Part 20-Epilog: I Miss You

2.1K 134 9
                                    

~Author POV~

        Sudah seminggu sejak kecelakaan Harry, Liam, Louis, Niall, dan Zayn berlalu. Naomi sama sekali tidak menyerah untuk mencari mereka. Dia rela membayar berapapun asal kelima sahabatnya ditemukan. Kegigihannya didukung oleh keluarganya dan keluarga 5 sahabatnya. Apalagi Greg, Gemma, Doniya, dan Ruth. Mereka rela asal adik-adik mereka ditemukan. Dan perubahan rencana pun dimulai. Yang tadinya ia harus pulang seminggu lalu, diundur sampai dia menemukan kelima sahabatnya itu.
 
         Berita itu belum menyebar. Berita itu baru menyebar kebeberapa orang terdekat selain keluarga. Perrie, Lala, Becky, Amanda, dan Naya sudah mengetahuinya. Perrie yang berada di Skotlandia langsung meminta ke Paris setelah mendengar kabar itu. Lala, dia baru sampai tadi pagi dan kini ia sudah ikut Naomi ke lokasi terjadinya kecelakaan. Becky, Amanda, dan Naya sudah menemani Naomi sejak hari pertama pencarian. Dan tak lupa Eleanor. Dia selalu menemani Naomi. Hatinya juga terkoyak. Sophia juga ikut. Tapi ia kadang ikut mencari tubuh 5 lelaki muda itu. Tujuannya menemukan Liam.

         "Kau harus makan, kau belun makan Naomi. Sedikit seperti biasa pun tak apa." ujar Eleanor. "Iya Naomi, aku mohon kau makan. Setelah makan, kita masih mengawasi pencarian ini." lanjut Perrie. "Aku tak lapar." jawab Naomi acuh. "Maaf, tapi aku yakin mereka tak mau melihatmu begini." sambung Lala.

"Lala benar, Naomi. Kau harus makan." sambung Perrie.

"Aku tak bisa makan. Aku khawatir pada mereka." jawab Naomi.

"Kami juga khawatir Naomi." balas Becky.

          Sebelum membalas, iPhone Naomi berdering. Dia terdiam begitu melihat nama di screen. Diantara yakin dan ragu dia menjawabnya. "Ha-halo?" sapa Naomi.

"Naomiii, aku merindukan mu. Kapan kalian pulang?"balas orang itu.

"I-iya sayang. Aku juga."

"Naomi, kenapa aku tidak mendengar suara mereka? Aku ridu suara mereka Naomi. Berikan ponsel mu pada mereka. Cepatlah!!!"

           Naomi menitikan air matanya. Dia menangis. Semua yang ada disampingnya menatap Naomi bingung. "Giselle sayang, mereka, mereka sedang tidak bersama ku." ujar Naomi. Seakan tahu, Perrie mengusapkan tangannya dibahu Naomi. "Jangan bilang apapun dulu pada Giselle!" bisik Perrie. Naomi hanya mengangguk. "Kau menangis? Kalian kenapa? Kalian sedang bertengkar?" tanya Giselle dengan polos.

"I-iya."

"Kenapa kalian bertengkar? Jangan bertengkar Naomi. Kalian harus berbaikan."

"Aku tak tahu mereka dimana sayang."

"Cari mereka. Temui mereka. Dan berbaikan. Demi aku. Kalau kalian bertengkar seperti ini, bagaimana kalian akan menjagaku?"

                Ucapan Giselle membuat Naomi menangis semakin jadi. "Naomi, kenapa kau menangis?" tanya Giselle dengan polosnya.

"Giselle, berjanjilah supaya kau tidak ikut menangis seperti ku."

"Kenapa Naomi?"

"Kumohon, berjanjilah Giselle."

"Aku berjanji."

"Aku akan segera menemui mu, ketika aku tiba di London nanti. Aku akan memberitahu mu semuanya."

"Baiklah. Naomi, sudah dulu ya. Aku sedang bersama mommy dan daddy. Sampai jumpa."

               Sambungan terputus. "Kau akan memberitahu Giselle soal kecelakaan itu?" tanya Perrie. "Dia harus tahu apa yang terjadi. Walau akan membuat dia menangi seperti dulu." jawab Naomi.

"Kuharap kau tahu cara mengembalikan senyuman itu setelah kau memberitahunya."

"Entahlah. Yang terpenting, dia harus tahu. Walau mereka tak pernah mengizinkan aku membuat Giselle menangis lagi."

Between Me and The BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang