Kamu itu seperti bunga dan aku kumbangnya.
Kamu mempesona setiap aku berada didekatmu. - Senja Raditya WijayaEntah mengapa berada didekatmu aku merasa nyaman. Seperti awan yang nyaman berada di dekat langit. -Cahaya Putri Kusuma
***************
Author PovCahaya segera melepaskan tangannya dari senja dan ia menundukkan kepalanya, karena cahaya tidak berani menatap mata hitam senja.
Sungguh, ia sangat malu sekali!!!
Senja menyentuh dagu cahaya dan mengangkat kepalanya , agar ia bisa menatap mata cahaya.
"Gapapa, gak usah malu begitu kepadaku" kata senja dengan lembut.
Cahaya hanya diam, ia tidak tau harus menjawab apa saat itu. Ia malu, pipinya saja sudah merah seperti tomat begitu.
*************
Tanpa disuruh pun, senja langsung menggenggam erat jemari cahaya. Dan ia mengajak cahaya untuk duduk di pinggir danau sambil melihat senja sore yang dengan indahnya tenggelam di ufuk barat.
"Kamu tau gak ca?"tanya senja yang sambil duduk di samping cahaya.
"Apa?"kata cahaya sambil mengikat rambutnya menjadi kuncir kuda, karena angin yang sedaritadi begitu kencang mengacak rambut hitamnya.
Senja terpesona saat melihat cahaya yang sedang mengikat rambutnya, tanpa ia sadari cahaya mengetahui bahwa senja yang sedang memperhatikan dirinya.
Senja pun langsung membuang pandangannya dari cahaya ke depan, sambil melihat senja sore yang mulai tenggelam itu.
"Kamu tau gak? Kenapa namaku diberi nama senja?"tanya senja setelah ia sadar bahwa cahaya yang sedaritadi menatap nya penasaran.
"Kenapa?"tanya cahaya.
"Dulu, ibuku dan ayahku sangat menyukai senja. Mereka juga pertama kalinya bertemu di saat yang tidak sengaja sambil melihat senja sore juga. Karena itu yang membuat namaku, diberi nama Senja."
"Oh, begitu. Namamu mempesona seperti senja sesungguhnya ja."
"Terima kasih ca."jawab senja dengan tersenyum, tapi itu bukan senyum yang tulus itu adalah senyum terpaksa. Seperti ada yang ia sembunyikan dari siapa pun.
"Hehe iya ja" balas cahaya. Sebenarnya cahaya ingin bertanya kepada senja tentang apa yang ia sembunyikan darinya. Tapi niatnya itu ia urungkan, karena cahaya tidak berani menanyakan urusan pribadi senja.
Setelah diantara kami saling bungkam cahaya memecahkan suasana, ia berdiri dari tempatnya dan berkata
"ja, boleh minta tolong fotoin gak? Senjanya lagi bagus nih ja, hehehe.""Hmm, boleh koq." jawab senja yang langsung berdiri dari tempat yang ia duduki.
"Aku akan melakukan apapun untukmu sekalipun kamu tidak memintanya, seperti sang harimau yang selalu ingin melakukan apa saja demi orang yang ia cintai." batin senja.
Cahaya menyodorkan ponsel nya kepada senja untuk memotret dirinya. Tapi senja tidak mengambil ponsel cahaya.
Ia justru merogok kantong celananya, seperti ingin mengambil sesuatu. Ya, senja mengeluarkan ponsel Iphone-nya dan tanpa disuruh pun ia langsung memotret cahaya.Wajah cahaya berubah menjadi kesal. Ia kesal karena senja yang memotret dirinya tanpa seizinnya.
**************
Senja memberhentikan motornya di depan rumah cahaya. "Makasih ya ja, udah mau nganterin aku pulang dengan selamat. Hehe" ucap cahaya dengan cengiran khas nya.
"Iya, kamu masuk sana nanti ibumu khawatir loh. Aku pamit pulang ya ca." jawab senja sambil menghidupkan mesin motornya dan senja pun pulang setelah cahaya masuk ke dalam rumahnya.
Cahaya langsung mencari sosok ibunya itu. Ia mencari disetiap ruangan, tapi tidak ia temukan ibunya dimana pun. Pasti ibu cahaya belum selesai bekerja, dan harus pulang larut malam lagi.
Cahaya pun gelisah dengan keadaan ibunya. Semenjak kepergian ayahnya, ibu cahaya harus berjuang mencari nafkah untuk keluarganya. Ya, dulu ayahnya sangat kaya raya. Semenjak ia meninggal dunia, keluarga cahaya dililit hutang. Dan satu persatu harta bendanya habis karena di sita oleh bank, yang tersisa sekarang hanya rumah dan sepeda motornya saja.
"Apakah ibu akan pulang larut malam lagi? Ibu, pasti kau disana sedang mencari nafkah untuk keluargamu. Ya, Tuhan tolong jaga selalu ibuku. Semoga jerih payahnya menjadi pahala untuknya." batin cahaya.
Setelah ia membersihkan seluruh tubuhnya dan melaksanakan sholat maghrib, cahaya langsung merebahkan tubuhnya di atas tempat tidur. Ia membayangkan dan senyum-senyum sendiri, teringat kejadian dirinya bersama senja tadi sore di danau.
"Entahlah, bersamamu aku merasa nyaman seperti ada rasa cinta yang tumbuh untukmu. Mengapa dengan hati ini? Jika aku jatuh cinta dengannya, lantas apa ia mempunyai rasa yang sama denganku?"
***********
Sesampainya senja dirumah, ia langsung melempar tas dan sepatu sekolahnya di sembarang tempat. Ia langsung menuju ke kamar mandi untuk membersihkan tubuhnya yang sudah berkeringat.
Setelah selesai membersihkan tubuhnya dan melaksanakan sholat maghrib. Ia langsung duduk diatas tempat tidurnya dan mengambil headset yang terletak diatas meja belajarnya lalu ia masukkan ke dalam telinganya. Setelah itu senja mengambil gitar kesayangannya. Senja mulai memetik senar gitarnya dan bernyanyi dengan irama musik yang terputar di Iphone-nya. Lagu yang ia putar sesuai dengan suasana hatinya sekarang.
Elvis Presley - Can't help falling in love
Wise men say only fools rush in
But I can't help falling in love with you
Shall I say would it be a sin
If I can't help falling in love with youLike a river flows
Surely to the sea
Darling so it goes
Some things are meant to beTake my hand
Take my whole life too
For I can't help
Falling in love with youLike a river flows
Surely to the sea
Darling so it goes
Some things are meant to beTake my hand
Take my whole life too
For I can't help
Falling in love with you
For I can't help
Falling in love with youSenja masih teringat kejadian ia bersama cahaya di danau itu. Sungguh ia tidak akan melupakan momen indahnya, bersama cahaya. Saat itu, ia bisa lebih dekat dengan cahaya, ia juga ikut tertawa lepas bersama cahaya, seperti tidak ada beban di hidupnya. Cahaya itu adalah anugerah yang di berikan tuhan kepadanya, setelah masalah yang terjadi dikeluarga senja.
"Kamu telah berhasil mengambil separuh hatiku, lantas maukah kau menjaganya dengan cintamu?"
***********
Hy
Jangan lupa vote & saran nya ya!!
See you!! :*
Bye!! :*
KAMU SEDANG MEMBACA
Cahaya & Senja
Teen Fiction"Setelah hidupku yang begitu kelam, kamu datang menghiburku. Ya, iya kamu.. Kamu yang merubah segala kesedihan ku menjadi kebahagianku. Namun mengapa kini kau menjauhiku disaat aku mulai membalas rasa cintamu." (Cahaya Putri Kusuma) "Jujur, jika ada...