Part 4: I'm Fine

2.6K 171 1
                                    

~Naomi Jones POV~

      Aku melangkahkan kakiku di hari Senin yang terang ini. Sudah hampir seminggu aku sekolah disini. Dan aku betah, apalagi sahabat-sahabat ku sekolah ditempat yang sama. Rasanya bahagia sekali. "Hei kau." panggil seseorang dari belakangku. Aku berbalik dan melihat sesosok gadis berambut blonde seperti Niall. Aku seperti mengenalnya. Siapa dia? Dia memakai seragam cheerious. "Ada apa?" tanyaku bingung. "Apa kau Naomi Jones?" tanyanya. "Iya. Itu aku. Kau siapa?" balasku. "Ya ampun. Kau lupa padaku? Aku Perrie. Perrie Edwards." ujarnya begitu semangat dan menghampiriku. Wait, Perrie? OMG, this is a joke right? "Godness, Perrie Edwards? Zaynie's crush eh?" tanya ku antusias. "Ah, kau ini. Aku dan Zayn sudah tidak ada apa-apa." ungkapnya malu. "Haha, masa iya, Pez?" godaku. "Naomi." gerutunya kesal. "Kau masih belum memaafkan Zayn atas kejadian 7 tahun lalu?" tanyaku bingung. "Oh Naomi, kau sungguh melewatkan banyak hal." ucap Perrie.

"Maksudmu?"

"Aku dan Zayn sempat berpacaran. Setahun setelah kau pindah ke Amerika."

"Really? Lalu? Apa masih sampai sekarang?"

"Tidak. Kami berakhir tahun lalu."

"What? Why? I love you guys. I love Zerrie. I still remember when Zayn told me about you. And when Zayn gave a rose for the first time. It was really cutest couple."

"Life must go on Naomi. Me and Zayn not felt comfortable each other. I'm busy with my cheerious. Zayn busy with his lessons and basket training. We were never have a time to met."

"How about now? I saw you at Wednesday that your friends and you were lunch together with by besties?"

"We're just a friend now."

"Sangat disayangkan."

"Ahaha, ku ini. Bagaimana di Amerika?"

"Keren Pez."

"Ku dengar kau punya pacar ya?"

"Darimana kau tahu itu?"

"Si tukang makan yang patah hati?"

"Tukang makan patah hati?"

"Niall James Horan."

"Niall? Patah hati?"

"Iya Naomi. Niall itu menyukaimu selama ini. Kau tidak tahu?"

"Nope."

"Dia sedang patah hati. Kasian dia. Sebaiknya kau temui dia dulu! Dia sedang dikantin bersama yang lain."

"Okay."

"Aku latihan dulu ya? Sampai nanti."

      Aku tersenyum kepada Perrie. Jadi, itu yang membuat Niall keluar kamar terlalu lama? Oh potato, maafkan aku. Tapi aku menganggap kalian semua adalah kakak-kakak dan adik. Aku harus memberikan penjelasan kepada Niall. Aku segera bergegas menuju kantin. Sesampainya disana, aku langsung menangkap keberadan mereka dan langsung menghampiri mereka. " Niall, aku ingin bicara." ucapku. Niall yang sedang makan dengan lahapnya, berhenti. "Maaf, kau membuatku tak nafsu makan. Permisi." ujar Niall yang langsung beranjak pergi.

DEG

      Terasa seperti ribuan jarum menusuk hati ini. Sahabat kesayanganku bicara sedingin itu? Apa salahku? "Guys, bantu aku bicara dengannya!" pintaku pada yang lain. "Sorry Naomi. Kami tak bisa." ujar Liam.

"Dan menjauhlah dari Niall dan juga kami!" sambung Harry yang langsung beranjak.

"Kau hanya membuatnya menangis. Harusnya kau tidak membiarkan dia tersakiti." sambung Louis yang menyusul Harry.

Between Me and The BoysTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang