Part 5: N For Us

2.8K 185 0
                                    

~Naomi Jones POV~

     Aku sedang memperhatikan guru bahasa inggris ku didepan. Dan tiba-tiba iPhone ku bergetar. Sebuah pesan masuk. Aku membuka pesan itu secara diam-diam.

DEG

    Aku bisa mendengar suara retakan hatiku. Itu Skandar, pacarku dengan perempuan lain. Dia merangkul pinggang perempuan itu dengan senyum sumringah. Dan masih ada lagi beberapa foto yang dikirim kepadaku. Air mataku mengumpul dipelupuk mataku. "Mam, bolehkah aku ke kamar mandi?" tanyaku menahan tangis yang akan pecah. "Sure Miss Jones." balas Mrs. Anthony. Aku tersenyum, kemudian berlenggang pergi ke kamar mandi.

   Saat di kamar mandi tangisan ku pecah. Dari semua foto, ada foto Skandar yang sedang berciuman. Dan diantara orang-orang yang tertawa menyaksikannya, ada Anna. Berarti dia tahu semuanya. "Tenang Naomi, tenang. Everything's gonna be alright." ucapku. Aku mencuci muka. Dan siap keluar. Saat mau keluar, aku bertemu Niall yang habis dari perpustakaan. "Naomi? Sedang- Kau habis menangis?" tanya Niall terkejut. Aku memeluk Niall kemudian. Tangisku pecah lagi. "Skandar, Niall, Skandar." ucapku sesenggukan.

"Ada apa? Kenapa dengannya?" tanyanya khawatir.

"Dia berselingkuh."

"Apa? Bagaimana-"

"Hatiku hancur Potato. Hancur, hiks... hiks...."

"Ssshhh, jangan menangis lagi princess. Potato disini menemanimu. Aku akan selalu ada untukmu. Jangan menangis lagi ya princess!"

"Tapi hatiku sakit Niall. Sakit. Aku seperti kehilangan-"

"Jangan tangisi lelaki lain princess. Kau masih punya pangeran-pangeran yang lebih menyayangimu. Aku, Liam, Louis, Zayn, dan Harry akan selalu menjadi pangeran mu. Kapanpun kau butuh. Terutama aku. Okay?"

"Tapi Niall-"

"Tak ada tapi Naomi. Pulang sekolah, aku mau kau pergi bersamaku. Aku tahu tempat yang bisa melupakan kesedihanmu. Okay?"

"Okay."

"Sekarang kau hapus air matamu. Lalu kembali ke kelas! Aku akan ke kelasmu pulang sekolah nanti."

      Aku mengangguk. Setelah aku menghapus air mataku, Niall mengantarku menuju kelas ku. "Permisi Mrs. Anthony. Aku mau mengantar Naomi. Tadi dia sempat terjatuh dan kakinya sempat terseleo. Jadi agak lama karena harus dibawa ke UKS untuk di pijat. Dia sempat menangis tadi." ujar Niall panjang lebar. Dasar tukang bohong. "Oh, it's okay. And thankyou Mr. Horan. Miss Jones, you can come in and sit at your place!" seru Mrs. Anthony. "Thankyou Mam." jawab ku. "Terimakasih Potato." bisikku. "N for us Naomi." ucapnya yang langsung pergi. Aku duduk di tempat ku. "Are you okay?" tanya Emma. "Felling better." jawab ku. Semua berkat Niall.

-------------------------------------------------

       Niall sudah datang. Darimana aku tahu padahal di pintu tidak ada tanda-tanda kedatangannya? Teriakan gadis-gadis di depan kelas ku lah jawabannya. Kedatangan Niall selalu ada tanda-tandanya. Hebatnya Niall. "Okay class. Enough for today. See you on the next meeting." ucap Mr. Dawson. Guru sejarah paling tampan dan juga favorit. Aku segera merapikan buku-buku ku. Ku masukan kedalam ransel kesayangan ku. "Naomi, mau makan es krim?" tawar Emma. "Sorry Emms, I can't. Aku akan pergi dengan Niall. Dia sudah menunggu ku didepan." jawabku penuh penyesalan. "Memangnya kau mau kemana?" tanya Emma bingung. Aku mengangkat bahuku. "Well,  sebaiknya kita keluar sekarang. Kasihan Niall." ucapku. Emma mengangguk setuju.

          Aku dan Emma keluar. Benar saja, Niall menunggu sambil bersandar di tembok dan mendengarkan musik menggunakan headphone berwarna merah kesayangannya itu. "Dor.." ucapku memukul bahu kanannya pelan. Dia sedikit terlonjak kaget."Naomi. Kau mengagetkan. Oh, hai Emma." gerutu Niall yang langsung menyapa Emma. "Hey Niall." balas Emma. "So, ready for greatest adventure on your life?" tanya Niall. "Ready Potato." jawabku. "Well, I guess I gotta go. See ya tomorrow guys!" ucap Emma.

Between Me and The BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang