Author Pov
Motor Senja mendekati ke arah dimana Cahaya yang berdiri di depan pintu gerbang sekolah.
"Kamu belum pulang ca?" tanyanya dengan menatap mata coklat cahaya.Tidak ada jawaban darinya, senja pun bertanya lagi "Mau pulang bareng aku gak ca? Kalau tunggu angkot jam segini nanti kamu pulang kemaleman loh".
"Gue harus jawab apa. Apa gue tolak ya tawaran darinya tapi benar juga angkot jarang ada yang lewat sini"batinnya.
Cahaya hanya bergumam tidak jelas. Senja membuang nafas pelan. Senja pun bertanya lagi
"Gimana ca? Mau gak aku antar kamu pulang?".Dengan hati yang bimbang Cahaya hanya mengangguk pelan dan itu membuat senyum senja mengembang. "Akhirnya kamu terima tawaranku ca" batinnya.
"Ayo naik ca" kata senja. Cahaya masih diam ditempatnya, ia pun tidak mendengar senja bicara apa dengannya.
Senja sedaritadi melihat cahaya yang berdiam diri, ia pun menyentuh bahu cahaya "ca kamu kenapa?"tanyanya dengan nada khawatir.
"Hm..ga...gapapa koq ja" jawabnya dengan gugup.
"Ohh.. Yasudah kamu naik ca. Nanti keburu sore" kata senja dengan nada pelan.
Cahaya menuruti saja kata senja. Ia pun naik ke motor tinggi milik senja. "Yaellah kenapa sih nih motor tinggi banget" gerutu cahaya.
Senja menyodorkan helm bermotif mickey mouse itu kearah cahaya "Pakai ini ca".
Helm yang diberikan senja ini sangat lucu. Tunggu dulu, senja kan laki-laki kenapa dia punya helm mickey mouse seperti ini. Aneh!!! Tetapi mungkin saja punya mantannya. Ya, mungkin saja. "Ngapain juga gue mikirin kehidupan dia. Lagian gue kan bukan siapa-siapanya"batin cahaya.
"I..iya ja" jawab cahaya sambil mengenakan helm ke kepalanya.
Cahaya bingung ia harus pegangan apa agar ia tidak jatuh dan senja yang melihat cahaya dari kaca spionnya menyadari cahaya yang sedang bingung itu. "Kamu pegang bahu aku aja ca. Kalau kamu takut jatuh" tawar senja. Dan cahaya pun hanya menurut saja.
Selama perjalanan tidak ada satu orang pun dari senja dan cahaya yang bicara. Mereka saling bungkam.
*************
Matahari mulai tenggelam karena ini sudah terlalu sore. Cahaya yang ingin melihat matahari tenggelam di danau favoritnya itu.
Kenapa danau itu menjadi tempat favorit cahaya, karena sejak kepergian ayahnya ia merenung di sana sambil melihat senja sore. Dan ditempat itulah menyimpan banyak kenangan dihidupnya.
Ia pun memecahkan keheningan itu " ja, nanti berhenti di depan danau itu ya".
Senja pun berhenti tepat, yang dibilang cahaya tadi. Senja yang bingung mengapa cahaya memintanya berhenti di tempat ini. Ia pun bertanya pada cahaya "kenapa berhenti disini ca?kenapa gak dirumah kamu aja?" tanyanya penasaran.
"Aku mau ke danau ini dulu ja. Makasih ya udah mau antar aku pulang. Kamu pulang duluan aja ja, udah sore juga" jawab cahaya dengan wajah datar.
"Yaudah aku pulang. Tapi sebelum aku pulang, kamu duluan yang pulang kerumah. Aku khawatir kamu ca." kata senja dengan tulus.
Jantung cahaya berdetak dengan cepat dari sebelumnya. "Kenapa sih nih jantung gue cenat-cenut gini" batinnya sambil memegang dadanya.
"Hm.. Tapi aku mau lihat senja sore dulu ja. Kamu gapapa temenin aku dulu?" tanyanya.
"Iya gapapa koq, lagian aku bosan dirumah." jawabnya dengan semangat.
"Yaudah deh, ayo ikut aku ja"ajaknya dengan semangat. Cahaya yang refleks menarik tangan senja dan senja menyadari tangannya yang di genggam erat oleh cahaya.
Ia pun berdeham dengan keras
"hmm...." dan cahaya baru sadar, dirinya yang sedari tadi memegang erat tangan senja. Ia langsung merutuki dirinya sendiri."Lo bego banget ca. Kenapa lo bisa refleks genggam tangan senja segala"batinnya
******************
Hai semua...
Kita ketemu lagi ya
Hihihi
Maaf ya masih sedikit hehe
Aku mau kasih tau info tentang senja sedikit nih..
Senja itu orangnya baik, lemah lembut sama orang lain gak pernah ngomong kasar yaa kecuali sama....
Rahasia deng!!! Baca terus ya yang penasaran sama kisah cahaya & senja.
Jangan lupa vote & commentnya
See you!!!bye!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Cahaya & Senja
Teen Fiction"Setelah hidupku yang begitu kelam, kamu datang menghiburku. Ya, iya kamu.. Kamu yang merubah segala kesedihan ku menjadi kebahagianku. Namun mengapa kini kau menjauhiku disaat aku mulai membalas rasa cintamu." (Cahaya Putri Kusuma) "Jujur, jika ada...