa sudah mengetahui kalau aku berbohong padanya kekeke. Sebenarnya aku tidak ingin ke kamar mandi, melainkan menuju mini bar yang tersedia di aula itu.

"Tolong jus labunya satu". Pintaku pada seorang bartender. Tak perlu menunggu lama, segelas jus labu sudah tersedia di depanku.

"Seohyun!".

"Eomma! eo, annyeonghaseyo Leeteuk samchon, Taeyeon imo". Sapaku pada mereka.

"Annyeong Seohyun-ah, Aigoo keponakan imo semakin cantik saja".

"Gomawo imo".

"Kenapa kau disini sendiri Seo ? Kau tidak berdansa ? Apa kau tidak punya pasangan ? Akan kucarikan!". Leeteuk samchon memberondongku dengan berbagai pertanyaan.

"Anio samchon, kau tau kan aku tidak bisa berdansa bukan ?".

"Dimana Angelo mu?". Kini giliran eomma yang bertanya.

"Dia sedang berdasa dengan Irene".

"Benarkah ? Kenapa mereka menuju kemari jika sedang berdansa!".

"Eh? Waeyo? Kenapa kalian berhenti berdansa?". Tanyaku pada Suho oppa dan Irene.

"Vezeto ingin bertemu denganmu Seohyun-ie". Jawab Irene.

"Jongmalyo?". Tanyaku menoleh pada Suho oppa. Ia hanya mengangguk mengiyakan.

"Eomma, aku akan menemui Vezeto dulu". Pamitku pada eomma.

"Ne, pergilah". Aku segera beranjak pergi diikuti oleh Suho oppa. Tiba-tiba aku merasa gugup dan takut saat menghampiri yeoja Vezeto itu. Iris mataku pun berubah menjadi hijau. Entah mengapa perasaan ini tiba-tiba muncul. Suho oppa yang sudah tahu tentangku mencoba menenangkanku dengan memegang tanganku.

"Annyeonghaseyo Vezeto". Aku membungkuk sembilan puluh derajat dihadapan Vezeto saat menyapanya.

"Annyeong, jadi kau yang bernama Seohyun?".

"Ne".

"Kuharap kau benar-benar bisa diandalkan untuk melindungi seluruh penduduk magia". Ucapnya datar. Entah mengapa ucapannya membuatku sedikit tersinggung. Kini iris mataku yang semula hijau berubah menjadi merah.