Part 6

32 3 0
                                    

Author Pov

Cahaya yang kini sedang istirahat di kamarnya, ia ingin sekali memejamkan matanya tetapi ia tidak bisa. Karena ia sedang bingung memikirkan Senja yang akan datang ke rumahnya nanti. Ia juga bingung dengan sikap senja saat ini, yang kini berubah menjadi sosok manusia yang normal, manusia yang perduli terhadap sesamanya.

Dulu Senja, itu adalah orang yang datar, dingin, cuek, dan ia tidak sama sekali peduli dengan sekitarnya, ia dulu hanya memikirkan dirinya saja. Dengan sifat Senja yang seperti itu, membuat Cahaya penasaran dengan sikapnya waktu itu. Waktu itu, Cahaya hanya bisa melihat dari jauh apa saja yang dilakukan Senja saat itu. Tetapi perasaan Cahaya pada Senja biasa saja. Tidak ada perasaan lebih untuknya.

Dan anehnya,
Mengapa kini ia berubah? Berubah perduli padaku? Dulu saja, saat aku ingin mendekatinya ia justru menghindar dariku.

Cahaya mengusap wajahnya dengan gusar dan mengacak-acak rambutnya frustasi.

"Bodo amat, gue gak mau perduli lagi sama lo ja. Stop, buat gue mikirin lo terus." batin Cahaya.

*************

"Kue cubit rasa coklatnya, satu loyang ya." ucap Senja yang sedang mampir ke kedai caffe dekat sekolahnya itu, hanya untuk membeli kue cubit untuk Cahaya.

Di tangannya kini sudah banyak makanan yang ia beli dan semua itu hanya untuk Cahaya. Ada buah-buahan, martabak manis rasa coklat, pizza, minuman starbucks 'cotton candy frappuccino', 2 bungkus coklat, dan kue cubit yang ia beli sekarang.

"Berlebihan gak sih gue bawa makanan sebanyak ini. Biarin lah yang penting Cahaya cepat sembuh." batin senja.

Ia tahu bahwa Cahaya sangat menyukai coklat dan menyukai minuman Starbucks 'cotton candy frappuccino' karena sebelum itu ia sudah bertanya pada teman Cahaya 'Giska'.

Percakapannya dengan Giska sewaktu istirahat tadi.
"Gis, lo tau gak makanan favorit Cahaya apa? Nanti pulang sekolah, gw mau jenguk Cahaya." tanya Senja pada Giska yang kini terpesona melihat wajah tampan Senja ketika berbicara kepadanya.

Senja melambai-lambaikan tangannya didepan wajah giska. "Gis, lo dengar gue gak sih?"ucap Senja kencang.

Giska tersentak kaget dari lamunannya.
"Apa tadi ja? Sorry, tadi gue gak denger hehe." ucap Giska dengan cengiran khasnya.

"Ya ampun." ucap Senja kesal.

"Makanan favorit Cahaya apa?"tanya Senja datar.

"Dia suka coklat. Maksud gue lo beli aja makanan yang ada coklatnya. Nanti dia juga suka."

"Minumannya?" tanya senja lagi.

"Lo beli aja Starbucks 'cotton candy farppuccino' itu kesukaan Cahaya." jawab Giska.

"Oke, thank's ya Gis." ucap Senja yang kini sudah pergi untuk segera masuk ke kelasnya lagi karena waktu istirahat sudah habis.

***************

"Aduh banyak banget lagi nih makanan. Untung tadi di jalan gak jatuh." ucap senja.

Karena motor senja itu BMW, semua makanan ia ikat di belakang 'bangku penumpang'. Jika tidak di letakkan di sana, di letakkan dimana lagi. Tidak ada lagi pilihan selain itu.

Kini Senja sudah berada di depan pintu rumah Cahaya. Ia kerepotan membawa semua makanannya itu. Sehingga Senja letakkan saja semua makanannya di atas kursi luar dekat pintu masuk.

Ia mengetuk-ngetuk pintu berkali-kali tetapi tidak kunjung pintu itu dibukakan.

Ketukan yang ke enam kalinya, tiba-tiba pintu rumah Cahaya terbuka dan Cahaya muncul dengan baju piyama bermotif bear itu. Rambutnya tergerai tetapi acak-acakan tak beraturan.

"Mungkin ia baru bangun tidur. Tapi, ini kan sudah sore. Entahlah.." batin Senja bingung.

"Hy Ca." ucap Senja yang tersenyum manis pada Cahaya.

"Hey." balas Cahaya tersenyum canggung karena kondisinya yang kini berantakan. Ia juga belum mandi. Mandi pagi sudah tetapi kalau mandi sore belum.

Senja mengambil semua makanannya yang ia letakkan tadi di kursi dan memberinya kepada Cahaya.

"Ini untuk kamu." ucap Senja.

"Untuk aku? Sebanyak ini ja? Gimana cara ngabisin nya. Tapi makasih ya ja." ucap Cahaya bahagia.

"Gue tau, pasti lo repot banget ja bawa makanan sebanyak ini. Tapi kenapa lo memperlakukan gue layaknya putri raja?" batin Cahaya haru.

***************
Jangan lupa vote & komentarnya
Seeyou!!!bye!!!

Cahaya & SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang