Beginning

55.4K 740 5
                                    

Beberapa bab diprivate acak. Diharap follow dulu untuk membaca keseluruhan bab. Terima kasih.
(khusus pembaca 20+ cerita mengandung unsur erotis)

Slow Update.

———————————

"Ahhhh... kamu melakukannya lagi," desis seorang perempuan berusia 21 tahun ketika laki-laki di belakangnya berusaha memelorotkan celana dalamnya dan mencoba membenamkan batang kejantanannya ke liang senggamanya.

"Maaf, udah nggak tahan. Hehehe," kekeh laki-laki itu sambil melesakkan batang kejantanannya lebih dalam lagi.

Si perempuan mendongak merasakan nikmat yang menjalari tubuhnya. Tangannya berpengangan pada pinggiran meja makan sementara laki-laki yang menyetubuhinya dari belakang langsung memompanya dengan tempo cepat.

"You are the best, Saira."

"Ahhh... Pe-pelan... Pelan-pelan, Ev... Do... Ahhhh... Hhhh...," desah Saira sambil menggigit bibir bawahnya.

Evdo tak tinggal diam. Tangannya mulai meremas payudara kenyal milik Saira yang tanpa terbungkus bra dari luar kaosnya. Dimainkannya puting Saira sambil terus mengocoknya dengan tempo tetap. Hal itu membuat Saira makin bernapsu.

Evdo memperlambat gerakannya. "Mau pindah ke kamar, nggak?" bisik Evdo tepat di telinga Saira.

Saira menggeleng. "Nanggung, aku udah mau sampai."

"Kalau ada yang liat gimana?"

Saira menoleh ke samping dengan dahi berkerut. "Itu tanggungjawab kamu. Kan kamu yang mulai duluan."

"Siapa suruh kamu seksi," ujar Evdo tak mau kalah.

"Heh, kalian mau ML apa mau lomba debat???"

DEG!

Saira dan Evdo refleks menoleh ke arah sumber suara yang mendadak menginterupsi pembicaraan mereka. Tepat di ambang pintu ruang makan telah berdiri seorang cowok bertubuh tegap yang menatap mereka dengan jail.

Masih dengan kekagetannya, Evdo langsung mencabut batang kejantanannya. Keduanya membetulkan kembali celana mereka masing-masing dengan tersipu malu.

"Kok berhenti? Lanjutin aja lagi, sori gue cuma numpang ngambil air doang," kata Rino usil yang tak lain adalah kakak Evdo. Setelah mengambil segelas air dari dalam kulkas, ia pun segera keluar sambil berkata lagi, "Have fun aja. Jangan peduliin gue. Gue juga sering begituan kok sama pacar gue."

"Diajakin ke kamar nggak mau. Ketauan gini kan tengsin," gerutu Evdo sambil mengelus kemaluannya selepas kepergian Rino.

"Kok jadi nyalahin aku? Siapa yang mulai duluan tadi?"

"Tau ah. Lanjut lagi, yuk."

"Udah nggak napsu!" sosor Saira galak sambil berlalu meninggalkan meja makan.

Evdo terlongo sejenak kemudian bergegas menyusul Saira. "Sa-Saira, tunggu."

----
Nb: bagi yg gak suka cerita erotis, jgn dibaca ya. Dan mohon jgn abaikan peringatan di awal, mohon utk pembaca yg blm cukup umur supaya lbh bijak dlm memilih cerita.

Tengkiuu dah baca. Jgn lupa follow ya.

My Friend, My Dark LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang